H.C Part Satu - Ketemu Musuh

20.1K 740 25
                                    

Health Circle Part Satu - Ketemu Musuh

Pict: Shinee

◆◆◆

"iya Ma. Aku keterima dirumah sakit tempat dulu aku PKP, Ma."

"iya. Kan dari dulu aku emang udah rencana kerja disini."

"iya. Nanti aku cek transfer dari mama udah masuk atau nggak."

"iya... Aduh, maaf."

"hehehe, tadi nabrak orang didalam lift."

"Shinee meleng juga karena mama nelpon nggak selesai-selesai."

"ya, udah. Iya. Iya." Shinee menutup panggilan teleponnya dengan mamanya yang bertanya dari A sampai Z. Membuat telinga Shinee menjadi panas.

"maaf, milikmu?" sebuah suara menyadarkan Shinee yang masih menggerutu karena telepon dari mamanya.

Shinee melihat tangan yang terulur. Tangan bersih yang mengenggam kunci yang mirip dengan mobilnya.

"mirip punyaku?" gumam Shinee pada dirinya sendiri.

"memang punyamu."

"eh?" Shinee menatap wajah tampan itu. "kok bisa?"

"tadi jatuh waktu nabrak aku."

"eh? Maaf, maaf. Terima kasih ya." Shinee memberikan cengirannya. Merasa tidak enak pada laki-laki dengan wajah tampan yang sangat baik padanya.

Lift sampai pada tujuan Shinee yaitu basement lantai tiga dimana Honda CRV abu-abu miliknya terparkir manis diujung.

"ehm, maaf dan terima kasih untuk sebelum dan sesudahnya." Shinee menundukkan kepala tanda dia merasa tidak enak pada laki-laki tampan itu. Berjalan meninggalkan lift itu sejauh mungkin. Malu abis gue! Muka cantik dan imut gue mau taruh dimana. Mama rese' banget.

"aduh, mama pake nelpon lama banget." runtuk Shinee lagi tetap mengomel panjang kali lebar kali tinggi yang hasilnya nanti ketemu volume balok yang lagi ngambang disungai Brantas ataupun Kalimas.

"gila! Malu abis! Gue harap dia cuma pasien disini. Jangan sampai dia jadi pegawai. Apalagi satu tempat sama gue." Shinee masih menggerutu sambil mengemudikan mobilnya keluar dari rumah sakit.

◆◆◆

"lo lama banget sih, Ron. Ambil dompet ketinggalan atau lagi tepe-tepe ke pasien sama perawat, hah?" semprot laki-laki dengan tampang bodoh bin mesum yang bisa buat emak-emak nyembunyiin anaknya kedalam rahim lagi.

Yang dipanggil pun langsung seketika saja menggeplak kepala tak berisi temannya yang asal ngomong.

"lo ya. Bacot lo bisa diem sedikit nggak. Apa perlu gue suntik Lidokain?"

"woooo... Woles bro. Abis lo lama banget. Sampe jadi nasi jamur rasa kare gue disini. Betul nggak, As."

Laki-laki yang dipanggil As menoleh sebentar lalu menjawab santai. "lo aja yang lebay, Njar."

"Oh My God! Oke fix. Lo nggak setia kawan sama gue."

"emang sapa yang mau jadi kawan situ?"

"Lang, bantuin gue dong. Lo kan yang paling setia kawan ma gue."

"sorry, Njar. Lo kali ini emang lebay. Lo itu benci jamur dan nggak usah provokatif supaya nutup bakul nasi jamur beserta petani jamur, deh."

"bangke lo pada. Gue emang nggak suka jamur tapi gue nggak sepicik itu kali."

"udah. Kapan makan siangnya kalo bacot malah diadu, heh?" Aron menyelah dengan tatapan tajam miliknya.

"kemana ini makannya?" Alang bertanya hal yang sangat penting. Tujuan mereka makan siang kali ini kemana!

Health CircleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang