Author: norsamora
***
AUTHOR POV
"Kalo gini terus bisa-bisa aku jadi lesbian!" Seorang perempuan berwajah lelah menenggak kembali minuman di gelas ketiga yang telah dipesannya. Perempuan itu hanya duduk menyendiri di Bar yang bernuanasa klasik dan nyaman. Ia memijit kepalanya yang pening akibat memikirkan masalah dalam hidupnya dan mungkin sedikit pengaruh alkohol dari minuman yang ia tenggak. Saking peningnya, ia sampai tidak menyadari jika ada seorang pria yang menghampirinya.
"Permisi, boleh saya duduk disamping anda, Nona?" tanya pria tersebut namun tidak dihiraukan oleh perempuan itu. Pria itu terdiam ketika mendengar gumaman tidak jelas yang keluar dari bibir tipis perempuan itu. Penasaran, pria itu memanggil seorang pelayan dan bertanya, "Kalau boleh saya tau, Nona ini sudah meminum berapa gelas ya, Mas?"
Pelayan itu menatap perempuan itu sekilas sebelum menjawab, "sekitar tiga gelas sepertinya."
"Apa dia sering minum disini?" tanya Pria itu semakin penasaran dengan perempuan yang kini tengah memesan minuman kembali sambil menggebrak meja dengan tidak sabar.
"Ya, Mba itu adalah pelanggan kami yang sekali datang bisa menghabiskan nyaris 10 gelas minuman sebelum tepar dan berakhir diseret oleh temannya yang datang menjemput." Pelayan itu terkekeh lalu menunduk sopan sebelum pergi meninggalkan Pria itu bersama perempuan yang masih sibuk sendiri dengan minuman dan gumamannya.
"Heee ..., ternyata Nona kuat minum juga, ya?" Pria itu kini mendudukkan diri disebelah perempuan tersebut tanpa permisi.
"AKU BENCI HIDUP INI!" perempuan itu berteriak histeris, nyaris membuat Pria disampingnya terjatuh dari kursi karna kaget.
"Eh?! Nona, tenang─" Pria itu terbelalak saat kedua tangan milik perempuan itu menarik kerah kemejanya dengan kuat.
Perempuan itu mengguncang-guncang tubuh Pria itu sembari berteriak histeris, "KENAPA DIA HARUS NINGGALIN AKU SENDIRIAN, HAH?! KENAPA TAGIHAN DIRUMAHKU MAKIN BANYAK? DAN KENAPA JUGA AKU KERJA DIKANTOR YANG BALA BANGET? KENAPA? KENAPA?!"
Beberapa mata terlihat terganggu sekaligus penasaran menyaksikan drama dihadapan mereka. Merasa jadi pusat perhatian, Pria itu menjauhkan kedua tangan yang mencengkram kemejanya sebelum menjentik pelan kening perempuan itu.
"Aw!" perempuan itu meringis sembari mengusap keningnya. "Ck. Kamu siapa sih? Kenapa gangguin aku?"
"Saya cuma mau menemani Nona untuk ngobrol kok." Pria itu kini beralih sejenak untuk memanggil seorang pelayan untuk memesan minuman sebelum melanjutkan kalimatnya, "Nona terlihat kacau sekali malam ini."
"Gak usah sok asik gitu ya," ucap perempuan itu dengan entengnya. "Biasanya yang kayak gitu ujung-ujungnya ngajak ke hotel."
"Itu kan biasanya. Saya ini orangnya tidak biasa, Nona." Pria itu menatap perempuan disampingnya sambil bertopang dagu. "Saya sebenarnya agak tersinggung dianggap serendah itu loh. Tapi, tak apalah. Lagian kondisi Nona menyedihkan sekali malam ini."
"Aku memang sedih karna hidup ini gak adil sama sekali. Kalo ini cobaan Tuhan, kenapa rasanya melewati batas kemampuanku, ya?" perempuan itu mengusap wajahnya dengan kasar. Semua permasalahan dihidupnya kembali berputar dikepalanya dan itu membuat perempuan itu menenggak minumannya lagi.
"Saya sempat diposisi Nona. Merasa hidup tidak begitu adil kepada saya." Pria itu tertawa kecil lalu mengacak rambutnya yang dari awal sudah berantakan. "By the way, saya agak heran kenapa Nona tidak pergi ke tempat yang lebih berisik untuk minum dan meluapkan stress."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan One Shot
Short StorySusah cari cerita One Shoot yang bagus dan menarik? Baca aja kumpulan One Shoot yang dibuat oleh para member CircleWriters. Semoga suka:)