Pertemuan

43 6 0
                                    

-Shiana pov-

Mungkin butuh waktu lama untukmu yakin pada hatimu sendiri...karena memang hati tak pernah senada dengan logika...
Tapi seiring berjalannya waktu, aku yakin kamu akan sadar atas apa yang hatimu rasakan...

-Davino pov-

Saat piano mulai dimainkan...
Melodi yang mengalun indah akan membawamu ke alam bawah sadarmu...
Membuatmu merasakan getaran-getaran aneh dalam hatimu...
Seketika itu juga hatimu meragu...
Dan hanya kamu yang bisa mengatasi keraguanmu sendiri....

*****

Shiana P.O.V

Aku terus memperhatikan jari-jarinya yg ahli memainkan pianonya. Lama aku tersihir sampai aku tak sadar bahwa dia kini sudah ada didepanku. Mataku membulat seakan melihat pocong disiang bolong. "Apa yg kau lakukan disini?" suara pemuda itu telah membuat jantungku berhenti berdetak. Ya Tuhan apa yg harus aku katakan. Seakan kehabisan kata-kata aku hanya menjawab sekenanya. "Hanya ingin melihat." bodoh, pasti kau akan diserbu pertanyaan oleh pemuda ini. Aku terus merutuk diriku sendiri. Tak kusangka dia merespon jawabanku hanya dengan kata "Oh.." ya ampun dia ini bodoh atau apa. Hening...sampai akhirnya aku berpamitan untuk meninggalkan ruangan itu "Baiklah aku pergi... Ngomong-ngomong permainanmu bagus juga." pujiku padanya. Dia hanya mengucapkan terimakasih dengan muka datarnya. Ya Tuhan dia pemuda yg sangat dingin. Batinku seraya berangsur pergi meninggalkan tempat itu. Tempat itu sangat membuatku jengkel tetapi aku nyaman berada disana. Oh ya ampun ada apa denganku. Disisi lain aku sangat nyaman karena melihatnya bermain piano tetapi disisi lain aku sangat jengkel karena sikap dinginnya padaku. Apa-apaan ini. Sebenarnya siapa dia, aku tidak pernah melihatnya dikampus. Ya ini baru pertama kalinya aku melihat dia dikampus ini. Sudah hampir 3 tahun aku disini tetapi aku baru sekali bertemu pemuda tadi. "Hmmm kurasa dia murid baru." gumamku

****

Cinta Semusim (Remake) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang