Iqbaal's POV"Baal, baal, emangnya lo sama zidny pacaran ya?" Tanya Shine. Haduh, sahabatku itu kalau sudah kepo tidak akan bisa dihentikan.
"Kagak.Kata siapa?"Tanyaku. Shine mengutak-atik hpnya, lalu menunjukannya padaku.
"Di Instagram lagi rame poto lu ama si cabe itu tuh." Aku meliriknya sinis. Enak saja Zidny dibilang cabe.
"Heh! Ngomong yang bener!" Shine terpekik kaget mendengar suaraku. Lalu, ia merengut.
"Tuh, kan. Bener!" Todongnya. Aku mengusap kasar wajahku.
"Berhenti ngomongin itu dah. Kemaren-kemaren adiba, salsha, bella, dkk. Terus sekarang si Zidny? Yawloh, hayati capek." Aku duduk bersandar pada sofa. Disamping, Shine terlihat masih ingin bertanya sesuatu.
"Ayolah, shine. Jangan bahas itu, gua lelah batin." Shine merengut. Kemudian, ia menghela nafas.
"Baal, lo itu sahabat lope-lope gua. Ya, jelaslah gua kasih yang terbaik." Kata Shine. Aku bergidik, sahabat lope-lope? How wonderful.
"Iya, tapi, sekali ini aja, gue boleh dengan bebas nentuin pilihan gua sendiri. Gue capek disuruh jauhin apa yang gua suka. Lagian, kalau fans gua nyuruh gua jauhin lo, lo pasti kagak suka kan?" Shine merengut.
"Ya, gua bunuh aja sih, baal. Repot amat." Ucapnya. Ya, dia itu emang rada-rada, jadi jangan aneh ya. Malah dia pernah bilang pengen musnahin negerinya sendiri, Gua langsung lakban mulutnya.
"Gak bisalah, lo bisa masuk penjara." Kata Gue sambil nyengir. Ngomong ama dia emang menyenangkan.
"Tapi, kan. Kalo lo punya pacar, kita bakalan jarang kumpul bareng." Sahutnya. Aku menepuk-nepuk kepalanya.
"Kan gua baru pacaran, belum nikah. Ya, lagian kalo gua putus, pasti nyarinya sahabatlah, bukan mantan sahabat." Shine mengambil toples cemilan lalu memakannya.
"Lo nyari gua kalo lagi butuh doang. Nanti, kemana lo waktu gua butuh? Pacaran?" Aku juga ikutan memakan cemilan itu.
"Gue selalu ada buat lo. Jadi, jangan takut. Jangan ngehindar. Jangan sedih. Lo itu gak sendiri, jadi jangan simpen semua masalah lo sendiri. Manusia itu gak bisa hidup sendirian, pasti ada aja saatnya dia butuh orang lain dalam hidupnya. Contohnya, bersiin lobang toilet." Kata gue sambil melanjutkan memakan makanan lagi. Disebelah, Shine terbatuk. Kayanya sih, keselek. Gue ngambil hp lalu mempotonya.
"Eh, sialan lo! Bukannya bantuin!" Gue menepuk-nepuk pundak Shine.
"Jadi, gue harus ngerelain lo pergi ama si Cabe?" Katanya.
"Iya, ini juga palingan sementara aja kayak yang sebelum-sebelumnya. Nanti juga, kalo lo punya cowok, gua juga harus ngerelain lo." Shine menangguk. Ia meminum minuman yang entah sejak kapan ada disana.
"Pulang gih, udah sore." Usir Shine. Sahabat lope-lope A.k.a sialan ini. Aku mengangguk lalu pamit.
Aku pergi dari rumah sahabatku itu. Hm, sahabat. Orang yang ketawa paling gede saat lo ngelakuin tindakan memalukan dan orang yang berdiri di barisan paling depan buat ngebela lo saat seluruh dunia membenci lo.
***
Hai!
Tiga part sehari?
Ya, well, kasih pendapat kalian tentang part ini. Author rada terhura waktu nulis ini. Biasa, anak alay. Tapi serius, sahabat itu ada di barisan paling depan saat semua orang ngebenci lo😘😭
Gak tahu tuh, dapet dari mana. Oh ya, VOTE DAN COMMENT!!!!!!
Thx😘

KAMU SEDANG MEMBACA
OneShoot (CJR)
Novela JuvenilKumpulan oneshoot tentang CJR. Isi 1. Over and Over again✖️AMS 2. Doctor✖️TRM 3. I hate u I love u✖️IDR 4. History✖️COBOY JUNIOR 5. Iqbaal?✖️COMATE 6. Loving you like...✖️BBS 7. Roda Kehidupan✖️AMS 8. Sahabat Lope-Lope✖️IDR 9. The Dramaqueen and Idi...