Hay, seperti biasa gue sama temen seperjuangan gue lagi pada ngumpul di kantin bu chelsea, keren kan tuh nama? Lebih keren dari lo pasti.
"Woy, sosis gue tuh, gue harus gimana tanpa tuh sosis"
Itu suara Anwar, sahabat gue yang paling suka mendramatisir apapun, lebay sudah jadi adat dia.
"Yaelah war, cuma gue ambil satu" yang dengan santainya ngomong kali ini Roni, dia memang orangnya santai, tapi karena santainya itu selalu sukses buat suasana heboh karna kelucuannya, nyambung nggak sih dari santai ke lucu? Bodo deh.
"Tapi gue masih laper bangke!" Anwar masih kekeh tak rela dengan sosisnya.
"Udah deh, nih punya gue buat lo" kali ini bukan Roni apalagi gue, sorry aja gue kasih sosis gue buat si jangkrik. Itu suara Jacob, orang yang paling kalem, penuh misteri, dan paling kaku, meskipun dia sering ketawa juga sih kalau sama kami, tapi jangan harap kalian para cewek bisa lihat senyuman dia, dia gay kayaknya. Ustt jangan bilang-bilang gue ngomongin dia gay yah.
"Wih, abang jacob emang paling bae" oceh Anwar, Roni hanya mendengus.
"Jijik gue" kata Roni.
Kami hanya terkekeh karna kelakuan mereka, "lo nggak mau nyumbangin sosis lo juga lin" Anwar bicara sama gue, dan gue hanya menggeleng mantap, yap!! Itu nama gue, bukan lilin, apa lagi jeng kelin yah.. Nama gue collin, cucok kan? Gue paling ganteng di rombongan ini, paling charming dan paling kharismatik. Setidaknya itu menurut gue.
"Pelit lo, eh si Bakwan kemana sih kagak nyampe-nyampe elah"
Ucapan Anwar gue angguki tanda setuju, kemana sahabat gue tuh satu lagi ya? Bahkan pantatnya aja belum keliatan di istirahat pertama ini.
"Woooy...." tuh dia satu cecunguk dateng, entahlah dikejar apa tuh orang, sampe-sampe lari-lari nggak jelas sambil teriak.
"Hah..hah... Cape gue, gue nggak telat kan?" ucapnya setelah sampai di meja dan duduk di bangku kosong.
"Ketinggalan jauh banget lo njing, udah sampe papua kita" ucap Roni.
"Yelah, ya sorry, gue ngeladenin fans dulu" ucapnya. Gue, Roni, Anwar bahkan Jacob memutar mata malas.
"Kelakuan lo" cibir gue.
"Hahaa. Lagi ngomong apaan nih?" tanyanya.
"Ngomongin sosis" ucap Anwar asal.
"Hah?"si bakwan malah melongo nggak jelas, " ngomongin gimananya? Punya gue kecil lagi" ucapnya melihat kebawah, kebagian arrghhhh... kebagian selangkangannya! Pea.
Dia adalah Rendra, cowok yang paling murah senyum, dan paling mesum.
***
Istirahat kedua kami kembali berkumpul di kantin, ini sudah menjadi tradisi kami, karna kami memang tak satu kelas, makanya, rela deh ya kumpul kalau istirahat.
"Bro...ada anak baru katanya" ucap Roni.
"Wahhh.. Cantik nggak?" tanya Edward antusias.
"Bukan cantik lagi, kayak bidadari cuy, sekelas sama gue, kalian jangan pada iri yee" ucap Roni bangga.
"Cih, tuh anak juga nggak bakalan suka sama lo" cibir jacob dengan muka datarnya. Roni mendengus melihat kami menertawakannya.
Pada saat itu. kami tertawa terbahak-bahak membicarakan apapun. Bahkan tentang anak baru itu. Kami tidak menyadari bahwa kedatangan anak baru itu akan membawa kekacauan bagi persahabatan kami.
***
Berawal saat kami pulang bersama, seperti biasa kami berjejer melangkah ke parkiran, saat itulah anak baru itu lewat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan CERPEN
AléatoireBeberapa kumpulan cerpen, tentang semua yang ada dalam hidup.