Aldrik's POV
Drrt.......Drrt.......
Ponselku entah sejak kapan berdering. Mungkin sejak dadah-dadahan sama cewe itu. Tapi engga dadah-dadahan deng. Bohong gue.
Segera ku ambil ponsel milikku yang berada di saku baju kemejaku. Cepat ku sentuh layar hijau lalu menggesernya ke kanan.
"Mau apa lo?" Ucapku ogah- ogahan
"Sori Bos. Lo ada di mana? Motor gue aman kan? Jadi ga sih kite-kite kumpul?" Suara salah seorang yang aku tau adalah salah satu anggota gengku—Bima.
"Jadi. Bentar gue cabut dulu" Ucapku tanpa mendengarkan jawaban di seberang sana.
Cepat ku masukkan kembali benda persegi panjang itu ke dalam saku kemejaku. Tanpa basa-basi aku langsung tancap gas dan meninggalkan rumah cewe yang baru saja ku kenal siang ini.
♕♕♕
Aku memasuki sebuah gang yang tidak terlalu sempit. Kumatikan motorku ketika segerombolan temanku yang sudah berkumpul disebuah warung kopi dekat Hypermart. Warkop itu adalah salah satu warkop yang biasa kami tongkrongi.
"Oy Drik, Lo dari mana?" Ucap si Bima sembari menghisap rokoknya.
"Ada urusan bentaran" Ucapku santai lalu, memesan satu batang rokok kepada penjual warung itu.
"Biasa lah cewe. Bener ga sih gue bro?"Ucap salah seorang anggota gengku yang lain—Galih.
"Ngaco lo!" Ucapku sinis, lalu menatapnya tajam. Terlihat dari mata nya yang kini terlihat ketakutan ketika menatap tatapan sinis yang kulontarkan tadi.
Ku alihkan pandanganku pada langit diatas. Langit hari ini mendung seperti hari-hari yang lalu. Kurasakan hawa dingin yang menusuk kulit kulit lenganku. Angin berhembus tepat di wajahku. Dingin.
"Bro, mana kunci motor gue?" Bima kini bersuara.
Tanpa basa-basa, kulemparkan kunci motor miliknya ke arahnya.
"Gue cabut dulu!" Ucapku sambil menginjak satu batang rokok yang tadi kuhisap.
"Kemana lagi lo, Bro!" Bima kembali bersuara.
"Hooh, Lo kan baru nyampe" Ucap Galih.
Aku hanya melirik ke arahnya sekilas.
"Ati-ati dah!" Lanjutnya
"Drik jangan lupa! Besok malem kite kumpul dikos an gue. Gue udah beli beberapa botol!" Teriaknya, Lagi.
Aku tak mengindahkan ucapannya.Kini aku melangkah meninggkalkan warung dan meninggalkan mereka. Ku ambil kunci motor milikku.
Aldrik's POV End
♕♕♕
Tok! Tok! Tok!
"Ih, baper lah, ih Lee jangan putus dong sama Haeyu. Hiks...hiks..."
Aku terisak ketika menonton Film DraKor yang baru saja ku beli beberapa hari yang lalu. Entah di adegan episode berapa, air mataku turun begitu deras, Feel nya dapet. Hingga suasana itu dirusak oleh suara teriakan orang dibalik pintu kamarku.
Oh ya setelah tidur menggenaskan tadi. Aku langsung membuka laptop ku untuk menonton film. Jorok, bangun tidur bukannya cuci muka ini malah buka laptop.
Aku mendengus kesal ketika orang itu berteriak. Ganggu ih. Lagi seru-serunya malah diganggu.
"Vitaaaaa. Cepet turun, yang lain udah pada nunggu dibawah!" Teriak seseorang dibalik pintu, yang kutau itu adalah suara Ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
And I Choose You
Teen FictionTatapan mata orang itu menyejukkan hatiku. Senyumnya yang manis. Wajahnya yang rupawan. Walau terkadang gaya dan penampilannya terlihat seperti seorang berandalan. I don't Care. Yang terpenting aku menyukainya. "Gue suka sama elo" Ucapnya...