Permainan Ketujuh

6.5K 538 78
                                    

Permainan Ketujuh

Happy Reading ﹋o﹋

"SELAMAT DATANG DI ZONA NETRAL BAGIAN UTARA!"

Suara tersebut begitu nyaring hingga dapat memekakan telinga bagi siapapun yang mendengarnya dari jarak yang sangat dekat. Bahkan orang orang yang berada di barisan depan merasakan telinganya sakit karena suara nyaring tersebut.

"Saya adalah Zero, pelayan yang akan mengantar kalian menemui Kepala Pengawas Zona Netral Utara." setelah lelaki itu mengucapkan hal tersebut dengan lantang, ia mulai berbalik dan masuk kedalam bangunan megah dibelakangnya. Para peserta pun mengikutinya dari belakang, tak terkecuali dengan Aria dan Felix.

Bagian dalam bangunan itu begitu megah. Karpet hitam melapisi lantai marmer seluruh bagian dalam bangunan. Di sisi kanan kiri terdapat tangga yang menghubungkan lantai 2. Sebelah kanan pintu masuk, terdapat guci yang berisikan payung dan tongkat tongkat lainnya.

Lukisan-lukisan abstrak dan lukisan lainnya menghiasi hampir seluruh dindingnya. Terdapat beberapa patung aneh yang diletakkan di dekat tangga dan dekat pintu masuk.

"Tempat ini disebut Dark Palace. Dipimpin oleh seorang Kepala Pengawas yang bernama Shin Darkness. Dark Palace dibangun dengan sebuah gerbang besar di halaman depan, sebuah pintu masuk sejauh 1km dari gerbang serta sebuah pintu keluar sejauh 200m disebelah kiri pintu masuk." jelas Zero dengan lantang.

Aria kembali mengamati sekeliling. Dark Palace. Nama itu begitu cocok untuk tempat ini. Ukurannya yang sangat besar dan megah tampak menyerupai istana. Dan gelapnya tempat ini menunjukkan bahwa tempat ini terlihat diselimuti oleh kegelapan tak berujung.

Mereka semua memasuki sebuah ruangan yang sangat besar. Sama seperti ruang aula di Scholí Thanátou. Aula itu cukup gelap hanya dengan penerangan dari cahaya matahari, itupun sedikit tertutup dengan lebatnya hutan tersebut.

Ventilasi udara terdapat pada bagian atas aula tersebut. Menjadikan aula tersebut seperti lapangan indoor. Panggung yang terluhat lebih tinggi terpampang di depan mereka.

Tiba-tiba, aula tersebut menjadi gelap gulita, tak ada cahaya sama sekali. Bahkan untuk melihat tangan sendiri saja tidak bisa. Entah apa yang terjadi, aula tersebut benar-benar gelap gulita. Bahkan cahaya matahari tak dapat menembus ventilasi udara di atas sana.

Semua orang di aula tersebut mulai ricuh. Merasa ketakutan memikirkan apa yang akan terjadi pada mereka selanjutnya. Aria dan Felix masih berusaha bersikap tenang, meski mereka sebenarnya juga merasa gelisah.

"Semuanya harap tenang~~!!" suara yang terdengar mengalun lembut tetapi penuh dengan ancaman itu berhasil membuat semua orang terdiam. Mereka menoleh kesegala arah mencari asal suara tersebut, meski pada akhirnya hal itu sia-sia karena keaadan yang sang sangat gelap.

Dan saat keadaan benar-benar hening, cahaya yang menyilaukan mata terpancar dari atas sana. Menyorot seorang pria yang berdiri di atas panggung di depan sana.

Pria itu berdiri dengan angkuh memandang seluruh peserta dihadapannya.

Aria mengernyit heran melihat penampilan pria tersebut. Pria itu terlihat seperti Pesulap dalam pertunjukkan sirkus. Dengan topi panjang ditambah jubah hitam khas seorang pesulap dan tongkat panjang sebatas perutnya membuat pria tersebut benar benar mirip pesulap. Pesulap dalam kegelapan.

"Ladies and Gentleman, terimakasih atas kehadiran kalian di Dark Palace milik saya ini." pria itu sedikit membungkukkan badannya sambil melepas topinya dan ditempelkan didepan dadanya. Memberi hormat khas seorang pesulap.

Psycho GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang