Fly✖️Aldeeh

134 8 2
                                    

Nesya tersenyum sambil merapihkan bajunya yang sedikit kusut. Katanya, hari ini Aldi akan mengajaknya jalan. Kembali, bayangan Aldi terlintas dikepalanya membuatnya bersemu.

Alvaro maldini, cowok yang Nesya sendiri baru temui di sekolah. Baru beberapa minggu dan mereka sudah berteman deket. Ya, hanya teman. Tapi kalian tahu sendiri, kan? Diantara pertemanan cowok-cewek itu--tidak ada yang murni?--jarang sekali.

Itulah Nesya. Setiap bertemu Aldi, dia akan sebisa mungkin menarik perhatian Aldi walaupun ia bersanding disamping lelaki itu sebagai teman.

"Sya!" Tepukan dibahu Nesya membuat yang ditepuk menengok. "Udah lama?"

Nesya menyentil kening Aldi alih-alih tersenyum. Dia harus bisa membagi perannya sebagai sahabat dan juga sebagai yang mendambakannya. Bisa saja kan kalau Nesya menampilkan ketertarikan kepada Aldi, Aldi sendiri malah menjauh?

Ya, dia harus pura-pura.

"Lama, idiot. Seabad nih," Sahut Nesya. "Traktir es krim, ya?" Sambungnya dengan cengiran sekaligus menyikut mantan pemilik polem itu.

"Iya, iya, selow aja" Kata Aldi dengan cengiran khasnya.

Hari itu dihabiskan Nesya dan Aldi berduaan saja. Entah apa yang mereka lakukan seharian itu, yang jelas, senyum tak pernah lepas dari wajah mereka. Suara tertawa yang nyaring, turut ikut mengisi hari itu.

Tidak buruk, pikir Nesya.

Dia terbang oleh Aldi seharian ini, itu sangat menyenangkan. Dia tau konsekuensi dari terbang itu sendiri, dia akan jatuh ke jurang yang sangat dalam dan mungkin tidak akan kembali. Tapi selama dia masih bisa bersama Aldi, itu tidak apa-apa. Tidak apa-apa jatuh.

Selama Aldi masih dengannya.

Pada akhirnya, hari itu harus berakhir. Entah itu karena hari yang mulai gelap atau Aldi yang punya kencan malam dengan Salsha. Nesya sendiri merasa jadi orang jahat. Padahal, ia sendiri tak mau jadi yang jahat.

Bahkan yang benar pun, belum tentu benar.

"Thanks ya Nes! Eh, lu seriusan nih bisa pulang sendiri?" Tanya Aldi dengan terburu-buru. Ah, mungkin kencannya sebentar lagi?

"Iya, bisa kok bisa, tenang aja," dengan cengiran, Nesya menanggapi Aldi.

Tak apa jatuh sesaat.

Aldi tersenyum bak malaikat yang membuat hati Nesya tak karuan.

"Udah sana, nanti cewek lu nungguin. Kasian," Nesya mendorong Aldi ke mobilnya.

"Yaudah, Thanks ya!"

Nesya tersenyum.

Asal ia masih dapat terbang.

Kemudian tertawa sesaat setelah mobil Aldi pergi. Haha, dia memang bodoh.

***

HALO SEMUANYA~! ^^
Maaf aku baru muncul sekarang(≧∀≦) Penyebabnya adalah tidak lain dan tidak bukan.... jeng jeng jeng

aku malas( ' ' )
Hehe, tolong jangan bunuh aku\(////)\

Aku sangat senang, kalian tahu tidak kenapa?(≧∀≦) YAPS! Ternyata yang baca nyampe 3k~! (*≧∀≦*)
Aku tidak menyangka kalian sebaik itu。・゜・(Д')・゜・。
Maaf, karena aku baru muncul sekarang T^T dan Aku sangat berterimakasih kepada yang baca, VOTE, dan KOMEN~!
Bahkan masuk reading list T^T
Aku terharu loh 。・゜・(Д')・゜・。

TERIMAKASIH, NYAN~!(*≧∀≦*)

P.s. Maaf kalau cerita ini rada aneh wwwww

OneShoot (CJR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang