Bodoh! Bodoh! Kenapa coba gue ngomong sama Curt kalo gue suka sama dia? Arghh! Dasar Al lo emang 'MEGA SUPER BODOH'. Akibatnya jadi was-waskan mau keluar kamar.
Dukk
"Awww siapa sih yang naro ni tembok?sakit tau,kejedot."umpatku sambil memegang kening.
"Yaelah Al dari pertama gue ke sini ,tembok emang di situ."
Kalian tau? Yang tadi ngomong siapa? Yap. Curt! Terus sekarang dia nyengir tanpa dosa dihadapnku.
"Apaan si lo?"ketusku.
Curt melangkanhkan kaki,mendekatiku, " Jangan deket-deket. Hush! Hush!"usirku seraya mengibaskan tangan.
"Al stop,jangan sensi mulu sama gue,"
"Udah ah! Gue mau nyari ibu dulu."kataku mengalihkan pembicaraan.
"Sayangnya tante lagi pergi ke pasar, sayang."
"Sayang pala lu peyang,"
Curt merentangkan tangannya saat aku akan melewati jalan.
"Curut minggir. Gue mau sekolah!"
"Gue juga. Yaudah bareng."
"Nggak ,makasih."
"Al beneran dengerin gue dulu. Yang waktu itu gue bilang balikan sama Freya cuma boongan. Gue cuma mau tau reaksi lo aja, eh malah beneran lo suka sama gue. Aseekk,"
Rasanya aku ingin menimpuk kepala orang di depanku dengan batu besar.
"Udahakan ngomongnya? Cuman itu aja?"
"Al lo bikin gue bingung. Sumpah!"
"Lo harus belajar dari kesalahan Curt. Emangnya gue apaan? Gue bukan cewek semacam Freya, mantan lo. Yang gampangan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Enchanted
Teen Fiction'I was enchanting to meet you' Tapi itu dulu saat lu belum menghancurkan semuanya.