CHAPTER 5

12 1 0
                                    


***

Aku memiliki cita-cita yang tidak akan dimiliki oleh kebanyakan orang. Menjagamu.

***

Yong in Pov~

*tengoklah ke belakang*

Kenapa dia menyuruhku demikian dalam pesannya?

Aku menoleh kebelakang, entah hatiku berharap aku akan melihatnya belakangku saat aku menolehkan kepalaku.

Aku menoleh.

Eum?

Tidak ada apa-apa. Hanya kebanyakan orang-orang sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

*untuk apa aku menoleh?*
Kubalas pesannya dengan teknik mengetikku yang lumayan cepat.

Babo-ya, kau buat aku berharap.

Aku berjalan pulang menyusuri pasar yang cukup ramai.
Aku tak terlalu suka akan keramaian, aku tak suka hal-hal yang mengusik atau pun menggangguku.

Perutku tak bisa lagi dikompromi. Lapar.

Kryyuyuk..
Begitu kira-kira jeritan suara para cacing yang sepertinya sedang unjuk rasa dalam pencernaanku. Aih. Tapi aku ini anak yang bersih, jadi tak mungkin cacing mau tinggal dan hidup dalam tubuh bersihku.

Hyun Seong Pov~

Kenapa gadis itu bodoh sekali? Bukankah aku menyuruhnya untuk menoleh?

*untuk apa aku menoleh?* balasan apa itu.
Bukannya menoleh dia malah meninggalkan tempat itu dan berlari menjauhiku.

" Yak!." Dengan spontan kulontarkan teriakan itu, namun gadis di depanku ini tak menghiraukannya sama sekali.

Aku mengejar langkahnya.

Kemana dia akan berlari,uh?

Author Pov~

Dalam perjalanan pulang Yong in melihat toko kue beras yang cukup dirindukannya.

" Bukankah tidak apa-apa jika aku sarapan kue beras?." Yong in menghampiri ahju-ssi penjual kue beras. Dia duduk di kursi yang ahju-ssi itu sediakan.

Yong in memesan berbagai kue beras yang ingin ia makan pagi ini juga.

" Ahju-ssi, apa tidak ada lagi tempat untuk aku makan? Setidaknya aku duduk tidak menghalangi jalan seperti ini?."

" Mianhae, hanya seperti ini yg aku punya." Jawab ahju-ssi itu.

Yong in mulai menyantap sarapan paginya. Ternyata dia tidak hanya memesan kue beras, namun ia juga telah membeli beberapa potong sosis bakar dengan mentega.

" Yong in-ah!."

'Apa ada yang menyebut namaku?'. Tanya Yong in dalam hati, sambil mencari pemilik suara yang baru saja membuatnya mencari.

" Siapa sih? Benar saja jika bukan hanya aku yang bernama Yong in, atau aku salah dengar." Yong in merancau walau mulutnya penuh dengan makanan.

Bruk!

Tiba-tiba saja ada yang menubruknya dari belakang saat ia benar-benar menikmati sarapannya.

" Yak!." Jeritnya spontan, karena yang menubruknya adalah seorang pria. Pria itu membuat Yong in jatuh dari kursinya, dan malah menduduki kaki Yong in.

" Maafkan aku." Pria itu menoleh ke arahnya.

" Heol!." Yong in hanya melongo melihat pria yang ada di hadapannya ini.

" Ireona!." Jerit Yong in karena pria itu hanya diam di sana, dia tidak sadar bahwa sedari tadi ia menduduki kaki Yong in.

" Kenapa kau menghalangi jalan?."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

No Ending! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang