Reversed Soul Chapter 1

137 7 0
                                        


    "Fandy..."

   "Fandy...!!" 

    "Fandy! Bangun! Sudah jam berapa ini!?" 

    "Byuur!!" 

    Seorang remaja lelaki langsung terbangun dari tidur nya, walaupun sebenar nya kasur nya masih memiliki gravitasi yang cukup kuat untuk bisa membuat dia kembali tertidur. Ya bagaimana tidak bangun, bila saat kamu tidur tiba-tiba diguyur oleh air. 

    "Oh...ibu...ada apa?" tanya remaja itu dengan nada lemas sambil mengerjapkan mata nya. 

    "Kamu ini! Mau sampai kapan ingin tidur!? Kau sekolah tidak!?" bentak orang yang mengguyur Fandy yang tak lain adalah ibu nya. 

     Remaja yang kita ketahui permisa bernama Fandy, nama lengkap Muhammad Adi Fandy itu kembali mengerjapkan mata nya "Hah? Memangnya sudah jam berapa?" tanya Fandy. 

     "06.45" 

     "Bruuk!!" 

     Fandy langsung melompat dari kasur nya dan langsung menuju ke kamar mandi, tidak peduli bahwa kasur nya basah karena guyuran air dari ibu nya, sedangkan ibu nya yang melihat itu hanya cengo melihat nya dan keluar dari kamar. Selang beberapa menit kemudian Fandy kembali dengan handuk terlilit dipinggangnya dan masuk kembali ke kamar. Beberapa detik kemudian (cepet amat!) Fandy keluar dengan seragam yang tidak bisa (bahkan tidak layak) disebut rapi. Baju seragam nya tidak dimasukkan ke celana, lengan baju nya digulung, dan kancing baju atas nya tak terkancing, sepertinya dia tidak punya waktu hanya untuk mengancingkan kancing atas nya. Fandy di sekolah tak bisa disebut murid teladan atau murid biasa. Dia berandalan! Sering berantem dengan sekolah lain. Penampilannya saja urakan, jambul rambut depan nya di cat dengan warna kuning (biar keren katanya). Karena sering berantem, otot tubuh nya terbentuk (Readers: apa hubungan otot terbentuk ama berantem!? Ya karena selain berantem dia juga sering angkat galon *diceburin ke sungai Kapuas). Dia langsung bergegas ke meja makan.

    "Pelan-pelan" tegur ibu nya saat melihat putra nya makan dengan kecepatan cahaya.

    "Aku sudah selesai, Assalamualaikum!" seru Fandy sehabis makan, langsung berangkat dan mengambil tas nya.

    "Waalaikumsalam..." jawab ibu nya, tapi Fandy telah menghilang. Bahkan mungkin Fajar lupa bahwa dia langsung memakai sepatu dan tidak memakai kaos kaki.

    Di perjalanan...

    Fandy terus berlari dengan kecepatan 10.000 tenaga kucing. Setelah keluar dari komplek perumahan, dia langsung mengejar sebuah angkot (Ya elah angkot tuh diberhentiin, bukan di kejar).

    "Bang berhenti!" seru Fandy. Tapi bukan nya berhenti, angkot itu malah semakin cepat.

    "Eh abang koplak, disuruh berhenti malah ngebut" ujar Fandy. Setelah beberapa menit, akhir nya Fandy mendapat angkot. Sial nya, angkot yang dinaiki Fandy sangat sangat lambat (Kata supir nya irit bensin).

    "Ya ampun bang, buruan napa jalannya!" keluh Fandy.

    "Sabar neng, biar bensin nya irit" balas supir angkot itu.

    "Bodo amat, mau irit, mau habis, gw kagak peduli. Dan gw cowok kampret!" seru Fandy.

    Mungkin Fandy memang hari ini sedang sial. Beberapa saat kemudian angkot yang dinaiki Fandy terjebak macet.

    "Ya elah apa lagi ini? Bang kenapa ini!?" tanya Fandy tak sabar.

    "Kata nya ada induk bebek beserta sebelas anak nya lagi nyebrang" jawab supir angkot itu.

Reversed SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang