A A N H #9 : "Hyuuga Hiashi"

3.6K 186 15
                                    

Book 9

Special Pairing NaruHina

Enjoy~

"Ojii-chan!!!"

"Ojii-chan!!"

Terdengar pekikan suara cempreng khas anak-anak di dalam sebuah mansion tradional clan Hyuuga.

Boruto dan Himawari. Bocah Uzumaki bersaudara ini tampak berloncat-loncat kegirangan saat menemukan sang kakek yang sedang bersantai diruang keluarga. Menyimpan secangkir ocha hangat di atas meja, Hiashi hendak beranjak pergi.

Namun, langkahnya terhenti. Kedua cucunya menghalau langkah kakinya.

"Hm" dia bergumam nyaris tak terdengar. Matanya tertuju pada dua bocah yang kira-kira setinggi pinggangnya.

"Ojii-chan, ayo main!!!"

"Ojii-chan, ayo main, dattebasa!!"

Mereka merengek-rengek. Kedua tangannya terangkat seakan meminta digendong. Namun Hiashi tak peduli. Mata byakugan-nya begitu datar dan dingin. Tak berekspresi.

Lalu, kenapa mereka berdua bisa berada dikediaman pria paruh baya itu?

Fyuuhh~

Nafas Hiashi berhembus perlahan. Jika saja tadi pagi Naruto tak mengantarkan dua bocah ini, mungkin waktu santainya takkan terganggu.

Jadi, semua ini salah Naruto? Tidak.

Boruto dan Himawari yang meminta agar diantarkan kerumah kakeknya. Entah ada angin apa, yang jelas itulah keinginan mereka.

Dengan hati yang ragu, Naruto mau mengantarkan mereka menuju mansion Hyuuga. Jujur saja, selama ini Hiashi belum pernah terlihat bergaul dengan anak kecil. Berkomat-kamit, Naruto membaca mantra agar anak-anak kesayangannya selamat dan aman sentosa!

Dan disinilah mereka sekarang. Merayu sang kakek agar mau bermain. Tapi Hiashi dengan sifat gengsinya merasa enggan. Yang benar saja, mau ditaruh dimana mukanya jika dia ketahuan memiliki sisi yang manis?

Hyuuga Hiashi yang disegani banyak orang memiliki sisi manis!

Tidak!

Tidak!

Itu memalukan.

Hiashi kembali berjalan, mengabaikan dua cucunya yang lucu-lucu itu. Boruto tau, Hiashi tidak mau bermain dengan mereka. Tapi, darah sang ayah mengalir dalam tubuhnya. Dia pun bertekad untuk terus membujuk sang kakek.

"Nii-chan…" Himawari masih menatap punggung Hiashi yang mulai menjauh.

"Kau tenang saja, Hima. Ojii-chan pasti takkan menolak lagi!"

Boruto menarik tangan adiknya, lalu berlari bersama menyusul Hiashi. Mereka menghalangi lagi langkah Hiashi.

"Ojii-chan! Ayo bermainlah bersama kami!" pekik Boruto.

Himawari kembali mengangkat kedua tangannya, lalu berkata, "Iya, Jii-chan! Kami ingin bermain bersama Jii-chan!"

Hiashi dengan tampang datar kembali menatap cucu-cucunya.

[ 4 ] Kumpulan Oneshoot NaruHina [ All About NaruHina ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang