Sakit

2.2K 162 10
                                    

Sejak kejadian di Okinawa. Entah mengapa Naruto sedikit menghindar dari Shikamaru.

Begitu pula dengan Shikamaru. Seolah tidak mengingati apa yang sebenarnya terjadi. Yang ia pikirkan dan bertanya-tanya saat ini, 'kenapa Naruto memegang ponsel Sasuke?'

.
.

"Naruto?!" Kiba berlari menghampiri Naruto yang saat ini sedang berbicara bersama Hinata. Dengan nafas tersenggal-senggal ia berkata "Se-seorang-men-cari-mu"

Salah satu alis Naruto terangkat, mencoba memahami apa yang diucapkan oleh Kiba saat ini.

Dengan masih mengatur nafasnya, Kiba menunjuk-nunjuk secara paksa keluar jendela.

Naruto masih belum memahami maksud Kiba hingga akhirnya seseorang dengan berpakaian setelan jas hitam mahal menghampirinya dan berkata

"Maaf nona Uzumaki. Tuan muda Uchiha ingin bertemu dengan anda"

Tanpa memperdulikan tatapan orang-orang yang menimbulkan tanda tanya disekelilingnya, Naruto menuruti perintah pria tersebut yang mengiringinya masuk kedalam mobil sedan mewah berwarna hitam.

.
.

Naruto tidak habis pikir, bahkan ia tidak mengerti, kenapa ia dengan senang hati dan dengan mudahnya tanpa perlawanan sedikitpun menuruti perintah pria yang sedang mengemudi mobil yang akan membawanya menemui seseorang.

Tuan muda Uchiha? Apa yang dimaksud oleh pria yang ada didepannya ini adalah Sasuke??

Pikirnya ragu.

.
.

Mobil mewah yang membawa Naruto akhirnya berhenti dengan pelan dan terparkir rapi disebuah pintu lobby hotel yang sangat amat dikenali oleh Naruto.

Pria bersetelan jas hitam tersebut membimbing Naruto memasuki hotel menuju kesalah satu ruangan yang belum pernah Naruto kunjungi sebelumnya.

Ruangan dimana orang-orang sibuk mencicipi makanan yang sudah dihidangkan oleh pelayan hotel dengan ruangan yang cukup luas, meja-meja yang dihiasi oleh para pengunjung dan gelas-gelas beserta piring tertata rapi ditempatnya.

Hingga pada akhirnya setelah melihat kesekeliling mata blue saphirenya menatap lurus kepada mata onix hitam seorang pria yang sedang menatapnya dengan tajam seolah ingin melukai hati Naruto yang rapuh.

Naruto merengkuh dadanya dengan kuat, tatapan pemuda tersebut menyiratkan sebuah kesakitan yang amat dalam, dingin dan tajam. Seolah mata tersebut sedang menyalahkan semua yang terjadi kepadanya.

Dengan bimbingan pria tersebut, Naruto akhirnya sampai tepat dihadapan Sasuke.

"Sudah lama sekali kita tidak pernah bertemu. Silahkan duduk" suara baritone yang berat seolah mengalun tenang tanpa gangguan.

"Silahkan pesan apapun yang kau mau" tambahnya lagi.

Naruto masih diam. Mata saphirenya terus menatap Sasuke. Ia rindu. Sungguh rindu. Tapi kenapa terasa menyakitkan jika ia melihat Sasuke yang sudah ia lukai sangat dalam memperlakukannya dengan baik. Seperti ia memperlakukan Uzumaki Naruto yang sudah membohongi dan menyakitinya.

Dan tanpa Naruto sadaripun air mata yang sedari tadi ingin keluar akhirnya terlepas.

Sasuke sedikit terkejut dengan apa yang telah terjadi. Apa ia melakukan kesalahan terhadap wanita dihadapannya ini?

"Ah! Maafkan aku!" Naruto menyeka air mata dengan punggung tangannya secara paksa. Sambil tertawa pelan mencoba menjauhi pikiran yang tidak-tidak dari Sasuke.

COMPLEXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang