P

69 4 0
                                    

(Listen : i'm not the only one ~ Sam Smith)

💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔

Author pov

Di sebuah kedai kopi Marcell sedang memperhatikan seseorang. Dengan matanya yang tajam menunjukan sosoknya yang teliti. Marcell duduk di sudut kedai dari sorot matanya memperlihatkan sesosok perempuan dengan laki-laki.ya. perempuan itu adalah kekasih Marcell yang baru-baru ini digosipkan.

Perempuan itu memanggil laki-laki disampingnya dengan panggilan 'sayang'. Bahkan ia melingkarkan tangannya di leher laki-laki itu. Marcell mengepalkan tangannya dan menghentakkan tangannya di atas meja. Tangannya menjadi merah karna kesakitan, tapi ia tak menghiraukannya.

Marcell berjalan kearah meja nomor 7 , meja yang ditempati kekasihnya itu.
Ia berniat akan melabrak kekasihnya dan memutuskan hubungan mereka. Karna dari gosip yang beredar, kekasihnya itu 'matre'. Benar saja apa yang dikatakan orang-orang tukang gosip di sekolahnya.

Ia merasa beruntung karna ia belum sempat memberikan janjinya kepada perempuan itu, yaitu sebuah cincin berlian. Tapi yang aneh sekarang adalah, ia tidak merasakan sakit hati melihat adegan didepannya. Ia hanya marah besar karna ternyata perempuan itu hanya menginginkan uang.uang.dan uang.

"Heh jadi gini kelakuan lo?". Ucapnya datar dengan mata menyeringgai.

"Marcell, kamu kok disini? Kamu salah paham. Aku bisa jelasin semuanya". Ucap perempuan itu kaget dengan kehadiran Marcell.

"Emang ada benernya tukang gosip disekolah. Lo tuh emang matre!". Semua orang menonton adegan itu.

"Maksud kamu apa?". Tanya gadis itu sok tidak mengerti.

"Untunglah gua belum sempat ngasih lo cincin berlian yang lo minta". Balasnya sengit dengan mata melecehkan.

"Kita putus!". Tambahnya sedangkan laki-laki disamping perempuan itu hanya melongo tak percaya dengan apa yang dikatakan Marcell bahwa perempuan disampingnya itu 'matre'.
Setelah Marcell berjalan keluar kedai, laki-laki itu meminta penjelasan.

"maksudnya ini apa? Kamu punya cowo dimana-mana? Jadi kalung yang aku beliin itu gak kamu pakai jangan jangan kamu jual karna butuh uang?". Ucapnya tak kalah sengit dengan ucapan marcell pada perempuan itu.
"Kita putus. Dasar matre, bi*ch". Tambahnya.

"Aku ga matre, dengerin penjelasan aku dulu, Dengerin ryan...". Ucapnya sok dramatis. Ternyata laki-laki itu Ryan.

💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌

Marcell POV

aku mencari kontak Nadya. Ya dia itu teman Sera. Ada perasaan tak enak dengan Sera.

Is not too late .tak ada salahnya mencoba. Mencoba membuka hatinya yang mungkin saat ini mulai tertutup untukku.

Bingung.sangat bingung bagaimana caranya aku dapat meyakinkannya bahwa sekarang aku telah memilihnya. Karna ini waktu yang sangat singkat.

Sakit.sangat sakit mendengar kepergiannya. Itu artinya kalau aku diam saja aku akan kehilangannya. Kehilangannya karna kebodohan ku sendiri di kala aku sempat diinginkannyanya.

Sayang. Sangat sayang, bagaimana tidak? Selama ini aku yang selalu menyatakan perasaan dan sekarang ada yang mau terlebih dahulu menyatakannya tapi aku menolaknya.

Bahwa pada dasarnya, untuk wanita, lebih baik dicintai dari pada mencintai.
Untuk laki-laki, lebih baik mencintai daripada dicintai.

Seharusnya aku merasa spesial karena ada yang mau menyukai seorang munafik seperti ku. Bahkan ketika aku mulai menyukainya aku tidak pernah mengatakannya. Terlalu mumafik untukengakuinya bukan?. Salah jika kau berpikir sekarang aku tidak memperdulikannya pergi.

*.*.*.*.*.*.....

I'm coming Sera!. Akhirnya sampai juga. Yang belum kau tau, ayahku suda mendaftarkan ku sekolah disana. Jadi satu minggu lagi aku sekolah disini dalam satu tahun.

'CALIFORNIA INTERNATIONAL SCHOOL'. Itulah nama sekolahku nanti. Apartemen Sera dekat dari sini tapi aku belum tau blok pastinya. Aku juga belum tau apa nama sekolahnya. Yang pasti aku sekarang ini sangat merindukannya.

Untuk satu tahun kedepan, Ayahku menyiapkan rumah yang ia beli pada orang disini. Ya akulah yang mem-profokatorinya untuk membeli rumah di dekat apartemen Sera.

*.*.*.*.*....

Ini hari pertamaku untuk mulai mencarinya. Aku tidak bodoh, aku juga memperhatikan semua akun sosial medianya. Biasanya Sera suka meninggalkan jejak.

Saat aku ingin menjalankan mobil yang disediakan anak buah ayahku, aku melihat seseorang......



Bersambung....

Purple (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang