"AKU TERLAMBAT!!!"
Ya, ini telah menjadi kebiasaanku, 'Terlambat' itu mungkin sudah menjadi sarapan pagiku. Aku pun bergegas mandi, dan memakai seragam sekolah. Kemudian aku memakai bedak tipis serta tidak lupa parfum vanilla kesayanganku.Aku berlari menuruni anak tangga sambil menyisir rambutku, "Alle, ayo sarapan dulu" mama menyambutku di bawah tangga sambil membawa nampan berisi segelas susu dan roti isi, "makasih mah," aku pun mengambil roti isi itu kemudian mencium pipi mama, " dah ma, Alle telat lagi nih" mama pun hanya bisa menggeleng kepalanya.
Aku pun berlari menuju halte bus berharap masih ada bus disana, "oh shit!" aku mengumpat karena aku menyadari kalau aku ketinggalan bus. Mau tidak mau aku harus berlari menuju kesekolah, beruntung sekolah hanya berjarak 1 km.
Dari kejauhan aku dapat melihat kalau gerbang sudah hampir ditutup oleh satpam penjaga. "PAK SATPAM!! TUNGGU!! JANGAN DITUTUP!!!!" aku berlari layaknya atlet pelari sprint menuju sekolah yang hanya tinggal beberapa meter lagi. "terlambat lagi Al?" tanya pak satpam yang bernama Pak Kumis, aku tidak tahu kenapa anak anak disekolah ini memberinya Pak Kumis, padahal Pak Kumis sama sekali tidak memiliki kumis, ah, mungkin kumisnya sudah dicukur. "bapak gak liat saya lari lari dari tadi kaya habis dikejar massa?" jawabku sambil mengelap keringatku yang mengucur deras. "yasudah, tuh dari tadi sudah bunyi bel. Kamu hari ini pelajaran Mr. Thomas kan?"
OH TUHAN, aku baru ingat kalau hari ini pelajaran Mr. Thomas, guru terkiller sepanjang masa. Tanpa pikir panjang aku bergegas berlari menuju kelasku yang letaknya dilantai tiga. "mati gue mati gue mati gue mati gue" aku terus mengucapkan sumpah serapah, sungguh melelahkan berlari sampai kelantai tiga, terlalu banyak anak tangga, ah, bisa bisa aku mengajukan kritik dan saran untuk kepala sekolahku agar dibuatkan ekskalator atau lift.
BRUKK!!
Tak sengaja aku menabrak seorang laki laki yang sedang berlari juga dari arah berlawanan, "lo gak punya mata ya?" kata laki laki itu sambil menaikan sebelah alisnya, "sori, gue lagi buru buru, kalo mau protes, ntaran aja ya" aku pun berlari menjauh dari laki laki yang tampaknya asing bagiku. Mungkinkah dia anak baru? Ah, aku juga tak peduli.
Mungkin aku akan mendaftar klub lari jika aku terus terusan berlari seperti ini, setelah kupikir pikir mungkin aku mempunyai bakat berlari-dari kenyataan-
Aku sekarang mematung didepan pintu kelas, masih berpikir apa aku akan masuk kelas kemudian diomeli habis habisan sama Mr. Thomas atau bolos ke UKS. Tapi sepertinya UKS hari ini dijaga oleh Gunawan, laki laki yang mempunyai jiwa perempuan. Kalau aku bertemu dengannya nanti telingaku akan panas mendengar ocehannya.
Baiklah keputusanku sudah bulat.
Kriettt....
Aku membuka pintu kelas sambil menunduk takut, aku masih menunggu untuk mendengar omelan Mr. Thomas. Tapi yang kudengar adalah ocehan anak anak didalam kelas, jangan bilang kalau...
"ALLE!!! Lo ngapain betengger dipintu kelas? Kaya burung aja, sini lo buruan!" teriak Elsa teman sebangkuku.
Aku pun mendongkakkan kepalaku, yap, pemandangan yang kudapat sangatlah diluar dugaanku. Anak anak perempuan sedng bergossip ria, anak laki laki sibuk menonton film-itu-.
Aku pun berjalan lemas ke bangkuku, kemudian duduk mengistirahatkan kakiku sejenak setelah berlari.
"ohya, Mr. Thomas dimana?" tanyaku sambil memperbaiki letak tempat dudukku.
"dia sakit Al, trus kayanya dia lupa ngasih kita tugas hahahaha gue suka banget hari ini" Elsa tersenyum lebar sambil menepuk nepuk bahuku.
"ohya Al, lo tau gak ada anak baru dikelas sebelah, cowo loh Al, katanya ganteng banget Al" Celoteh Elsa.
"yaa, gue sih gak peduli, emang gantengnya bisa mengalahkan Rey?" tanyaku sambil mengutak atik handphone gue.
"gue juga gak tau Al, soalnya gue juga belum liat batang idung tu cowo,"
"emang tu cowo puya idung?"
"sumpah deh Al, lo ngeselin banget dah,"
"yaelah kan gue nanya Sa,"
"Ya, tapi pertanyaan lo gak berbobot Al"
"sudah deh gue capek berdebat, lagi gak mood buat berdebat Sa,"Elsa pun berdecak kesal melihat tingkah lakuku, biar begitu dia juga sahabatku selama 5 tahun. Dari kelas 1 SMP sampai sekarang kelas 2 SMA. Sudah banyak ceritaku kuceritakan ke Elsa, dia selalu mengerti keadaanku, dia juga selalu member saran walaupun kadang aku dan Elsa sering berdebat hanya karena hal sepele.
