Chapter 3

33 3 1
                                    

***

'Apa aku harus mengikuti kelas tambahan itu? Aku benar-benar sedang tidak fokus hari ini'

Author pov-

Yong in masuk ke ruang kelasnya. Terlihat Han seonsaengnim yang telah menunggunya dan beberapa murid karena Yong in agak terlambat.

" Yak. Kim Yong in-ssi." Dengan menyelinap di balik kacamata tebalnya, Han Seonsaengnim benar-benar memperhatikan Yong in dari ujung rambut hingga ujung sepatunya.

" Mi..mianhae." Yong in membungkukkan badannya dan langsung menempati kursi kosong di sana.

***

'Aku memilih teman, atau kekasihku?'

'Aku memilih perasaanku, atau perasaan temanku?'

'Aku memilih egois, atau mengalah?'

***

Apa pun yang ia pelajari, Yong in sama sekali tidak menangkap dengan inderanya.

Sekarang sedang pembahasan fisika mengenai alat gerak sederhana.

" Yong in-ssi, coba jelaskan apa fungsi generator yang di letakkan di sana?."

'Shit aku benar-benar tidak memperhatikannya tadi' umpat Yong in dalam hatinya.

" Ne?." Tatapan bodoh Yong in membuatnya menjadi sasaran empuk guru killer yang satu ini.

" Ya.. coba jelaskan Kim Yong in-ssi." Wajah Han seonsaengnim mendekat ke wajahnya.

" Memangnya apa..hehe." Yong in menggaruk sedikit kepalanya kikuk.

PLETAK!

"AW!."

" Perhatikan saat berada di kelas." Tongkat yang di pegang Han Seonsaengnim mendarat sempurna di kepalanya.

" Ne." Yong in hanya menunduk sambil mengusap-usap kepalanya yang tadi kena pukul gurunya.

***

Sepertinya tak ada satu pun orang yang dapat mengganggunya saat ini.
Mata yang terpejam dengan beberapa tarikan-hembusan napas.

" Hyun seong-ah!." Konsenterasinya buyar seketika.

" Euh~...." Hyun seong hanya mendesah pelan begitu ia mendengar suara cempreng milik gadis di seberang sana.

" Aku bawakan minuman dingin untukmu." Tae rin mengacungkan dua kaleng soda dingin yang kelihatannya baru keluar dari kulkas.

*flashback*

" Tae rin-ah." Tae rin hanya menoleh pelan.

" Ne?." Dia mengangkat sebelah alisnya pada gadis yang baru saja menyebut namanya.

" Kau.."

" Ne? Ada apa Yong in-ah? Apa ada yang ingin kau bicarakan?."

" Ah tidak. Terima kasih atas rok mu." Yong in menunduk menyembunyikan senyumannya.

" Ah baiklah. Itu bukan masalah..." Mereka terdiam sebentar

"...Aku tidak akan memintanya, kau bisa memilikinya."

" Mwo?." Yong in hanya memasang wajah tak mengerti.

" Yaa, aku tahu.. kau sangat menyukainya,bukan?." Otak Yong in seperti berhenti berputar. Ia sama sekali tak mengerti apa yang gadis ini bicarakan.

" Apa maksudmu?." Yong in menyernyitkan dahinya. Ia benar-benar tidak paham.

" Ah sudahlah." Tae rin mengibaskan tangannya di depan wajahnya. Dia tetlihat tersenyum, ya tersenyum. Senyuman palsu.

No Ending! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang