Prolog

504 105 37
                                    

Kebahagiaan hanya datang sebentar, tapi tidak pernah bosan untuk datang berulang ulang kali.

***

Hijau, keju dan Rayhan. Hanya tiga hal itu yang bisa membuat Lienne bahagia.

Rayhan adalah sesosok pria jantan yang dapat membuat Lienne bahagia. Dia yang tidak gemar olahraga. Lapangan olahraga adalah tempat yang paling dia benci. Rayhan dan Lienne dipertemukan di bis kopaja ketika berangkat sekolah. Hari demi hari mereka semakin dekat dan menjalin hubungan lebih dari sekedar teman.

Lienne menjalani hidupnya dengan ceria. Langit biru seakan begitu senang melihatnya bahagia, rumput-rumput di halaman rumahnya menyambutnya ramah ketika pergi sekolah. Hingga suatu saat kebahagiaan itu dirusak oleh sesosok ayah.

"Papa udah ngejodohin kamu dengan anak teman papa."

"Apa?! Dijodohin? Aku udah bilang ke papa, aku paling benci sama dijodohin."

Lienne terus menangis. Hanya ada angin malam yang berhembus kencang di balkon kamar, air mata mengalir deras di pipi lalu hilang terbawa angin malam yang berhembus. Angin lewat menyeka malam membuatnya merasa kedinginan. Ia butuh pelukan hangat dari sesosok pria yang membuatnya bahagia. Ia melihat langit yang penuh bintang bertebaran luas di angkasa, bagaikan beribu kebahagiaan yang bertebar luas. Bulan menerangi gelapnya bumi di malam hari. Lienne masih terpaku dalam kesedihan yang dialaminya.

Senja selalu indah walaupun hanya muncul sebentar. Lienne masih menangis dalam pelukan bantal, dekorasi kamar serba hijau mencoba menghiburnya tapi tetap tidak bisa membuatnya terhibur. Semakin banyak masalah yang ia lewati sehingga ia dipaksa homeschooling selama setahun sampai ia lulus SMA. Ia tidak pernah menyerah. Biarlah masalah itu berlalu, aku akan terus mencoba menjadi lebih baik. Hanya waktu yang bisa menjawab semua masalah ini.

When i could be happy?

***

-adstro-

After PainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang