8

34 6 0
                                    

Rabu pagi di kantor Ardi...

Ardi sedang memeriksa berkas-berkas yang dikasih karyawannya sambil menandatangani berkas tersebut.seketika fikirannya buyar saat ada ketukan pintu.yang mengetuk pintu ruangan kerja Ardi adalah Avri,sahabatnya.

"Di lu harus tau!Ata ngelamar pekerjaan disini.lo harus liat"Ujar Avri memberitahu Ardi.Ardi yang daritadi sibuk dengan berkas-berkasnya langsung mengalihkan pandangannya ke Avri.

"Gausah bercanda.gue lagi sibuk.lo ga liat?"Ujar Ardi sambil mengecek berkasnya kembali.Avri pun menunjukkan lamaran pekerjaan Ata ke Ardi.Ardi pun mengambil biodata Ata dan melihatnya.benar saja!Ata melamar pekerjaan di kantornya.

Ardi pun langsung menyambungkan telfonnya ke bagian HRD.

"Saya mau Atalia Putri yang melamar pekerjaan kemarin keterima bekerja disini"Tegas Ardi dan ia langsung menutup telfonnya.Avri uang melihat sahabatnya itu hanya melongo,lalu menggeleng-gelengkan kepalanya atas kelakuan sahabatnya itu.

"Makasih Vri"Ujar Ardi.

"Lo harus perjuangin dia sebelum dia dimilikin orang lain"Ucap Avri sambil menepuk pundak sahabatbya.Ardi pun hanya tersenyum bahagia.dan ia pun segera melanjutkan tugasnya yang tertunda tadi.

Di Rumah Ata...

"Ata bangun,tadi ada telfon tuh"Ujar Mama Ata,sambil menepuk-nepuk pipi putrinya.Ata pun hanya menguap dan membuka matanya perlahan.

"Dari siapa Ma?"Tanya Ata

"Dari tempat kantor kamu melamar pekerjaan kemarin.katanya kamu di suruh nelfon balik ke kantornya"Ujar mama tersenyum.Aku pun melotot tidak percaya dan langsung menuju keruang tamu dan menghubungi kembali nomor kantor dimana ia akan bekerja.

"Kyaaaaa aku keterima kerja"Aku pun berteriak senang.Bang Karis yang ada dikamar langsung keluar dan menghampiriku.

"Ngapaiin si teriak?ganggu orang lagi libur kerja."Omel Bang Karis kepadaku.aku pun yang lagi senang langsung memeluknya,masa bodo dia bau badan atau tidak yang penting aku lagi bahagia.

"Dek..hhh...gue...hhh..sesek...nafas nih!"Ujar Bang Karis dengan terbata-bata karena aku memeluknya sangat erat.aku pun segera melepaskan pelukannya.Aku pun segera menuju ke kamar ku dan bergegas mandi untuk mengunjungi kantor tempatku bekerja.Aku tidak perdulikan teriakan Bang Karis yang berada di ruang tamu.

Setelah selesai mandi dan berpakaian rapih,aku segera pamit kepada Mamah.aku pun diantar dengan Bang Karis karena dipaksa.aku pun hanya menyetujuinya.

Selama di perjalanan,entah kenapa aku menjadi deg-degan dan merasa gugup.aku pun berusaha menenangkan diriku agar tidak gugup.

Sesampainya di depan kantor,aku pamit kepada Bang Karis.setelah menanyakan receptionist,aku segera menuju ke lantai 11.

Sesampainya di lantai 11,aku segera menuju ruangan yang dimaksud.aku pun menghembuskan nafas dan mengetuk pintu.setelah ada izin masuk,aku pun segera masuk ke ruangan itu.suasana di ruangan itu sangatlah nyaman.ruangan yang di dominasi oleh warna coklat.

"Silahkan duduk"Ucap seseorang yang memunggungiku.

"Kamu Atalia Putri?"tanya seseorang itu lagi.sepertinya suara ini tidak asing bagiku.jangan bilang...tidak,tidak mungkin dia.aku pun menggeleng-gelengkan kepalaku.saat dia menghadapku,aku terkejut,kaki ku mendadak lemas dan perutku terasa mulas."bagaimana bisa?cobaan apa lagi ini"batinku lirih.

Rasanya aku ingin menangis saat itu juga.tapi aku menahannya.aku tidak boleh terlihat lemah.aku tidak boleh menangis di depannya.

"Kamu keterima menjadi sekretaris saya dan mulai besok kamu bisa bekerja"Ujar Ardi tegas kepadaku.aku yang tidak bisa berkata apa-apa,aku hanya mengganguk mengiyakan.

"Kamu mengerti kan?kamu besok mulai bekerja jam 7 pagi"Ujar Ardi sambil menatap berkas-berkasnya.

"Baik pak"Ujarku pelan

"Sekarang kamu boleh pulang dan mempersiapkan dirimu untuk esok hari"Ucap Ardi sambil menatap mataku.

Aku pun mengangguk dan segera keluar dari ruangan itu.saat aku keluar dari ruangan itu,aku bertemu dengan Rafa.

"Hai.Rafa kan?"Sapaku kepada Rafa

"Hey Ata lo keterima kerja disini?selamat yaa Ta.kita jadi sering ketemu dan ngobrol deh"Ucap Rafa sambil terkekeh.

"Hehe iya.gue duluan ya Raf"Pamitku kepada Rafa.Rafa pun mengangguk dan tersenyum.aku pun segera menaiki lift dan keluar dari kantor tersebut.

Sesampainya dirumah,aku bertemu Papah,Mamah dan Bang Karis yang sedang berkumpul di ruang TV.aku pun hanya tersenyum tipis kepadz mereka dan langsung menaiki tangga menuju kamarku.

Setelah berganti baju,seperti biasa aku menghempaskan tubuhku di kasur dan memasang earphone di telingaku.
Aku memandangi langit-langit kamarku.

"Kenapa bisa?"fikirku

Setiap hari aku akan bertemu Ardi.yang benar saja.bagaimana aku bisa melupakannya kalau setiap hari aku melihatnya.yang ada perasaanku makin nyata dan makin kuat.rasanya aku ingin menangis juga.aku tidak boleh menangis lagi,tidak boleh lemah lagi di depan dia.aku harus buktiin kedia,kalau aku orang yang kuat,bukan orang yang lemah.

"Gaboleh nangis lagi.gue harus kuat!"Tekadku dalam hati.setelah aku menguatkan hatiku,aku segera menuju ruang TV untuk berkumpul bersama keluargaku.

The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang