Tiga puluh tiga

784 45 6
                                    


Malam telah tiba, Zevana bersiap untuk turun guna menyantap menu makanan yang sudah pasti sedang disiapkan oleh ARTnya. Namun sebelum itu, Zevana menghentikan langkahnya sejenak ketika mendengar suara denting dari ponsel suaminya. Mengingat Rumy sedang berada di kamar mandi, Zevana pun lantas berjalan menuju nakas.

"Kayaknya ada pesan masuk," gumam Zevana menduga.

Berniat untuk memeriksa ponsel suaminya, Zevana pun bergerak hendak meraih benda pipih tersebut. Akan tetapi, belum sempat ia berhasil menggenggam ponsel itu tahu-tahu ponsel miliknya berbunyi. Sebuah panggilan masuk meminta untuk dijawab.

"Ya ampun, si Tara ... ada apa sih ini anak telepon jam segini?" gerutu Zevana membuang napas. Tapi tetap saja dia menjawab panggilan tersebut meski sebenarnya ia sedikit kesal karena telepon dari Tara membuatnya urung untuk memeriksa ponsel sang suami.

Sambil menggeser tanda hijau di layar, Zevana pun beranjak menuju balkon. Di sana, ia pun mulai menjawab panggilan Tara yang langsung menyahut saat Zevana berkata, "Halo?"

"Ze, syukurlah lo angkat telepon gue...." seru Tara terdengar bernapas lega.

Zevana mengernyit, "Ada apa emangnya? Kayaknya, ada berita penting yang mau lo sampein...." terka Zevana menaikkan sebelah alis.

"Bukan penting lagi, Ze. Tapi penting bangeeettt...." tukas Tara heboh.







Monmaap nih yang lagi enak2 baca bab ini. Sebagian cerita harus saya hapus karena cerita ini sudah saya pindahkan ke platform Dreame bagi yang berminat, silahkan berkunjung ke sana saja.

Username : Mika Rahayu
Judul : You and I, are Destiny.

Jangan lupa tekan tanda (❤) yaa~



_MikaArayu_

You and I, are Destiny (Menikah Karena Dijodohkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang