"Apa? Homeschooling?"
Aku terpaku dalam diam, tak kusangka ayah dapat memutuskan semua ini. Ruangan itu hening hanya ada suara jangkrik yang menjadi backsound ketegangan itu. Cahaya lampu menyinari ruang tamu, jarum jam menunjukkan pukul delapan tiga puluh, ibu beranjak jalan ke dapur membawa piring kotor. Jantungku berdetak sangat kencang melebihi kecepatan cahaya.
"Setuju? Dengan perjanjian, kamu akan menemukan jati dirimu ketika lulus SMA dan mendapatkan universitas ternama. Tapi, jika semua itu tidak bisa kamu lakukan, kamu akan melanjutkan kuliah online dirumah tanpa keluar rumah." Ayah menatapku tajam seperti menatap pertandingan sepak bola di televisi.
"Terus perjodohan masih berlanjut?"
"Masih lah!"
Aku berlari menuju kamar meninggalkan ruang tamu yang sekarang sunyi seperti malam yang sangat gelap tanpa diterangi bulan dan bintang-bintang. Aku menaiki anak tangga dengan tergesa-gesa. Aku membuka pintu kamar lalu menutupnya dengan kencang, aku berdiri dibelakang pintu. Melepaskan semuanya. Tunggu, aku masih menyimpan nomor Rayhan. Aku dengan cepat berjalan meraih handphone yang kuletakkan dimeja belajar lalu menghempaskan badanku di kasur empuk serba hijau.
To : Rayhan💕.
Ray, maafin bokap aku ya tadi.Sent. Send.
From : Rayhan💕.
Iya kok gpp. Suatu saat nanti, aku juga bisa ngomong langsung sama bokap kamu. Kamu gpp kan?To : Rayhan💕.
Aku dihomeschooling sama bokap, Ray:(Sent. Send.
Aku menarik nafas panjang lalu menghembuskannya. Langit-langit seakan memanggil namaku. Angin kencang menyelinap masuk melalui ventilasi udara. Drrt.. Drrt... Terdengar suara khas Ed sheeran yang merdu sedang bernyanyi di speaker handphone.
Incoming call from Rayhan💕.
Lien, kamu seriusan mau homeschooling?
Iya. Tau sendiri bokap galaknya kayak gimana ray. Udah gitu aku gak boleh keluar rumah selama setahun.
Tapi kan, homeschooling itu gak enak, gak punya temen.
Tenang, satu tahun doang kok.
Gaya banget ya.. Terus kalo udah lulus, kamu boleh bebas keluar?
Boleh. Tapi masalah perjodohan masih tetep jalan. Tau tuh orang ngimpi apa kali ampe ngejodohin ama orang lain.
Yang semangat ya.. Homeschooling nya.
Iya, makasih ya ray. Oh iya, kan aku udah gak satu sekolah lagi sama kamu. Aku minta satu permintaan, kamu tetep setia sama aku.
Siap nona Princess Lienne yang berbahagia. Aku masih mau berjuang jadi imam kamu.
Sipp ganteng.
Jangan sampe lost contact ya.. Pokoknya kamu tulis nomer aku aja di buku diary atau note hp kamu.
Kapan kapan kita ketemuan.
*nut nut
Nada terputus. Aku tidak mematikannya. Tapi, aku yakin pulsa Rayhan sekarang sedang habis, memang sudah menjadi kebiasaannya meneleponku disaat pulsanya tersisa sedikit. Jam dinding menunjukkan pukul sepuluh, aku harus segera tidur dan bangun pagi besok untuk mengurus sekolah. Aku melihat ada sesosok Rayhan dilangit-langit kamar. Aku menarik selimut lembut berwarna hijau lalu menyalakan lampu tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Pains
Novela Juvenil"Enak ya ngeliat orang-orang, suka-suka mereka mau nyari cowok. Gak kayak gue, kisarannya kayak planet pluto ke inti bumi." -Lienne Tambolon "Sabar aja lah, semua bakal indah pada waktunya. Liat deh matahari, dia berjuang menyinari bumi selama 12 ja...