Pada malam hari nya,aku sudah siap untuk pergi ke rumah Ana untuk bertemu dengan teman SMPku.Malam ini entah kenapa aku terlihat feminim dan tidak seperti biasanya.aku mengenakan rok selutut yang berwarna putih,memakai baju berwarna pink dan rambut sepundak ku,aku kepang miring.setelah sudah siap,aku pun keluar dari kamar dan menemui Bang Karis di bawah.
"Bang,gue pinjem mobil boleh?"Tanyaku ke Bang Karis.Bang Karis yang tadinya sibuk melihat majalah otomotifnya,langsung menengokku."Boleh,ke rumah Ana kan?hati-hati ya bawanya"Ucap Bang Karis kepadaku.aku pun tersenyum dan mengangguk.Setelah berpamitan ke kedua Orangtuaku,aku pun segera mengendarai mobil Bang Karis dan pergi menuju ke rumah Ana.
Sesampainya di depan rumah Ana,aku pun kagum dengan rumahnya.halaman rumahnya yang asri dan di tengah-tengahnya ada air mancur yang dikelilingi bunga yang indah dan menarik.entah kenapa aku menjadi gugup dan deg-degan gini.
"Sebelum gue masuk lebih baik gue sms Ana dulu"gumamku.aku pun mengetik pesan kepada Ana
To : Ana
Ana gue udah nyampe depan rumah lo nih.keluar dong,gugup nihSetelah mengetik pesan kepada Ana,tak lama kemudian Ana sudah berdiri di depan pintu dan melambaikan tangan kepadaku.aku pun segera turun dari mobil.
"Hai Ata lama banget sih,yang lain udah pada ngumpul tau.yuk masuk"Ajak Ana kepadaku.aku pun tersenyum.setelah itu Ana mengajakku masuk dan ikut bergabung dengan teman-temanku yang berada di dalam.
Suasana di dalam rumah Ana sangatlah ramai.terdengar canda dan tawa disana.
"Hei guys liar nih siapa yang dateng"teriak Ana ke teman-teman SMPku.semuanya pun menengok ke arahku dan Ana.aku pun merasa canggung dan hanya bisa tersenyum."Ata ya ampunn gue kangen"Ucap seorang perempuan rambut sebahu yang digerai,kulit putih langsat,dan lebih tinggi dariku.Dia Sheva,teman sebangku lu dulu saat kelas IX.aku pun hanya tertawa melihat dia dan dia langsung memelukku.yang lain juga menyapaku hangat dan menanyakan kabarku yang menghilang selama 6 tahun.aku juga bertemu lagi dengan Avri ku kira dia tidak akan datang ke acara reuni ini.aku pun tersenyum kepadanya.
Saat aku melihat ke penjuru ruangan,aku menatap sosok laki-laki yang tengah duduk di sofa memandang layar tv.seketika aku terpaku melihatnya.dia seseorang yang selama ini aku rindukan,yang aku tidak tahu bagaimana kabarnya dan dia ada disini.seketika kakiku lemas,dadaku bergemuruh dan perut ku terasa mulas.pandanganku dan dia bertemu.tatapannya begitu dingin dan tegas sedang menatapku.aku hanya bisa terpaku saat dia memandangku.sungguh aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan.tatapannya tidak seperti dulu.sikapnya juga tidak seperti dulu.dia berubah menjadi laki-laki yang dewasa dingin dan tegas.dia tidak seperti mengenaliku.air mataku mendesak ingin keluar,tetapi aku menahannya.tidak mungkin kan aku menangis didepan teman-teman SMPku?aku tidak ingin membuat malu.aku segera mengalihkan pandanganku.aku ingin cepat-cepat pulang dan merebahkan diriku di kasur dan menangis semalaman.aku bukanlah perempuan yang kuat,aku bisa saja menutupi kesedihanku dengan senyuman dan tawaku dihadapan orang banyak.tetapi tidak saat aku sendiri.kalau aku sedang sendiri,aku akan menangis.Aku rasa waktu akan berjalan lebih lama.
Selama di rumah Ana pun aku hanya banyak diam.fikiranku berkecamuk.aku pun hanya sesekali ikut menimpali dan tertawa.
aku mencuri-curi pandang ke Ardi.secara fisik dia benar-benar berubah.rambut hitam yang tertata rapih,rahang yang menegas,dan dia bertambah tinggi.aku mengaggumi sosoknya dari dulu.dia yang humoris,pintar,terlihat cuek didepan orang banyak,jahil,dan lebih parahnya aku merasa nyaman didekatbya.aku tersenyum getir.kemanakah Ardi yang dulu?sekarang dia benar-benar berubah menjadi sosok yang dingin.Dan lagi mataku bertemu dengan matanya.mata itu...aku merindukan tatapan mata itu.air mataku lagi-lagi mendesak ingin keluar.hatiku berdenyut sakit,ketika menatap mata itu.aku pun segera mengalihkan mataku.aku melihat jam.jam menunjukkan pukul setengah 10 malam.aku pun segera pamit dengan Ana dan yang lainnya.mereka mencegahku untuk tidak pulang duluan,aku pun mendesak mereka,beralasan ingin cepat pulang karena orangtuaku menungguku dirumah.dan mereka menyetujuinya.
Saat aku ingin memasuki mobil ku,Avri memanggilku.
"Hei Ta lo kenapa tiba-tiba pengen pulang?baru setengah 10 loh.hey mata lo kenapa berkaca-kaca gitu?"selidik Avri kepadaku.aku pun hanya tersenyum kepada Avri dan mengatakan seakan-akan semuanya baik-baik saja.
"Gapapa gue pengen pulang aja,capek hehe.gue balik duluan ya"pamitku kepada Avri.Avri menatapku curiga.dia pun hanya tersenyum dan mengangguk.Selama di perjalanan,aku berusaha menahan habis-habisan agar air mataku tidak keluar.dadaku terasa sakit dan sesak.kenapa pertemuan ini begitu menyakitkan?bukankah seharusnya aku senang,karena aku bisa melihat dirinya lagi?batinku.aku berusaha untuk memfokuskan diriku ke jalanan dan berusaha menepiskan fikiranku tentang pertemuanku dengan Ardi.
Sesampainya dirumah,aku segera menaiki tangga dan menuju ke kamarku.Aku abaikan pertanyaan Bang Karis yang menanyakan keadaanku.
Setelah mengganti pakaianku yang tadi dengan baju tidur,aku segera merebahka diriku di kasur.tanpa minta di aba-aba air mataku turun begitu saja.semakin deras.kenapa Ardi tidak mengenaliku?apa dia benar-benar melupanku?apa dia benar-benar melupakan janjinya?aku merindukannya.aku masih mencintainya.rasa ini tidak pernah pudar walaupun aku pergi jaug sekalipun.Aku menutup mukaku dengan bantal,ini pertemuan yang sangat menyakitiku saat dia tidak menyapaku dan tidak mengenaliku.aku berharap aku bisa segera menghilangkan perasaan ini,melupakannya dan berharap tidak pernah bertemu lagi dengannya.setela lelah menangis,aku pun terlelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Past
RomanceAku berusaha melupakan tentang dirimu,menghilangkan perasaan ini yang sudah sangat lama tersimpan.mengapa tidak bisa aku melupakanmu?padahal aku sudah lama tidak bertemu dengan mu dan tidak tahu kabarmu.aku merindukanmu.sejauh kemanapun aku pergi,ha...