"Oh iya, Al, lo ingat si Andrew?"
Andrew, teman semasa kecilku. Dia dulu tinggal bertetangga denganku tapi 2 tahun yang lalu dia pindah keluar kota.
"Ingat dong, emang kenapa?" Tanya sambil mengikat rambutku, "ah, gue kira lo lupa. Soalnya besok lusa dia mau kesini"
My first love
Yes, he is my first love
And my first kiss
"Dia mau pindah kesini lagi"
~
Andrew, entah kapan terakhir aku mendengar nama itu sebelum Kak Ella menyebutkannya tadi. Andrew dulu tinggal bertetangga denganku, tapi kemudian dia pindah ke Amerika untuk bersekolah musik disana.
Aku ingat waktu aku masih kelas 2 SMP, Andrew pernah menyanyikanku lagu ciptaannya. Dulu suaranya kuakui memang tidak terlalu bagus, tetapi entah aku merasa terhipnotis ketika mendengarnya menyanyi.
"Alle, gue ada kabar baik dan kabar buruk, yang mana mau lo dengar dulu?" Tanya Andrew sambil memeluk gitar kesayangannya. "Hmm, kabar baik dulu deh" jawabku.
Kemudian Andrew menunjukkan sebuah kertas padaku, "lihat, gue diterima di sekolah musik," katanya dengan wajah sumringahnya, "kok bisa?" Tanyaku, aku meragukannya, padahal suara dan permainan gitar Andrew tidak terlalu bagus.
"Bisa dong, Andrew gituu" Andrew membanggakan dirinya sambil menepuk nepuk dada bidangnya. Aku hanya mengangguk angguk, "trus, kabar buruknya apa?".
Dapat kulihat perubahan air muka Andrew yang berubah drastis,sepertinya ini akan benar benar buruk. "Besok lusa gue pindah ke Amerika" Andrew menatap mataku sendu.
Kemudian aku tertawa kecil, "ih, gak lucu tau gak lo, garing sumpah", tetapi yang kudapati malah pukulan pelan tepat didahiku. "Lo emang gak bisa diajak serius ya"
"Oke, sekarang lo boleh ngomong serius" kataku sambil menyilangkan lenganku tepat didepan dadaku, "besok lusa, gue.bakal.pindah." Andrew sengaja menekankan pada kalimat terakhirnya.
"Kenapa lo baru kasih tau gue sekarang?"
"Gue aja baru tau"
"Masa sih? Seharusnya lo kasih tau pas elo dikasih lembaran itu,"
"Tapi gue baru dikasih ini kemarin"
"Seharusnya kemarin lo kasih tau gue"
"Tapi kemarin gue sibuk"
"Seharusnya elo-"
Cup~
"Gue capek berdebat sama elo" ucap Andrew tegas tetapi kemudian dia terkekeh pelan. "Makanya lo gue cium" sambungnya sambil menatap bibirku.
Aku pun membelalakkan mataku, mungkin rasanya bola mataku ingin keluar "tunggu..." kataku sambil berpikir, "Lo kira gue cewek macam apa? Sampai seenak jidat lo, lo nyium bibir suci gue?"
"Suci? Gue kira bibir lo udah gak suci, Al" ujar Andrew sambil tertawa terbahak bahak. Aku menggeram, wajahku memerah bukan karena aku malu tapi karena aku marah besar. Ingin rasanya aku mencincang makhluk didepanku ini menjadi 32 bagian kemudian kujadikan sup dan kuberikan kepada keluarganya.
Dasar otak psikopat.
"LO KIRA GUE CEWEK MURAHAN KAYA OLLA? GUE SUSAH PAYAH JAGAIN BIBIR GUE TETAP SUCI, TAPI LO, MALAH NYOSOR DENGAN ALASAN SUDAH CAPEK BERDEBAT!!!!"
"DAN LO NGERUSAK SEGALANYA TAU GAK?! LEBIH BAIK LO BUNGKAM MULUT GUE PAKE TANGAN BEKAS UPIL LO DARIPADA BIBIR SAITON LO!!!"
Andrew mematung.
Aku juga mematung.
Entah apa yang ada dipikiranku sehingga aku mengeluarkan kata kata yang... yahh mungkin terlalu pedas.
"Gue pulang aja" kataku sambil beranjak meninggalkan Andrew yang masih terdiam.
~
Hari minggu, hari kebebasan bagi para pelajar. Aku benar benar letih setelah belajar selama kurang lebih 15 jam, itu karena aku mengikuti kelas malam pada hari sabtu. Entah kenapa sekarang aku lebih memilih belajar pada malam minggu daripada berkeliaran.
.
.
.
.
.
Oke part ini sengaja gue gantung, kenapa? Karena gue ngerasa cerita ini kurang gimana gitu~
Yang baca 1.72k sedangkan yang vote 64 :)
Sedih? Of course :(
Berasa udah capek capek nulis tapi gak dihargai :)
Padahal ini cerita gue yang pertama, jadi gue berharap banyak sama cerita ini.Gue juga bakal hiatus untuk beberapa minggu, karena gue sakit, oke gue gak manja. Karena akhir akhir ini kesehatan gue bener bener menurun drastis. Dan gue juga bakal pulang kampung.
Entah cerita ini kapan lagi updatenya, intinya gue kecewa :(...
Mungkin nunggu vote bisa sampai 100 kali ya...
See you in next chapter *maybe
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not A Maid
Teen Fiction•PERHATIAN• [15+] Terdapat kata kata kasar . . . Bermula dari tabrakan dikoridor sekolah sampai sekarang aku dijadikan pembantu oleh laki laki yang baru kukenal beberapa jam ini. tapi kemudian perasaan yang seharusnya tidak boleh ada malah muncul. ...