CHAPTER 4

33 3 0
                                    

***

Author Pov

Langit malam terlihat mendung. Malam ini Yong in kembali menghabiskan malamnya sendirian di rumah.

" Ah~ membosankan~..." Desah Yong in yang hanya dapat di dengar oleh angin yang berhembus lembut menerpa wajahnya.

" Tugas tugas tugas dan tugas." Gadis dengan rambut sebahu ini terus merancau tidak jelas sendiri.
Hanya ini yang ia lakukan, mengerjakan tugas dan tugas. Namun kali ini ia mengerjakan tugasnya di balkon kamarnya yang langsung dihadapkan dengan berbagai macam warna warni lampu yang menghiasi kota Seoul pada malam hari.

Yong in di program oleh Eommanya agar ia bisa masuk kelas akselerasi. Namun itu bukan keinginan gadis itu sama sekali, dia lebih senang jika bisa lulus bersama-sama dengan teman seangkatannya yang sekarang. Tes untuk masuk ke kelas akselerasi tinggal beberapa hari lagi, karena itu Yong in sering mengikuti kelas tambahan agar ia dapat memenuhi keinginan Eomma satu-satunya itu.
Tak ada kata lain selain 'iya, jika itu perintah Eomma. Yong in sama sekali tak bisa menolak permintaan eommanya, walau pun ia bukan anak satu-satunya tapi Yong in tak ingin mengecewakan hati eommanya seperti kakak-kakaknya yang telah terlebih dulu dewasa darinya.

'Drrt drrtt

Sebuah pesan masuk ke ponselnya.

*Yong in-ah, bagaimana kabarmu? Eomma merindukanmu? Apa kau baik-baik saja di sana? Apa kau makan dengan baik? Apa kau hidup dengan baik tanpaku?*

Yong in awalnya hanya malas membaca pesan itu,tapi ketika ia mulai memiliki perasaan tidak enak akan teks yang baru saja ia baca, ia mengulanginya lagi.

'Apa maksudnya, hidup baik tanpaku?' Tanya batinnya setelah membaca pesan itu kedua kalinya.

* Ne nan geuraeyo eomma-ya(ya aku baik2 saja,bu) , tapi apa maksudmu mengatakan bahwa aku hidup baik tanpamu?*
Gadis yang hanya sendirian di rumahnya itu, berusaha keras menyingkirkan pikiran-pikiran negatif yang ada di kepalanya.

'Sungguh aku tak mengerti.'

*Maksudku, karena eomma tak ada di samping mu saat ini, apa kau hidup dengan baik?*

Pikiran Yong in sama sekali tidak menangkap kata-kata yang eommanya lontarkan.

*Aku tidak akan pernah baik tanpamu*
Tanpa seizinnya, cairan bening dari matanya mulai jatuh. Hatinya merasakan,rasa yang sangat merindukan.

Sudah entah berapa lama eomma meninggalkan Yong in di rumah sendirian. Walau pun dari waktu hidupnya sehari 24 jam ia lebih banyak menghabiskan waktunya di sekolah, namun tetap saja ia tak pernah melupakan kehangatan yang Eomma berikan saat Yong in baru pulang dari sekolahnya.

***

Yong in POV

Ponsel sama sekali tak menyita waktu belajarku. Aku selalu belajar dengan ditemani ponselku yang setia. Lagu favoritku yang sering aku putar jika rasa jenuh mulai muncul membuat sedikit membantuku dari rasa kesendirianku.

Aku menyukai matematika, karena itu aku masuk ke kelas sains. Padahal aku lebih menyukai seni dari pada pelajaran exact, namun pengalaman kedua kakakku, Eomma tak ingin jika aku seperti mereka.

Kakakku dua-duanya perempuan, membuat kepalaku dan eomma pusing tujuh keliling. Appa ku bekerja, dan selalu bekerja. Bahkan aku tidak tahu apakah appa masih ingat padaku atau tidak. Sudah sekitar 12 tahun lamanya aku tak berjumpa lagi dengannya. Tidak, bukannya eomma dan appaku bercerai, mereka masih bersama, namun appa lebih memilih tinggal di Jeju agar dekat dengan perusahaannya. Ah aku hanya di sini, menuntut ilmu. Aku harus dapat menunjukkan pada mereka, bahwa aku bisa sukses. Kedua kakakku tak tahu harus bagaimana lagi aku menasehatinya, mereka jadi seperti perempuan liar yang tak memiliki batas bergaul. Sedih, ya itu yang sangat kurasakan. Begitu pula eommaku.

No Ending! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang