Health Circle Part Empat - Bikin Geregetan
◆◆◆
"halo Bram." Shinee mengangkat panggilan masuk dari kekasihnya Bram.
["kok baru diangkat, Shin?"]
"iya, baru habis mandi. Kenapa?"
["sorry ya, Shin. Aku nggak bisa anterin kamu pagi ini. Aku harus pulang ke Bali pakai pesawat penerbangan pagi."]
"lho, kenapa pulang?"
["iya, aku nggak tahu. Ayah nyuruh aku pulang dari kemarin malem."]
"oh, iya. Nggak apa-apa kok. Safe flight ya." Shinee membuang iPhonenya begitu saja diatas ranjangnya. Menatap kesal ponsel tersebut. "sialan banget si Bram."
Shinee bergerak mengganti bajunya dengan super kesal. Entah kenapa moodnya hancur seketika pagi ini dan jangan sampai moodnya semakin hancur. Turun dari tangga Shinee mendapati Shun adiknya tertidur diatas meja makan.
"dek, anterin kakak kerja ya."
Shun seketika saja bangun dari tidurnya. "nggak. Kakak aja yang anterin aku sekolah."
"terus kakak nanti pulangnya gimana? Kakak harus bawa dua mobil gitu?"
"aku ngantuk kak. Nggak kuat kalo harus nganterin kakak dulu."
"mangkanya jangan begadang main COC terus. Cepet mati nanti lo."
Shun mengambil susu sapi segar yang sudah disiapkan oleh Shinee tadi sebelum kakaknya mandi. Meminumnya dengan cepat. "ya udah. Kakak naik angkot aja. Sepeda motor kakak kan lagi dibengkel. Lagian sapa yang suruh ngempesin ban mobil orang." Shun berjalan meninggalkan Shinee yang masih asik meminum susunya.
"Shun! Adik kurang ajar." Shinee berlari keluar mengejar adiknya. "ya udah. Kakak anterin kamu sekolah. Tapi, kamu nanti ambil mobilmu sepulang sekolah ke rumah sakit."
"iya. Tapi, ongkos taksinya dibayar kakak kan?"
"lo naik angkot, idiot."
"ya udah berarti nggak gue anterin, Shinee mak lampir." Shun memeletkan lidahnya tanda mengejek Shinee.
"iya. Gue bayarin ongkosnya. Puas."
Segera saja Shun memeluk kakaknya dari depan. "gitu dong, kak. Kan cantik pake banget." Shun melepaskan pelukannya dan meraih tangan kakaknya. Memberikan kunci mobil milik Shun.
Shinee menghentakkan kakinya kesal. Moodnya sudah dirusak oleh Bram dan sekarang Shun. Lalu siapa lagi? Jangan sampai ada yang merusak moodnya lagi. Jangan sampai!
◆◆◆
Shinee datang bertepatan dengan sebuah Honda CRV yang dikenalinya dengan baik. Itu mobilnya, diparkirkan disamping mobil adiknya. Pengemudi mobil kesayangannya keluar dan menatap Shinee sinis lalu melemparkan kunci mobil Shinee.
"kunci mobil lo. Awas kalo lo kempesin mobil gue lagi. Dan satu lagi. Bayar ongkos bensin yang udah gue beliin buat mobil lo."
"iya. Nanti gue ganti." Shinee memasang wajah masamnya. Laki-laki didepannya adalah orang ketiga yang merusak moodnya. Shinee mendengus kasar. Nanti siapa lagi orang keempat dan kelima yang merusak moodnya?
"gue tunggu paling lambat jam istirahat nanti." Aron menatap tajam Shinee seakan-akan tidak percaya akan kata-kata perempuan itu. "jangan coba-coba untuk kabur!" peringatan dikeluarkan juga oleh Aron dan berjalan pergi meninggalkan Shinee yang semakin kesal.
"oh! Ya ampun! Sialan banget tuh dokter. Songong! Dia pikir gue nggak bisa ganti uang bensinya apa!" gerutu Shinee begitu Aron pergi dari hadapannya. Rasanya dia ingin menendang Mitsubishi Outlander milik adiknya saja untuk melampiaskan kekesalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Health Circle
Chick-Lit*AW Series 1* 30 END (✔) UNPUBLISH ❗ADA DI KARYAKARSA Farmasis suka Dokter. Perawat suka Dokter. Pasien suka Dokter. Dokter suka Dokter. Dokter suka siapa? *WARNING! Mengandung kata-kata kasar, umpatan, cacian, hinaan, dan tindakan tidak senonoh.