U

69 4 10
                                    

"Kenapa sih lu nyuruh kita semua ngumpul cepet-cepet ganggu waktu gua deketin doi tau !".ucap Jaden tak sabar dan setengah marah karna waktu PDKTnya dengan doinya itu terhalangi. Tapi Sera tahu, Jaden masih setia menjadi sahabatnya.

Mereka berkumpul hanya ber-6, karna lainnya sedang menyalin pr temannya yang sudah mengerjakan. Sera menceritakannya perlahan supaya memberi Prank Squad mengerti. Semua sahabatnya mencoba membuka akun palsu yang sebenernya digunakan untuk kepentingan bersama jika member Prank Squad ingin Stalk sesuatu. Jadi mereka tau apa username serta password akun tersebut.

"Wah iya,ya bener". Ucap Abbygail dengan tampang blo*nnya.

"Azeq dah lo". Ucap Rangga dan Shania hampir kompak.

Yang lain ikut bahagia, kecuali Nadya yang hanya tersenyum pada Sera .bukan.bukan karna Nadya cemburu entah apa yang disembunyikan nya tapi Sera merasakannya.

"Au deh, pokoknya gua seneng hari ini, titikkkkkkk!". Ucap Sera yang merasa dikacangin lantaran sahabatnya yang malah sibuk menjadi stalker handal dadakan untuk membantu Sera mengetahui informasi 'Marcell'. Nadya telah sibuk menghubungi seseorang entah keluarga atau pacar tetapi seingat Sera, Nadya masih 'Jombie' alias. Jomblo ileran.

"Eh lo ga pesen makanan?". Ucap Jaden padaku.

"Mau nih, lo mau sekalian gua pesenin gak?". Balasku yang sedang baik hati ingin membawakan pesanan makanan Jaden dan teman ku yang lain.

"Makanan gua ga dibawain?". Ucap Shania dan Rangga kompak.

"Tau nih, makanan gue jangan dilupain". Ucap nadya sembari melantunkan mulutnya.

"Iye elah gua kan nanya satu satu coeg!". Ucap ku mencoba bersabar.

Mereka menyebutkan makanan yang ingin mereka pesan. Lalu aku menuju tempat batagor dan aneka macam gorengan serta nasi kuning dan nasi uduk dan meminta ibu penjualnya untuk membawakan makanan yang banyak itu.

Dug!

"Aww panas". Ucap ku kepanasan kena sedikit tumpahan kuah bakso dan

Deg!

Diaaa, ternyata dia yang menabrakku orang yang aku suka itu? Ini mustahil, kalau begini demi kolor neptunus aku rela ditumpahi berkali kali dan banyak selama yang menumpahkan itu dia!.

"Makanya jalan hati-hati jangan asal balik badan trus nabrak orang".

Setega itukah dia mengatakannya?. Tidak tahu kah dia saat ini hati ku hancur berkeping keping setelah apa yang dia katakan?. Sudah jelas dia yang menabrakku kenapa aku yang ia salah? Padahal aku sudah berjalan hati-hati.

"Maaf ya ka, saya kan sudah hati-hati kakaknya aja yang ga liat jalan mungkin". Demi cireng keju, aku tak bermaksud membalas kata-katanya aku hanya bermaksud membuatnya intropeksi dan membela harga diriku.

"Udah salah ngotot lagi lo!". Demi apapun dia meninggalkanku tanpa bembantuku bembersihkan rokku yang kotor bahkan membantuku berdiri saja sepertinya ia merasa tidak se-level dengan ku.

Aku berdiri dan berusaha tidak menanggapi tawaan semua teman bahkan kakak kelasku. Aku merasa dikucilkan hanya karna hal sepele. Aku buru buru menghampiri meja makan yang ditempati teman-temanku.

********
01-03-16
********

Purple (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang