Written by: BabySenorita
••••••
Sudah tiga bulan ini aku melihatnya. Seorang lelaki bertuksedo rapi dengan wajah tampan yang terlihat murung dan sangat kesepian. Dia duduk ditempat yang sama setiap harinya. Dengan pesanan yang sama setiap harinya, lima buah lilin kecil.
Orang itu selalu datang sendiri, dan dengan tatapannya yang sulit diartikan, dia menatap dinding kaca disampingnya tanpa berkedip. Sesekali dia menatap kursi kosong dihadapannya dengan senyuman penuh rindu dan sebuah tatapan sendu. Apa yang dia tatap sebenarnya?
Dia terlihat seperti menunggu kedatangan seseorang. Tapi aku tahu pasti dia selalu datang dan pergi lagi sendiri, tidak pernah ada yang datang. Sudah tiga bulan dia seperti itu. Dia muncul setelah satu minggu aku bekerja ditempat ini.
Ah, benar. Namaku Luna. Aku seorang mahasiswa semester akhir disebuah Universitas Swasta dan aku mengambil jurusan tata boga. Aku belajar memasak, lebih tepatnya aku suka memasak sejak aku kecil, karena itulah aku memilih belajar memasak.
Ketika orangtuaku mencoba masakanku dan mereka bilang masakanku yang terenak didunia, ketika teman-temanku juga mencoba masakanku dan mereka menatapku dengan senang lalu berkata mereka mau lagi, saat itulah aku merasakan kepuasan tersendiri. Sebuah kepuasan yang membuatku menginginkan lebih. Aku ingin bukan hanya mereka yang merasakan masakan enak. Tapi semua orang. Dan aku yakin orang-orang itu akan tersenyum ketika masakan yang mereka makan enak. Ya, setidaknya itu impianku. Aku ingin melihat orang-orang tersenyum karena masakanku.
Saat ini aku sedang melakukan pekerjaan lapangan dengan menjadi koki disebuah restoran mewah ternama yang berada dipusat kota. Aku sangat menikmati pekerjaanku ini. Sampai setelah satu minggu aku bekerja, aku melihatnya.
Aku tidak tahu apa yang membuatku begitu tertarik pada dirinya. Maksudku, wajahnya memang tampan dan hampir semua pelayan wanita akan menyempatkan untuk melirik padanya ketika mereka sedang melewatinya. Tapi aku merasakan yang lain. Aku bukan tertarik karena wajah tampannya. Yang membuatku tertarik adalah.. dirinya.
Dia cukup terkenal di kalangan pelayan wanita, jadi tidak sulit sepertinya untuk langsung tahu tentang dirinya. Namanya Reza. Dia salah satu pengusaha termuda yang cukup sukses saat ini. Dia juga memiliki kepribadian yang baik. Kehidupannya sempurna. Setidaknya, mungkin, sampai kecelakaan itu terjadi.
Tadi sore para pelayan membicarakannya dan aku cukup kaget dengan apa yang kudengar sampai aku tidak berkedip menatapnya saat ini.
Dia punya seorang kekasih. Dan mereka sudah lima tahun bersama. Kudengar, seharusnya mereka menikah tahun ini. Saat itu adalah hari jadi mereka. Tepat yang ke lima. Lelaki itu memesan meja untuk dua orang dari jauh-jauh hari di restoran ini. Dia juga memesan agar mejanya di hias oleh lima buah lilin kecil.
Tapi mereka memutuskan untuk tidak datang bersama. Lelaki itu sampai lebih dulu dan menunggu kekasih yang sangat dicintainya dengan wajah bahagia. Lalu sebuah panggilan datang dan semuanya berubah. Dia berdiri dengan gusar dan berlari keluar secepat kilat. Kekasihnya itu mengalami kecelakaan lalu lintas dan meninggal di tempat.
Ya, karena menguping obrolan para pelayan itu, kurasa sekarang aku mengerti. Aku mengerti kenapa dia datang kesini setiap hari, aku mengerti kenapa dia selalu memesan lima buah lilin kecil, aku mengerti ada apa di balik tatapan rindunya, aku mulai mengerti kenapa dirinya terlihat sangat kesepian. Aku rasa aku sudah mengerti sekarang.
Karena itu, aku ingin melakukan sesuatu.
Aku tahu dia selalu melamun, karena itulah dia hanya akan pergi ketika seorang pelayan menghampirinya dan mengatakan restoran akan tutup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan One Shot
Short StorySusah cari cerita One Shoot yang bagus dan menarik? Baca aja kumpulan One Shoot yang dibuat oleh para member CircleWriters. Semoga suka:)