Secret Admirer (1)

1.5K 53 1
                                        

Jadi begini ya teman - teman semua, Bobby disini itu Brandon Salim, Bobby pacarnya Tania di Tetangga Masa Gitu. Bukan Beby versi laki-laki. 
Jangan salah tangkap ya, baca terus ceritanya.
Selamat membaca part 3 😊

------------------------------------------------------

Aku baru ingat.
Waktu itu dia pernah bilang,
"Kecuali kalau aku udah putus sama Angga."
Ya Tuhan, ku pikir dia bercanda. Padahal Angga juga dia ambil dari teman sekelasku. Dia suka sekali sih, ambil punya orang. Ya ampun, Bebyyyyyyyyyy.

Tunggu.
Bobby kan bukan punyaku. Aku bukan siapa-siapanya Bobby.
Huft.
Aku baru ingat. Aku hanya sebatas teman sekelasnya. CLASSMATEZONE.

Ya Tuhan, sadarkan aku.

Mungkin Ayana benar. Masih banyak hal yang harus aku pikirkan, aku lakukan. Cowok memang bikin pusing.

"Nju, udah sampai. Nggak mau turun?" Ayana mengagetkanku.

"Eh iya, Ay. Hehehe." Jawabku sambil garuk-garuk kepalaku yang sebenarnya tidak gatal.

"Banyakan ngelamun, sih." Canda Ayana saat tiba di halte dekat kompleks kami. Ya, rumah kami satu kompleks. Hanya berbeda jalan, gang, aku satu jalan dengan Beby. Rumah kami berhadapan.

"Ya udah Nju, kita pisah disini ya. Jangan kangen sama aku." Kata Ayana sebelum kami memilih jalan terbaik untuk masing-masing.

"Apa sih Ay, jangan baper deh." Balasku sambil melihat aneh ke arahnya.

"Hahahaha, biar kamu nggak baper, Nju." Candanya. Aku benar-benar nyaman saat bersama Ayana.

"Nggaklah Ay, aku strong kok." Kataku sambil memperlihatkan gigi indahku.

"Ya udah ya, aku duluan." Katanya sambil melambaikan tangannya.

"Hati-hati. Besok berangkat bareng, ya." Jawabku sambil membalas lambaiannya.

"Iya. Kita ketemu disini ya, Nju." Teriaknya sambil terus berjalan mundur.

"Iya. Jangan telat, ya." Ingatku karena dia memang terkadang lambat.

"Iya sayang, dadah." Teriaknya lagi masih berjalan mundur.

Aku hanya tersenyum padanya lalu melanjutkan perjalanan pulangku. Semoga hari ini bukan hari yang buruk.

Itu seperti Beby? Baru sampai? Padahal kan, tadi dia pulang duluan.

"Hai, Nju. Kenalin pacar baru aku." Sapanya saat melihatku yang mulai berjalan ke rumahku. Dia menyuruhku mendekat.

"Eh tapi kamu pasti udah kenal, Bobby kan teman sekelasmu. Iya kan, sayang?" Sambungnya sambil menarik tanganku agar menjabat tangan Bobby.

Kuatkan aku, Tuhan.

"Hai, Shan." Sapanya sambil menjabat tanganku.

"H-hai, Bob." Dengan susah payah aku mengularkan suaraku.

"Ya udah masuk yuk, yang. Kamu juga ikut yuk, Nju." Kata Beby sambil melepas jabatan tangan Bobby padaku.
Tangannya terasa hangat.

"Nggak usah Beb, aku ada keperluan." Tolakku sambil berusaha tersenyum.

"Ih apaan sih Nju, palingan juga kamu mau cari novel-novel romance. Ikut aja ayo, kita nonton film didalam. Biar kamu nggak baper terus gara-gara baca novel. Nggak apa-apa kan, Sayang?" Ajaknya lagi sambil menarik tanganku. Apa-apaan itu tadi? Sayang? Cih.

"Nggaklah Beb, aku nggak mau ganggu waktu kalian. Lagian juga aku ada keperluan sama Ayana." Jawabku bohong. Aku ingin segera lari dari sini.

"Ih, Ayana terus. Kamu jangan dekat-dekat dia terus, Nju." Nasihatnya. Mungkin mulai sekarang aku akan menuruti nasihat teman-temanku, Beb.

Rahasia CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang