Zevana Pov
Kusut.
Mungkin kata itu yang bisa menggambarkan raut mukaku sekarang.
"Gara-gara cowok sialan itu gue jadi susah tidur semaleman."
Aku menggerutu sepanjang langkah. Aku baru aja sampai di kampus tercinta, tapi sepertinya moodku gak sebaik kampus elite sejuta prestasi ini.
Arghhttt!!!
Kemarin itu adalah hari terburuk di sepanjang hidupku yang baru berumur 19 tahun ini. Bisa-bisanya cowok itu cium-cium kepala aku. Emangnya aku cewek apaan?
Mentang-mentang orang tua kami mau menjodohkan aku dengannya, terus dia bisa sesuka hati main nyosor gitu?
Aku kan udah bilang. Aku gak mau nikah sama dia! Sekalipum dia tampan dan seorang GM bertalenta di perusahaan papanya, tapi aku gak tergiur sama sekali!
Bip bip bip
Aku tersentak dengan bunyi ponsel pintarku. Sejenak aku menghentikan langkahku, tanganku merogoh ponsel ke dalam tas putih bergambar kepala beruang yang ku sampirkan di bahu kananku sekarang.
Lalu setelah ponsel berada di genggaman, ku lihat nama Arzi terpampang di layar. Dia salah satu teman kampusku yang sering masuk di jam kuliah yang sama denganku.
Aku pun menggeser tanda hijaunya dengan segera.
"Hallo, ada apa Ar?" Gak biasanya dia telpon aku
"Lo dimana Ze?"
Aku mengernyit, "Gue? Ini di halaman kampus. Kenapa? Gue baru aja nyampe" jelasku
"Gue harap lo segera ke taman kampus sekarang!" Tandasnya panik
Kenapa dia?
"Hah? Emangnya ada apaan?"
"Duuh ini dua sahabat lo lagi berantem hebat disini."
Sedetik aku tertegun. Dua sahabatku? Tara sama Audy? Berantem?
"APA? MAKSUD LO TARA SAMA AUDY?" Teriakku spontan, ku rasa Arzi langsung menjauhkan ponselnya dari telinga.
Monmaap nih yang lagi enak2 baca bab ini. Sebagian cerita harus saya hapus karena cerita ini sudah saya pindahkan ke platform Dreame bagi yang berminat, silahkan berkunjung ke sana saja.
Username : Mika Rahayu
Judul : You and I, are Destiny.Jangan lupa tekan tanda (❤) yaa~
Zevana nih, unyu kan mukanya?😜😜Zevana said "I am so sori...."
_MikaArayu_
KAMU SEDANG MEMBACA
You and I, are Destiny (Menikah Karena Dijodohkan)
Romance"Kyaaaaaaaa!!" "Aku hanya penasaran, sebenarnya apa yang membuatmu sampai menjerit hingga mama dan papa harus repot-repot berlarian kesini dengan panik seperti tadi." "Tutupi tubuhmu! Atau aku akan terus menjerit setiap bangun tidur .." "Hey ayolah...