FIGHT!

323 31 0
                                    

JIMIN POV

Aku melangkah menuju kar mandi laki-laki dengan tenang. Tiba-tiba aku mendengar suara Jin Hyung memanggilku.

"Jimin! Park Jimin! Tolong bantu aku mendobrak pintu gudang ini. Tadi aku mendengar sebuah suara dari dalam."

Aku segera menghampirinya cepat-cepat dan berusaha melihat kedalam, sialnya jendelanya tertutup sebuah lemari besar. Tapi tunggu.. kaki itu.. aku berusaha melihat lebih rinci.

"Apa yang kau lakukan Jimin-ah? Ayo cepat buka pintu ini." tanya Jin Hyung tidak sabar. Aku akhirnya mengangguk dan bersiap mendendang pintu gudang.

BRAKK!!!

"A-astaga Tae Ra!"

Aku segera menghampiri yeoja itu yang tidak lain adalah Kim Tae Ra. Aku melepas perban dimulutnya, dia terlihat pucat dan lemas. Jin ikut andil melepas ikatan tangan yeoja itu meskipun dia belum kenal gadis ini.

"Apa yang terjadi? Siapa yang melakukan hal ini denganmu?" tanyaku sambil membantunya berdiri.

"Y-Yoon-Ah sunbaenim.." dia berkata lirih.

"Mwo? Yoon-Ah? Im Yoon-Ah maksudmu??" Jin Hyung ikut bertanya sedangkan Tae Ra mengangguk lemah.

"Ini tidak benar! Yoon Gi sedang bersama yeoja itu!" ucapku menggertakan gigi. Dia ternyata tidak sebaik keliatannya.

"Kita harus segera menemui mereka." Tae Ra kembali bersuara, tenaganya lebih pulih dan dia tidak sepucat sebelumnya.

"Oke oke. Ayo!"

*************

MIN YOON GI POV

"Yoon Gi!"

Sial! Aku berniat men-shoot bola basketku ke-ring begitu suara Jin Hyung-tunggu dulu.. itu Jin, Jimin dan TAE RA?!

Aku melempar bola basketku entah kemana, langsung menghampiri Tae Ra yang terlihat lemas.

"Tae Ra? Ada apa? Kenapa begini? Jimin? Jin Hyung? Ada apa?" tanyaku panik sambil menepuk pipi Tae Ra berkali-kali. Dia tersenyum berusaha meyakinkanku.

"Gwenchanna Yoon Gi-ya." ucapnya berkali-kali.

"Pelakunya dia!" Jimin menunjuk keseseorang dan aki mengikuti arah tunjukannya. Im Yoon-Ah sunbaenim. Dia terlihat gugup dan takut sekarang.

"Dia menyekap Tae Ra didalam gudang dan mencuri bekal Tae Ra untukmu. Kurasa dia psychopath." Ucapan Jimin membuatku geram. Aku menghampiri Yoon-Ah sunbaenim dengan langkah mantap. Dia terlohat semakin gugup.

"A-aku bisa jelaskan-"

"Tidak ada yang perlu dijelaskan Sunbaenim. Ah bahkan aku muak memanggilmu Sunbae. Dasar wanita licik. Selamat menikmati hari-harimu dirumah karena aku pastikan kau akan di skorsing." ucapku dingin. Dia terlihat semakin pucat. Aku membalikan tubuhku hendak menjauhinya ketika tangannya menahan tanganku, aku segera menepisnya.

"Kumohon Yoon Gi, aku begini karena aku mencintaimu Yoon Gi.. hiks.. Juseyo.. aku mencintaimu.."

Ck! Aku paling benci wanita merajuk! Aku tidak menanggapinya dan segera berjalan kearah Tae Ra, Jimin dan Jin hyung.

"Terima kasih sudah menyelamatkan Tae Ra Hyung, Jimin. Kurasa lebih baik kalau Tae Ra tinggal dirumahku beberapa waktu, dan.." aku segera menambahkan begitu Jimin hendak membuka mulut. "Aku pastikan tidak ada ribut-ribut." lanjutku. Tanpa menunggu balasan mereka, aku menggandeng lengan Tae Ra dan mengajaknya kerumahku.

***********

Aku memarkirkan mobilku di halaman rumah. Sepi. Sepertinya tidak ada orang didalam. Baguslah, setidaknya aku tidak mendengar suara keributan dan Tae Ra bisa tenang disini.

LET ME BE WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang