Setelah kejadian diatas panggung tadi, Aku segera bergabung dengan Angel untuk ke Mall dahulu. Acaranya sudah selesai 20 menit yang lalu, malah sekarang aku sudah berada di Coffe lagi sekarang.
"Lu dicariin anjir, tadi mau di jemput Aldi ke atas panggung." Kata Divya heboh.
"Tapi lu nya malah ke cafe duluan, gak seru nih." Lanjut Angel.
Cengo, padahal tadi aku naik ke atas panggung. "Tadi gue naik woi, dijemput malah."
Mereka semua menatap Aurel, Aurel yang merasa risih. "Yaudah lupain."
Keheningan terjadi, semua nya focus bermain ponselnya masing-masing. Mungkin karena tidak ada percakapan lagi yang harus di bicarakan, memang mencari percakapan itu susah.
Aldi : Lu ada dimana?
Aurel : di kafe, laper dah gue.
Aldi : Kafe waktu gue ngehampirin lu atau baru lagi?
Aurel : baru dong ya.
Aldi : kaka pecinta kafe.
Aurel : gak terima aja sih lo, berisik.
Aldi : suka gue dong , gue maunya ganggu lo mulu.
Aurel : menyesal boleh kan?
Aldi : hah?
Aldi : Gak jelas bego.
Aurel : beda topik, cetek banget sih.
Aldi : oke, terus kenapa?
Aurel : sesi Aurel curhat nih.
Aldi : yaudah, tinggal cerita aja.
Aurel : menyesal boleh kan?
Aldi : Boleh aja kali, gue juga sering menyesal nih. contohnya sekarang, gue lagi ngalamin.
Aldi : tapi suatu penyesalan ada sebuah hikmah.
Aurel : Aldi bijak, Aldi teguh.
Aurel : gue juga lagi nyesel loh sekarang, kok samaan?
Aurel : gue boleh bilang nyesel loh, udah ngasih line gue ke lo. Ternyata lo resek, nyebelin lagi.Aldi : yakin nyesel? nanti lo kangen lagi sama gue.
Aku mematikan ponsel ku dan berjalan ke arah kasir untuk memesan menu lagi, percayalah. Kalau sudah di kafe seperti ini duitku akan habis dalam sekejap.
"Aurel, dipanggil dari tadi." Aku menoleh dan terdapat Angel disebelahku. Menyeramkan.
Aku menaikan satu alis. "Ih sejak kapan lo disitu?"
"Aw, gue beneran engga tau." Protesku setelah Angel menginjak kakiku, dia selalu tidak nipak badan. Badan dia lebih besar, dan aku goals. Bayangkan saja bila kecil dilindas oleh besar, itu sakit.
"Ada yang nyariin lo," ucap Angel menatap ke arah segerombolan cewek dihadapanku, aku saja baru menyadarinya.
Aku menatap mereka satu-satu sambil tersenyum, "gue engga ada janjian Angel, sumpah deh. Mereka siapa?" Bisik ku ditelinga Angel.
"Merek--"
"Kita semua cuma minta photo doang kak, tau kok pasti heran. Kami Comate, Ka Aurel kan?" Penjelasan Angel terpotong, dan dijelaskan oleh salah satu cewek gerombolan yang baru saja mau aku tanyakan.
Aku mengangguk, lalu memutar badan mengambil pesananku tadi. "Kalau mau ngobrol jangan disini, mendingan dibangku gue aja?" Mereka mengangguk setuju, dan kami berjalan ke arah Divya berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Him - Alvaro Maldini
Fanfiction-SLOWUPDATE- Semuanya berawal dari Coffe Famous, Aku menyukainya bukan karena dia artis member boyband terkenal di Indonesia. Aku menyukainya juga bukan berstatus mengidolakan, tapi aku menyukainya sebagai Aldi dibelakang panggung. 'Lucky Fans' ~Jan...