Chapter 10 - Kiss

53.2K 1.6K 34
                                    


Oke HAPPY WEEKEND GENGS😆😆😆

LETS CHECK IT OUT ⏩⏩

----

Author Pov

Lovely sedang berkutat dengan materi kuliahnya. Dia sibuk mencatat poin penting di binder polosnya. Taman kampus yang sejuk dan beratap memang dibuat untuk para mahasiswa yang ingin bersantai sambil belajar. Apalagi cuacanya teduh. Itu sangat mendukung bukan?

"Cokelat?" Sebatang cokelat panjang berkemasan kuning emas tahu-tahu tersodor begitu saja di depan mata Lovely.

Gadis itu menghentikan kegiatan mencatatnya. Ia lantas mendongak menatap si penyodor cokelat. Senyuman akrab kontan terukir di bibir tipisnya.

"Alfa?"

Lelaki itu balas tersenyum, lalu menjatuhkan pantatnya di tempat kosong sebelah kiri Lovely.

"Ambil dong!" Pinta Alfa menggoyangkan cokelat di tangannya.

Lovely sigap meraih camilan manis tersebut seraya berucap, "Thanks," senyum gadis itu semringah. Siapa yang tidak akan merasa bahagia saat seseorang memberikan camilan kesukaannya tanpa diminta.

"You're welcome," angguk Alfa, "Omong-omong, lagi catat apa? Gue ganggu gak?" Lanjut Alfa bertanya sembari mengamati peralatan tulis yang berserakan di atas meja panjang tersebut.

Sudah hampir 2 minggu Alfa kuliah di Universitas Sanjaya, dan selama itu pula dia berteman dekat dengan Lovely. Membuat Delta senantiasa uring-uringan sendiri tatkala mendapati gadis incarannya jauh lebih dekat dengan si mahasiswa baru.

Bahkan bukan hanya Delta, tapi Missya pun sering merasa kesal ketika tanpa sengaja ia melihat kedekatan Lovely dan Alfa yang begitu akrab. Hal itu sontak mengakibatkan persahabatan di antara Missya dan Lovely sedikit merenggang.

"Enggak kok," geleng Lovely, "Gue cuma lagi catat poin penting materi kuliah tadi aja. Lumayan, buat hafalan kalau pas ada kuis,"

"Oh," mulut Alfa membulat, "Rajin juga lo ya," kekeh cowok itu memuji.

Lovely merobek kemasan cokelat di tangannya. Lalu, ia mulai menggigit ujung cokelat tersebut dan menikmatinya.

"Enak?" Tanya Alfa menatap.

"Enak dong. Any way, gue selalu suka apapun yang berbau cokelat," ujar Lovely sedikit menginfokan, lalu kembali melahap potongan demi potongan cokelat tersebut sambil kembali mencatat.

"Kalo lo mau, gue bisa kok beliin lo cokelat tiap hari," cetus Alfa tanpa diduga. Spontan, Lovely pun menoleh seketika hingga pupil matanya membesar.

"Gak usah, Al ... gue bisa melar kali kalo tiap hari lo cekokin cokelat terus," ujar Lovely tertawa.

Mendengar itu, Alfa lantas terkekeh, "Gue gak masalah kalo badan lo melar. Di mata gue, lo tetap cantik kok apapun keadaannya," tutur Alfa tersenyum manis.

Lovely tercengang. Percaya atau tidak, jantungnya berdebar kencang saat ini. Tuhan, ada apa dengan jantung Lovely?

---

Delta Pov

"Love me like you do, love love love me like you do. Love me-"

"Bro!"

Senandung gue terpotong saat Fedrik muncul menghampiri gue yang lagi santai di halaman belakang kampus. Well, gue memang suka mengadem di sini sembari menunggu jadwal kuliah tiba. Daripada keluyuran gak jelas, mending gue leyeh-leyeh di sini kan?

Beauty and Bad boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang