Semestaku✖️IDR

268 15 0
                                    

Iqbaal's POV

Jujur aja, gue paling gak bisa liat dia nangis. Mata yang harusnya menyipit karna kebahagiaan itu tak ada, yang ada hanya menyipit karna kesedihan yang mendalam.

Gue emang gak pernah tau apa yang dia rasain sebegitu dalamnya sampai sejauh ini. Tapi, semua emosi kesedihan yang meliputi hatinya itu kini meremukan hati gue pula.

Sakit, emang.

Bayangin aja, ngeliat pujaan hati lo itu nangis meratapi hidup. Hidungnya memerah, matanya membengkak. Lo jelas gak terima kan?

Gue emang bukan siapa-siapanya. Gue bukan pacarnya, gue bukan sahabatnya, bahkan kenalan aja rasanya malu. Tapi gue gak akan terima kalau dia terus-terusan kayak gini.

"Resha?" Panggil gue sambil berjalan kesebelahnya.

Dia menengok dan buru-buru berbalik untuk membersihkan air matanya. Kemudian, dia terdiam.

"L-lo ngapain disini baal?" Kata Resha dengan serak khas orang baru nangis. Gue menggeleng.

Entah apa yang gue pikirkan waktu itu, gue menatap matanya dan menggenggam tangannya.

"Res, gue emang gak tau tentang beban hidup lo dan gue emang gak tau apa yang udah lu lewatin. Tapi, percaya aja kalau lu itu gak sendiri. Jadi kalau butuh sandaran, Bahu gue selalu ada buat lo," kata gue.

Air mata Resha kembali lolos begitu saja, ia terisak kecil. Gue mendekapnya dengan lembut. Menepuk pelan kepalanya berkali-kali.

Membuatnya bahagia.

Itu emang tujuan gue. Gue selalu menyukai senyumannya yang lembut, cara dia bertingkah, cara dia tertawa, bahkan sampai cara dia berjalan.

Bilang aja kalau gue terobsesi banget sama Resha. Gue gak peduli. Karna, satu yang pasti gue tahu.

Gue bener-bener cinta sama dia.

Dan aku takkan pergi dan melepasmu.

Dengan sadarku, ku masih mau tuk menuju tujuku.

Dan ku berjanji tuk selalu ada.

Sampai waktunya,

Karna semestaku ada pada kamu.

***

Hi!

Mohon maaf sekali untuk late--late--Update ini. Maklumi saja ya? Author sibuk banget soalnya.

Thx. :3

OneShoot (CJR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang