How to marry Sakura
NORMAL POV
"Sasuke bangun!" Perintah Itachi datar namun tersirat suatu kelembutan.
"Hn, nanti saja." Jawab Sasuke meracau dalam tidurnya.
"Cepat bangun ini sudah jam 4 pagi!" Ucap Itachi mulai tidak sabar.
"Masih terlalu pagi Nii-san."
"Tidak." "Bangun atau aku akan membuat kegaduhan pagi ini di suatu tempat dan kau akan menyesal." Ancam Itachi.Sasuke yang masih mengantuk pun mengerjapkan matanya dan berusaha memahami maksud Itachi. Bola matanya hampir saja keluar dari tempatnya ketika ia paham.
"Cih, apa maumu?" Tanya Sasuke kesal yang sudah mendudukkan diri di tempat tidurnya.
"Ajak Sakura jogging. Ini kan hari libur, pasti dia hanya bersantai dirumah atau nongkrong bersama teman-teman wanitanya sembari menggosip." Jelas pria yang memiliki kerutan di kedua sisi wajahnya itu.
"Hn? Tapi ini masih kepagian, Nii-san." Dengus Sasuke.
"Setidaknya kau bisa mempersiapkan nyali mu dulu Sasuke."
"Eh-" "APA??!!!" Jawab seorang pria histeris, pria yang memiliki manik onyx hitam kelam itu.
Itachi yang melihat ke-absurd-an adiknya itu pun menyeringai. 'Sepertinya asik juga menjahili pasangan muda di pagi hari.' Batin Itachi tetap dengan seringai khasnya itu.
-oOo-
SAKURA POV
TOKK
TOKK
TOKKDengan terpaksa kubuka kedua kelopak mataku. Siapa yang berani mengganggu seorang Haruno Sakura sepagi ini, hm? Apa dia tidak tahu aku lelah sekali bekerja dirumah sakit semalaman kemarin?
Aku berusaha mengabaikan suara ketukan fans didepan sana dan menyamankan diri untuk kembali terlelap.TOKK
TOKK
TOKKLagi-lagi suara ketukan terdengar. Tch payah. Sepertinya aku memang harus mengomeli fans itu secara langsung.
"Ya tunggu sebentar!" Ucapku setengah berteriak sembari mencuci muka agar fans ku itu berhenti mengetuk pintu.
For your information gaezz, aku sudah tidak serumah lagi dengan orang tua ku. Aku membeli sebuah rumah kecil dari hasil kerja kerasku di rumah sakit selama 3 tahun belakangan.
Namun sebenarnya rumah orang tua ku hanya beda blok saja kok denganku hehehe. Dan setahuku yang tahu lokasi rumah pribadi ku hanyalah anggota tim 7 serta Ino maupun Hinata yang suka jadi tamu dadakan buat curhat.
Sembari menatap wajahku di cermin, aku berfikir siapa fans yang mengikutiku? Semua orang juga tahu bahwa aku selalu pulang malam dan tak ada yang berani menggangguku.
Selain karena mereka takut dengan Shannaro-ku, pernah ku dengar secara tidak sengaja bahwa katanya ada seseorang yang tak segan-segan membunuh orang yang berani menggangguku. Sejujurnya aku sempat penasaran, tapi seiring berjalannya waktu hal itu mulai ku abaikan.Lalu siapa yang mengetuk pintu??
Dengan gontai ku langkahkan kakiku menuruni tangga.
"Maaf ini masih terlalu pagi untuk-" Perkataanku terputus ketika aku melihat orang yang mengetuk sedari tadi.
Pria dewasa berambut panjang berwarna hitam kebiruan dengan kostum celana training serta atasan kaus polos berwarna hitam. Satu kata pertama 'tampan.'.
"Sa- Sasuke-kun?" Tanyaku tergagap.
"Hm."
"Untuk apa kau kesini sepagi ini?" "Umm maksudku kau bisa saja meneleponku terlebih dahulu untuk membuat janji."
YOU ARE READING
How to marry Sakura
FanfictionSasuke yang sudah kembali ke jalan yang benar dan kembali dari penebusannya pun memutuskan tinggal di Konoha, desa tercinta untuk sementara waktu sebelum menjalankan sebuah misi yang sekiranya memakan waktu lama. Namun sampai saat ini pun dia tak b...