LET ME BE WITH YOU

HURT

KIM TAE RA POV

Aku menutup buku biologi yang baru saja selesai aku baca. Aku menghembuskan nafas keras. Rasa sesak didadaku masih terasa meskipun kejadiannya sudah kemarin. Yap, aku memutuskan untuk memberikan kado itu ke Yoon Gi. Aku juga memutuskan untuk sedikit menjauhinya. Kurasa ini keputusan yang buruk, tapi mau bagaimana lagi? Dia tetap dengan pendiriannya-tidak mau melihat kearahku, tidak mau menyapaku meskipun sedikit-haha.. aku tertawa. Aku terlalu bodoh. Aku hanya seorang penggemar, dan aku terlalu menuntut banyak.

"Tae Ra! Ada Yoon Gi!" Eun Rae memanggil-berteriak-kearahku sambil melambai-lambaikan tangannya.

Aku menggeleng malas dan tidak berselera.

"Kau ini kenapa.." Eun Rae menghampiriku dan duduk disampingku.

Dia memegang keningku dengan punggung tangannya, aku menepisnya kesal.

"Ya! Ada apa denganmu huh? Kenapa jadi dingin begini?" tanyanya. Aku tidak selera untuk membalasnya.

"Kutu Buku! Kau dipanggil Park Jimin-ssi daru kelas 11B!" teriak seseorang. Aku menoleh dan melihat Jimin sedang berdiri dan menatapku sambil tersenyum. Aku membalas senyumnya lalu menghampirinya.

"Ada apa Jimin-ssi?" tanyaku.

"Bisa kita bicara ditempat yang.. emm.. aman? Ditaman mungkin?"

Aku menurutinya dan mengikuti langkahnya.

***********

Begitu banyak pasang mata yang melihat kearah kami. Lebih tepatnya memandangku dengan tatapan iri penuh ketidaksukaan. Aku tau kenapa mereka memandangku begitu, seseorang bersamaku, bintang sekolah ini, teman dekat Yoon Gi, Park Ji Min.

"Duduk disini Tae Ra-ssi, apa kau mau aku belikan minum?"

Aku menggeleng pelan. Aku tidak terlalu suka berbasa-basi.

"Baiklah," dia merapikan dasinya. Rambutnya yang di cat orange terlihat berkilau.

"Kau.. salah satu penggemar Yoon Gi?"

Aku tidak menjawabnya.

"Asal kau tau saja, kau adalah orang pertama yang membuat Yoon Gi diam seperti kemarin. Kalung pemberianmu dibawa pulang olehnya Setelah kau memberikan kado itu, dia tidak mengatakan satu kata-pun dan hanya merapikan pakaiannya lalu pergi. Kupikir dia marah, tapi aku tau, dia hanya kaget. Tidak ada yang pernah sampai berbuat begitu dengannya."

Aku diam mendengarkan kata2 Jimin dan mencernanya dengan cermat.

"Kurasa lebih baik kau terus mendekatinya, kau tau 'kan maksudku? Yoon Gi tidak sekuat kelihatannya dari luar. Dia rapuh. Dan dia membutuhkan seseorang yang sanggup untuk ada disampingnya, menjadikannya senderan."

Aku menelan ludah mendengarnya, apa.. apa benar apa yang dikatakan Jimin?

"Aku sarankan, temui ia dilapangan basket, kudengar dia habis bertengkar dengan kakak laki-lakinya. Dia men-dribble bola basketnya dengan membabibuta. Kau-Ya! Aku belum selesai bicara Tae Ra!"

Tanpa mendengar lagi apa yang dia katakan, aku segera menuju kelapangan basket. Aku bertekad untuk didekatnya selalu, meskipun dia tidak pernah menganggapku ada.

************

YOON GI POV

Aku me-dribble bola basket berwarna coklat itu dengan asal. Sesekali berteriak dan melemparkan dengan asal ketembok.

ARGH!! KENAPA SEMUA ORANG MENYALAHKANKU?! KENAPA?!

Aku terduduk dilapangan dengan bola basket sebagai tumpuanku. Aku menunduk dan-

TAP

TAP

TAP

Aku menoleh begitu mendengar suara langkah kaki mendekatiku. Im Yoon Ah, Sunbaenim-ku. Aku menyeringai malas lalu kembali menunduk.

"Min Yoon Gi?"

Aku tidak menjawab.

"Aku bicara denganmu Tuan Min."

Aku menoleh malas dan terpenjat kaget begitu melihat wajah Yoon Ah Sunbaenim hanya berjarak sejenglal dari wajahku.

"Menjauh dariku." ucapku dingin sambil tetap menjaga detak jantungku.

"Kenapa? Kau takut aku melakukan hal ini?"

Tanpa aku duga, Yoon Ah Sunbaenim mencium pipiku. Aku membeku. Tidak bergerak dan bereaksi apapun.

Dia tersenyum manis.

"Saranghae, Min Yoon Gi."

DEG~

PRANG!!

Aku menoleh kearah suara. Aku melihat yeoja itu menatap takut kearahku lalu segera pergi, menjauh berlari dariku.

"HEY!! T-TUNGGU!!!" teriakku. Untuk informasi kalian, ini pertama kalinya aku teriak hanya untuk seorang yeoja. Dan yeoja itu adalah 'penggmarku'.

"Tunggu ak-"

"LEPASKAN!! KAU.. KAU JAHAT MIN YOON GI."

TBC~

VOMMENT BEB ^^