Sekarang jam istirahat, tapi aku masih saja melamun. Ya tepatnya aku memikirkan Rey, Rey laki laki tampan, pintar, dan kaya. Aku dulu sempat menjalin hubungan dengannya, tapi umur hubungan kami hanya 7 bulan, kami putus hanya karena Rey mau focus ke pelajaran. Tapi aku mengerti, karena mengingat Rey sekarang duduk dikelas 3 SMA.
"Al," Elsa membangunkanku dari lamunanku
"jangan bangunin gue dari dunia fantasi gue deh plis,"
"lo mikirin Rey lagi? Lo kapan mau move on Al?" Elsa bertanya sambil memasang wajah cemberutnya.
"sumpah deh, muka lo kaya panci peyok Sa," aku mengalihkan wajahku dan menatap kejendela sambil melihat para siswa laki laki bermain bola, dan hebatnya aku melihat Rey disana sedang menggiring bola.
"Al? Al? AL? LO DENGER GUE GAK SIH?" Elsa mengejutkanku sehingga aku pun menjadi salah tingkah,
"lo liat apaan sih? Liat cogan?" kemudian Elsa melihat ke jendela, dia pun tersenyum licik.
"Elsa, kekantin yukk" ajakku sambil menarik lengan baju Elsa.
"tunggu dulu Al, ada yang mau gue selesaikan" kata Elsa sambil tersenyum licik, oh Tuhan jangan lagi."REY PRADANAAA!!! ALLE MASIH SUKA LO!!! ALLE MAHMMPPHHH"
Dengan cepat aku membekap mulut Elsa dengan tanganku, "lo emang cari mati ya,"
Lalu Elsa menggigit tanganku sambil mencoba meraih wajahku mencoba mencakar cakar, "shit!!!" aku pun melepaskan tanganku dan melihat tanganku berbekas gigitan Elsa, "ow, Sa, lo keturunan Serigala?" aku meniup niup tanganku yang masih pedih akibat Elsa. "hohoho bukan Al, gue keturunan Anjing," sambil mencuri handphoneku dari dalam kantong, "taik lo Sa"Elsa pun berlari keluar kelas menuju kantin, mau tak mau aku mengejarnya karena dapat dipastikan handphoneku tidak akan selamat atau tenggelam didalam bubur buatan ibu kantin.
"MINGGIR!!! ELSA KEMBALIKAN HP GUE BEGO!!!" aku berlari menabrak dan menepis siapapun yang menghalangi jalanku.Sial, ternyata kudapati Elsa sedang mengobrol bersama Rey.
"gue bunuh lo Elsa bajingan" umpatku sambil mengelap keringatku yang mengucur deras berkat Elsa, dan tak lupa bedakku yang telah luntur berkat aku berlari sepanjang hari.
Berniat menghampiri Elsa dan Rey tapi tiba tiba ada tubuh besar menghadangku, "minggir lo," kataku tanpa menatap siapa yang menghadangku, "lo yang nambrak gue tadi kan?".
"hah?"
Aku medongkakkan wajahku dan kudapati wajah itu lagi, yap laki laki yang tadi pagi kutabrak. "sori gue lagi sibuk" tanpa menjawab pertanyaan laki laki asing tadi gue menghindari laki laki itu, tapi tiba tiba ada yang menarik tanganku, "Aw! Sakit!" pekikku karena tangan besar itu mengcengkram tanganku begitu kuat.
"lo harus bayar perbuatan lo" kata laki laki itu sambil memasang smirknya
"bayar apaan? Emang gue ada utang lo?"
"gara gara lo tadi, hp gue jatuh"
"ya terus? Lo butuh berapa?"aku mengeluarkan dompetku, tapi kemudian tangan laki laki itu memegang tanganku.
"gue gak butuh duit lo"
"lah, ya elo maunya apaan? Gue aja gak kenal lo, gak usah cari masalah deh" kata gue sambil menepis tangan laki laki itu
"oh ya, nama gue Brian"
"oke Brian, lo mau apa?"
Aku melihat kalau Brian sedang berpikir.
"jadi pembantu gue"Krik.. krik.. krik..
Hening...
1 detik
2 detik
3 detik
"LO KIRA GUE JASA PEMBANTU?!" pekikku yang membuat seluruh kantin melihat kearahku, ya aku sekarang menjadi pusat perhatian.
"lo harus bayar perbuatan lo" kata Brian tenang,
"LO MAU BERAPA? GUA BISA BAYAR SEKARANG"
"gua gak butuh duit lo, gua juga punya" "YA TERUS KENAPA GUE DIUTUS JADI PEMBANTU ELO?!"
"suara lo bisa bikin gue budek"
"YA BIARIN, TOH GUE GAK PEDULI"
"pokoknya elo nanti gue jemput sehabis pulang sekolah, gue tunggu digerbang"
Kemudian dia berbalik dan berjalan meninggalkanku yang masih emosi, "ohya, jangan coba coba untuk kabur, kalo lo kabur lo bakal dapat hukuman.
"BAJINGAN GILA!!!"
.
.
.
.
.
.
.
Haii.. ini cerita pertamaku... Chay baru pertama kali nulis cerita, jadi maafkan kalo banyak typo dan kata kata yan aneh hehehehe...
Jangan lupa VOMMENT... jangan jadi sider yhaaa..
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not A Maid
Teen Fiction•PERHATIAN• [15+] Terdapat kata kata kasar . . . Bermula dari tabrakan dikoridor sekolah sampai sekarang aku dijadikan pembantu oleh laki laki yang baru kukenal beberapa jam ini. tapi kemudian perasaan yang seharusnya tidak boleh ada malah muncul. ...