Seminggu telah berlalu. Naruto kembali melakukan kegiatannya dalam mengganti posisi pekerjaan ibunya.
Bukannya mengganti posisi ibunya. Tapi lebih tepatnya, kali ini ia bekerja untuk dirinya sendiri. Maksudnya untuk Naruto palsu.
Sebelum Tsunade memang benar-benar berhenti dari pekerjaannya, ia melakukan jumpa fans dan membaberkan bahwa ia akan segera menikah dengan pria yang ia cintai. Tidak lupa pula Tsunade mengatakan bahwa selama ia pensiun dari pekerjaannya, Naruto yang diketahui oleh banyak orang sebagai adiknya. Mengganti posisinya dalam meneruskan pekerjaannya sebagai model kumpulan poto.
Jadi setelah statment yang diberikan oleh Tsunade kelayak umum. Beginilah nasib Naruto. Melakukan pemotretan sana-sini. Sampai ia kalang kabut dengan kegiatan sekolah dan pekerjaan.
"Apa yang kalian lakukan?" Shikamaru keluar dari dalam kamarnya, kemudian mengerutkan keningnya ketika melihat Naruto dan Kiba sibuk bertengkar di ruang makan mereka.
Tunggu dulu, apa yang dilakukan mereka sekarang? Mata hazel Shikamaru terbelalak tidak percaya ketika ia sadari bahwa Naruto tidak mengenakan seragam sekolahnya. Melainkan seragam pria, yang diketahui oleh Shikamaru mungkin seragam yang dikenakan oleh Naruto saat ini adalah seragam milik Kiba.
"Mana seragammu?!" Pertanyaan Shikamaru terlihat sangat menakutkan setelah melihat Naruto mengenakan seragam anak laki-laki.
Naruto berdeham lirih, "Aku kalah taruhan.." ucapnya setengah berbisik.
Dengan langkah lebar-lebarnya, Shikamaru datang mendekati Naruto. Belum sempat Naruto untuk menghindar menyusul Kiba yang sudah berada didepan pintu keluar, Shikamaru dengan tanpa berperasaan menjitak kepala Naruto kasar.
Naruto meringis kesakitan. Mengelus kepala bersurai pirangnya sambil mengeluh kesakitan pada Shikamaru.
"Padahal aku bersusah payah merubah imagemu menjadi lebih manis sepergi gadis-gadis lainnya. Kenapa malah kau melakukan hal yang bodoh seperti ini" gerutu Shikamaru kesal.
Naruto tidak memperdulikan perkataan Shikamaru. Ia marah sangat marah atas perbuatan Shikamaru padanya. Didalam hati ia mengutuk Shikamaru agar berubah menjadi rusa saat itu juga.
Tanpa pamit sedikitpun, Naruto Menarik Kiba kasar pergi meninggalkan Shikamaru yang masih menggerutu tidak jelas mengenai Naruto maupun Kiba.
"Dia selalu seperti itu. Kita berangkat" ucapnya berbisik pada telinga Kiba. Kiba hanya menatap Shikamaru yang terus bergumam seorang diri. Ia merasa kasihan karena Naruto sepertinya sudah menyampakkan Shikamaru tanpa Shikamaru ketahui. Kiba hanya tersenyum licik.
.
."Sialan! Hei kau bocah tengik! Apa yang kau lakukan?!" Ucap salah seorang wanita berumur membentak kepada Kiba. Kiba membela diri. Naruto yang melihat kebelakang terkejut dengan apa yang dilakukan Kiba.
"Sudah kukatakan aku benci asap rokok!!" Kiba membela diri agar Naruto tidak memarahinya. Naruto hanya menggelengkan kepalanya pasrah atas perbuatan Kiba yang diluar dari kendalinya. Kemudian mnundukkan kepala sambil tangannya memaksa kepala Kiba menunduk meminta maaf kepada wanita paruh baya bersurai hitam tersebut.
"Kau bocah lelaki yang manis sekali siapa namamu?" Tanya wanita paruh baya tersebut setelah melihat Naruto secara intens dan tajam.
Naruto bingung menjawab apa pada wanita tersebut. Ia tertawa kecil sambil mengelus belakang kepalanya yang tidak gatal.
"Aku perempuan. Maaf ..."
Secara otomatis si wanita menatap Naruto makin intens. Dari ujung kaki sampai ujung kepala. Sambil mengerutkan keningnya seolah berfikir dan mencoba untuk mencari dari titik kesalah pahaman yang telah ia buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLEX
Fanfiction###REVISI 2018 Sepeninggalan kakeknya Jiraya, Uzumaki Naruto memutuskan untuk meninggalkan kampung halamannya untuk mencari ibunya yang bekerja di kota Metropolitan TOKYO. Tanpa bekal pengetahuan sama sekali, Naruto memulai petualangannya. Petualan...