Chapter 33 -

16.1K 737 27
                                    

Susah banget ya nunggu vote sampe mencapai target. Padahal cuman minta 220 tapi susahnya masyaallah😣😣

Yaudah gapapalah, aku gakan terlalu maksa kalian buat ngasih vote sama coment di setiap chapter yang aku aplod lagi. Aku iklas nyuguhin ini tanpa pamrih ^_^

Selamat membaca yaa.

JANGAN DI COPPAS!!!!!

--BEAUTYANDBADBOY--


Delta baru saja selesai mandi. Setelah paginya di awali dengan insident pantat mencium ubin kamarnya, ia pun akhirnya sudah terlihat tampan lagi dengan rambut hitam lebatnya yang masih terlihat basah akibat baru di keramas.

T-shirt berkerah V panjang sudah melekat di tubuh atletisnya, di padukan dengan jeans biru belel yang sobek-sobek di bagian lututnya. Delta lantas meninggalkan kamarnya dan bersiap untuk menghubungi delivery order, supaya ia bisa memesan makanan untuk sarapan pagi ini bersama Lovely.

Kebetulan di sebrang gedung apartement yang di tinggalinya terdapat sebuah restorant mini yang menyajikan beberapa jenis menu sarapan pagi sehat untuk semua kalangan. Juga tersedia delivery order yang melayani selama 24 jam non stop. Maka Delta pun tidak ragu lagi untuk memesan menu sarapan pagi ke restaurant tersebut.

Namun saat baru saja ia keluar dari kamarnya dan hendak mendial nomor kontak restaurant itu, justru gerakannya terhentikan begitu saja ketika hidung mancungnya mencium aroma sedap dari pantry apartementnya.

"Wow, harum banget. Siapa yang masak seinisiatif ini? Lagian seingat gue, apartement ini kan jarang banget gue tempatin. Mana ada bahan makanan yang tersedia" gumamnya berbicara sendiri

Bukan hanya menerka siapa yang masak, tapi Delta pun yakin betul kalau di pantrynya tidak tersedia bahan masakan mentah. Lantas aroma masakan yang ia cium sekarang berasal dari mana? Gak mungkinkan aromanya berasal dari penghuni unit sebelah yang rajin masak sepagi ini.

Delta berdecak. Dari pada dia kebingungan sendiri menerka-nerka siapa yang masak dan dari mana asal muasalnya, lantas cowok ganteng bermata hazel itu pun bergegas melangkahkan kedua kakinya menuju pantry.

Di sisi lain, di balik kompor gas yang menyala, Lovely baru saja mengangkat kualinya dari atas kompor itu. Dengan lihai dan cekatan gadis itu menuangkan masakannya ke atas piring berukuran lebar yang sudah ia taruh di atas  kitchen table tak jauh dari tempat kompornya berada.

Sambil bersenandung setelah memindahkan isinya ke atas piring, Lovely lantas menaruh kuali panasnya ke atas bak cuci piring dengan hati-hati.

Delta takjub melihat beberapa menu yang di hidangkan oleh sang gadis. Dia bahkan tidak mengira kalau pagi ini dia akan sarapan besar sepertinya.

"Beauty.." panggil Delta dari balik meja pantry yang masih Lovely punggungi

Yang di panggil pun lantas berbalik. Dan Delta semakin takjub di buatnya, ketika melihat gadis di hadapannya memakai celemek masak yang ntah gadis itu temukan darimana asalnya.

"Ada apa?" tatap Lovely datar

Delta mengedip sebelum berbicara kembali, "Seingatku, aku gak nyediain bahan masakan mentah di pantry ini. Tapi kenapa kamu—"

"Gue beli ke minimarket di bawah pas lo lagi mandi" potong Lovely cepat sembari melepaskan celemek biru muda dari tubuh mungilnya

"Secepat itu?" Delta tak percaya

Lovely mendesah kasar dengan kedua bola matanya yang memutar jengah, "Lo bahkan gak sadar berapa lama lo ada di kamar mandi" semburnya sinis yang membuat Delta tertegun

Beauty and Bad boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang