Gadis itu menghembuskan napas kesal seraya memutar kedua bola matanya saat mendengar ejekan dari gadis berkuncir dua yang duduk di hadapannya.
"Ayolah, Youngie. Aku tahu kau sedang memperhatikannya." Ucap si gadis berkuncir dua sebelum ia tertawa keras dan menyebabkan beberapa murid yang saat ini juga berada di kantin menatapnya aneh.
Gadis yang dipanggil Youngie tadi hanya mengedikkan bahunya dan melanjutkan kegiatannya, menyeruput segelas strawberry milkshake yang dipesannya 10 menit lalu.
"Ya! Yerin-ah! Berhentilah tertawa! Kau benar-benar memalukan!" Seru gadis itu.
Oh Hayoung, nama yang tertera pada nametag di sebelah kiri seragamnya.
Hayoung mulai risih dengan suara tawa-dari gadis bernama Yerin, lebih tepatnya Jung Yerin-yang terkesan mengejek itu. Yerin pun mulai menghentikan tawanya dan mengabaikan tatapan aneh dari beberapa murid di penjuru kantin yang ditujukan padanya.
"Hehehe mian," sahut Yerin dengan cengiran khasnya.
Hayoung hanya menghela napas.
Seharusnya tadi ia tidak usah diam-diam memperhatikan Jung Hoseok yang tampak sibuk mengobrol dengan Son Naeun. Seharusnya tadi Hoseok tidak memergokinya dan tersenyum padanya. Lalu jika Hayoung tidak salah tingkah, pasti Yerin tidak akan tertawa keras seperti tadi.
Hayoung kembali melirik Hoseok dan Naeun yang duduk tidak jauh dari tempatnya dan Yerin, memastikan dua sejoli tersebut tidak menghiraukan tawa Yerin. Kebetulan yang dilihat sedang asyik bercanda. Bahkan sesekali Naeun menutup mulutnya dengan telapak tangan saat tertawa. Hayoung kembali menghela nafas. Sudah jelas mereka pasti mengabaikan tawa keras milik Yerin tadi. Entah ia harus senang akan hal itu atau iri melihat interaksi mereka.
"Aku duluan." Hayoung berdiri dan mulai melangkahkan kakinya meninggalkan kantin serta Yerin yang masih menyantap makan siangnya.
"Ya! Kau marah eoh?" Teriak Yerin karena Hayoung sudah lumayan jauh.
Hayoung mendengar teriakan Yerin, namun ia memilih untuk mengabaikan sahabatnya itu dan melanjutkan langkahnya. Ditatapnya jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Jam istirahat masih 20 menit lagi.
Saat ini Hayoung berjalan tanpa tujuan. Masuk ke kelas? Pasti di kelas akan membosankan. Ke atap? Ia sedang malas menaiki tangga. Kembali ke kantin? Heol, yang benar saja! Ia sudah berencana untuk tidak menegur Yerin sampai pulang sekolah nanti, lagipula Hoseok dan Naeun pasti masih berduaan di sana.
Hayoung mendengus, tiba-tiba ia teringat kejadian tiga minggu yang lalu. Saat hoseok salah menyebut namanya menjadi "Naeunie". Langkah kakinya melambat. Beberapa hari setelah kejadian itu, Hayoung sering melihat Hoseok dan Naeun bersama. Bahkan kemarin Hayoung melihat Naeun memeluk lengan Hoseok saat mereka berjalan ke halte untuk pulang bersama.
"Sial, kenapa aku memikirkan mereka." Hayoung menggelengkan kepalanya, berusaha menyadarkan diri. Ia sampai tidak sadar kalau langkah kakinya terhenti karena memikirkan dua orang itu.
Belum sempat Hayoung melanjutkan langkahnya, seseorang yang berjalan dari arah berlawanan-mungkin tidak sengaja-menyenggol bahunya sehingga Hayoung sedikit terhuyung ke samping. Beruntung ia masih bisa menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga tidak jatuh.
Hayoung memejamkan matanya geram sebelum mendesiskan umpatan dan menatap orang tersebut yang kini berdiri di sampingnya. Kenapa orang itu tidak melanjutkan langkahnya?
"Apa yang kau lihat saat berjalan bo—" suaranya mengecil, "—doh."
Hayoung membulatkan matanya, dalam hati ia merutuki dirinya sendiri. Ada perasaan lega karena dia hanya mengumpatkan kata 'bodoh'. Namun dia juga merasa tidak enak karena orang yang kini berdiri di sampingnya adalah salah satu sunbae di sekolahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Future [Sequel of The Past]
FanfictionSaat kau mencoba melupakan cinta di masa lalu, cinta yang baru akan tiba mengisi hatimu. Namun, ketika kau telah menemukan cinta baru, apakah kau masih mengenang cinta lamamu? Atau kau akan melupakannya dan menjalani kisah cintamu yang baru? Warning...