Author SendyPratama
Bagi sang pengamat, kami seperti dua anak SMA biasa.. Dia asyik membaca buku panduan college , sedangkan aku menggambar karakter anime di atas kertas putih yang ada di hadapanku sekarang.. Sambil menggigit pensil 2B ku, aku memikirkan karakter apa yang cocok untuk di gambar.
Pikiranku melayang meninggalkan kertas kosong di hadapanku itu, dan begitu pula tatapanku. Kuperhatikan Sarah, keningnya berkerut samar, dan aku tahu beberapa detik kemudian, dia akan memiringkan kepalanya kesamping kanan supaya rambutnya tersibak dari wajahnya. Hitungan mudur ku mulai, 3... 2... 1... , nah benar saja , Sarah memiringkan kepalanya sedikit ke kanan, sudah jadi kebiasaan baginya semenjak ia telah memotong pendek rambutnya berbulan-bulan yang lalu, rambut nya yang tadinya panjang se punggung, ia potong sampai bahu, namun tetap saja Sarah tidak pernah berubah, dia wanita yang cantik, pintar, dan baik hati..
Dia adalah sahabatku dari semenjak kita menginjak bangku SD, dia selalu berada di dekatku ketika aku membutuhkannya, begitu pun sebaliknya.
Kuletakkan kepalaku diatas kedua tanganku yang menyamping di atas meja ini, dan terus menatapnya, aku belum tau harus menggambar apa. 10 tahun lamanya aku mengenal wanita ini, wanita yang selalu ceria..
Ketika kulihat dia batuk, hatiku pun cemas.. Penuh pertanyaan yang ada di kepalaku, apa dia kurang istirahat? Apa dia tidak sehat? Apa dia belum makan? Bla bla bla..
Semua rasa khawatir dan perhatian ku dengannya membuat aku sadar bahwa aku jatuh hati dengannya.
Namun apa daya, aku tidak bisa menyatakan perasaanku saat ini, karena memang perasaan ini memang perasaan yang lebih dari sekedar teman atau sahabat.
Sarah menolehkan pandangannya ke arahku, dan menatapku dalam-dalam dengan mata besar nya, dia berkata "Berhentilah menatapku seperti itu."
Tanpa bergerak aku menjawab, "siapa yang ngeliatin?"
Terlihat jelas dia sedang kelelahan, terlihat terdapat lingkaran hitam di dekat matanya, aku pun beranjak dari kursi ini, dan menghampirinya..
"Sar, kamu kurang istirahat ya?" tanyakuDia merespon dengan menggerakan tangannya ke wajahnya, dengan berusaha menyingkirkan rambut nya yang hampir saja menutupi wajahnya, memang angin disini sedikit kencang, Sarah selalu duduk diatas ayunan di taman ini, hobi nya adalah membaca, sementara aku duduk di kursi tepat terletak di samping ayunan yang di tempati Sarah.
"Iya sen, aku kurang istirahat , sudah hampir 3 hari aku tidur larut malam karena membaca buku-buku novel baru ku beli" jawabnya.
Aku bertanya-tanya apakah dia bahkan menyadari apa yang dilakukannya semalam? Apa yang terjadi bila dia tidak berhati-hati? Itu akan membuat nya semakin tidak sehat.. Mungkin aku sedikit berlebihan memikirkan semua yang bersangkutan dengan Sarah.. Namun inilah aku yang sekarang, aku yang ingin melindunginya, bukan sebagai sahabat, namun sebagai orang yang selalu ada untuknya.
***
Ketika kami memasuki SMA, aku dan Sarah sudah tidak terpisahkan lagi, bukan dari sudut romantis namun nyaris seperti adik-kakak. Tentu saja ketika kita di SMA, SMA adalah salah satu tempat yang membawakan satu truk lawan jenis.. Kulihat dia mulai memperhatikan cowo-cowo dari sudut yang sama sekali berbeda, dan akupun mencoba melirik cewe-cewe yang ada disini, namun menurutku Sarah lah perempuan yang paling ideal di mataku..Tampaknya aku tidak rela bila cowo-cowo itu mendapatkan Sarah, aku pun berusaha mencoba mengalihkan perhatiannya , namun tetap saja tidak berhasil.
Kami berdua tidak pernah mempunyai pacar, kami bersahabatan walaupun kami lebih cocok seperti sepasang kekasih.***
Hari ini adalah hari ulang tahunku, saat dimana 3bulan setelah kami memasuki SMA. Umurku saat ini adalah 15 tahun, aku ingin sekali berubah menjadi seseorang yang sangat berarti di mata Sarah.
Sebagai hari ulang tahunku, Sarah memberikan sesuatu sebagai hadiah ulang tahunku, dia melakukan sesuatu yang sangat amat berharga. Dia membuatkan sebuah kotak yang tutupnya bisa di geser. Di kotak itu ada tiga tempat foto, di sebelah kiri dia menyelipkan fotoku waktu masih bayi, di sebelah kanan dia meletakkan fotonya waktu masih bayi dan di tengah-tengah dia menyelipkan foto kami berdua yang diambil beberapa minggu sebelumnya. Di dalam kotak itu juga terdapat setumpuk foto kami berdua, beberapa benda yang kami buat bersama dan sebuah buku berisi kutipan-kutipan, lelucon dan lirik lagu favorit kami.Aku berjanji akan menyimpannya, ini adalah hadiah terbaik yang pernah kumiliki, dia memelukku erat-erat. Kukatakan padanya, dia sahabat terbaik yang pernah dimiliki seorang lelaki.
***
Beberapa minggu setelah hari ulang tahunku. Sarah bertemu dengan seorang lelaki, Ryan, di taman kota tempat biasa aku dan Sarah menikmati waktu bersama. Sarah bercerita padaku betapa manisnya lelaki bernama Ryan tersebut, dan Sarah berkata bahwa dia sudah berpacaran dengannya.. Sontak wajahku terlihat seperti manusia yang baru mati 3 menit.. Mataku menatapanya dalam-dalam, wajahku pucat dan tanganku dingin.. Aku tidak terima dengan apa yang dikatakan Sarah, ingin sekali aku berteriak dan memutar waktu agar Sarah tidak bertemu dengan lelaki itu.Sakit rasanya menerima pernyataan dari Sarah saat ini, namun jelas sekali kulihat bahwa Sarah benar-benar menyukai lelaki itu. Mungkin itu adalah berita baik untuknya, namun tidak terhadapku.
Dia mengatakan bahwa dia akan leluar dengan Ryan beberapa kali seminggu, perasaan campur aduk yang ku rasakan saat ini.. Perasaan kecewa, perasaan marah dan yang lain.. Apa yang harus kulakukan, biasanya ketika Sarah bahagia, aku pun ikut bahagia dan Sarah sedih aku pun ada di sampingnya untuk menampung semua kesedihannya, namun sekarang?
***
Aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi, bahkan sekarang kita jarang sekali berbicara.. Bahkan untuk bertemu saja di taman , tempat biasa kita bersama, sudah jarang sekali kita lakukan.Dia selalu berjalan dan bergandengan tangan di koridor sekolah.. Mereka selalu bersama, rasanya 10 tahun yang kita habiskan bersama, dapat dengan mudah di hancurkan oleh lelaki bernama Ryan itu.
***
Beberapa minggu setelah terakhir kali Sarah berkata padaku bahwa dia telah mempunyai pacar.. Pada malam ini, Sarah meneleponku. Dia kedengeran sedih dan katanya dia perlu bicara, malam sudah larut, tetapi aku tidak terlalu letih, kalu aku bilang tidak, itu akan menjadi pertama kali dalam 10 tahun.
Jadi aku bergegas pergi kerumahnya. Dalam perjalan kesana aku memikirkan Sarah, kurasa masalah yang di hadapinya, pasti berhubungan dengan lelaki bernama Ryan itu. Percakapan-percakapan tidak penting yang biasa kami lakukan, mungkin akan berakhir dengan kualitas-kualitas istimewanya, yang mulai menggangguku.Namun, ketika aku melihat wajahnya aku tau bahwa aku keliru, matanya yang sekarang di penuhi air mata. Dia berkata padaku, bahwa dia putus dengan Ryan karena masalah hal yang sepele. Jelas langsung ku peluk dirinya dan berkata,
"diatas langit malam yang di penuhi bintang, perasaan campur aduk yang kuterima ketika kamu berkata menyukai lelaki itu, mata besar dan senyuman manis yang selalu ada saat aku membutuhkannya, aku sudah tidak ragu lagi, aku sadar bahwa aku jatuh hati sama kamu Sarah" ucapku..
THE END
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan One Shot
Short StorySusah cari cerita One Shoot yang bagus dan menarik? Baca aja kumpulan One Shoot yang dibuat oleh para member CircleWriters. Semoga suka:)