Undangan Pernikahan

845 44 5
                                    

How to marry Sakura

     Di dalam kantor hokage keenam, Hatake Kakashi terlihat sedang berbicara serius dengan seorang pria berambut model mangkok terbalik dan kunoichi muda bercepol dua.

"Jadi tuan Hokage, untuk apa anda meminta kami berdua kesini?" Tanya Tenten.

"Sebelumnya aku ingin minta maaf karena menarik kalian kesini tiba-tiba karena kalian yang ku temui dijalan hehe."
"Begini, tolong kumpulkan semua Shinobi kecuali Naruto dan Hinata di depan kantor Hokage. Kalian juga harus hadir. Ada hal penting yang ingin aku sampaikan." Terang sang Hokage pervert itu.

"Baik. Kami permisi." Ujar Tenten dan Lee serempak. Lalu mereka berjalan bersama sampai di depan kantor Hokage.

"Lee, kau panggil Shinobi laki-laki. Untuk para Kunoichi serahkan padaku." Perintah Tenten dan lalu pergi setelah melihat anggukan masa muda milik mantan teman setimnya itu.

     Tenten berjalan menyusuri hiruk pikuk pertokoan Konoha. Tujuan pertama nya adalah Sakura.

TING TONG
TING TONG
TING TONG

     Tenten membunyikan bel 3 kali. Menurutnya cara ini lebih sopan dari mengetuk pintu ataupun berteriak memanggil nama.

"Yaa tunggu sebentar!" Pintu terbuka dan keluarlah seorang gadis dewasa berambut merah muda.
"Eh Tenten? Ada apa kemari?" Tanya nya ramah.

"Memangnya aku tidak boleh mengunjungi rumah temanku?" Tanya Tenten pura-pura kesal.

"Hehe, tidak kok bercanda. Ayo masuk." Ujar Sakura membuka pintu lebih lebar.

"Tidak usah Sakura, terimakasih. Aku kesini hanya untuk menyampaikan pesan dari Hokage untuk mengumpulkan orang-orang di depan kantor nya sekarang." Jelas Tenten.

"Baik terimakasih infonya, aku akan bersiap dulu. Kau mau menunggu?" Tawar Sakura.

"Tidak terimakasih, aku harus menyampaikan pesan ini kepada yang lain. Jaa nee, Sakura!" Sapanya berlari sambil melambaikan tangan.

     Tenten pun segera mendatangi rumah Kunoichi lain, seperti Ino, Temari (yang sedang tinggal di Konoha entah karena apa), Tsunade, Sizune, Hanabi (tentu saja tanpa sepengetahuan Hinata), dan yang lainnya.

Di tempat lain...

"Hah jika memang Naruto tidak boleh tahu, maka tujuan pertamaku adalah Sasuke! Yoshh! Ganbatte Lee!" Ucap Lee menyemangati dirinya sendiri sembari mengarahkan langkah kaki nya ke kediaman Uchiha.

"Sasuke-san!! Sasuke-san!!!" Panggil Lee di depan rumah Sasuke. Namun tak ada tanggapan. Lalu Lee pun memutuskan berteriak keras.
"SASUKE-SAN CEPAT KELUAR!!" Teriak Lee dengan semangat masa muda-nya yang membara. Namun tersirat juga ketakutan di muka nya. Karena terakhir kali ia bertemu Sasuke ketika ia mentraktir Sakura ramen, Sasuke menatapnya dengan Sharingan yang berputar cepat tanpa diketahui Sakura dan lalu menarik Sakura pergi.

BUGGHH

     Terdengar suara seseorang yang terjatuh dari ketinggian yang sepertinya tidak ekstrem. Dan benar saja, sesosok makhluk keriput seketika terjatuh dari sofa kamar Sasuke setelah mendengar teriakan yang cukup CETARRR dari luar sana.
     Pertama diliriknya sang adik tercinta yang ternyata masih berkarya membuat pulau di bantalnya. Mungkin pendengaran adiknya ini memang terganggu. Coba lihat, suara teriakan yang melebihi oktaf suara Celinedion bahkan tidak mengusik seni adiknya sama sekali.
     Karena merasa tidurnya terganggu, Itachi pun mengintip dari jendela kamar adiknya untuk melihat siapa yang berani mengganggu arwah keriputnya.
     Terpampang jelas seorang laki-laki dengan rambut mangkok terbalik yang menunggu tidak sabaran di depan pintu. 'Oh jadi teman Sasuke.. Lebih baik ku bangunkan saja adik idiot ini, kasihan temannya menunggu lama.' Batin Itachi.

How to marry SakuraWhere stories live. Discover now