part 22

475 39 17
                                    

Annyeong.. Mian, baru bisa post sekarang. Selamat membaca readers, jangan lupa vote and comment ya :)

***
Min ji membiasakan matanya, kepalanya terasa sangat berat. Dia melihat dirinya ada di sebuah ruangan besar, tunggu! Dia di sebuah kamar sekarang

'Apa yang terjadi denganku? Dimana ini? 'Batin min ji
"Ah pusing sekali! Dimana aku? Kasur?" dia langsung mengecek seluruh pakaiannya, 'syukurlah masih lengkap'batinnya, sambil menghela nafas.
Dia berjalan menuju sebuah pintu besar, lalu mulai menggedor- gedor pintu itu

Dokkk.. Dokkk.. Dokk..
"Siapapun tolong bukakan pintunya!!!!"teriaknya

Dokk.. Dokk... Dokk...
"Buka!!!"teriaknya
Dibalik pintu, anak buah jay tengah berjaga

"Yeoja itu sudah bangun, kita harus memberi tahu jay."
"Iya, cepat kau hubungi dia!"

Salah satu namja itu segera mendial no jay,
"Yeoja itu sudah sadar"
"....."
"Ne, arraseo kami akan memberinya makan"
"...."
"Ne, kami akan menjaga tempat ini"
"...."

"Jay meminta kita memberinya makan"
"Baiklah, kau tunggu di sini! Aku akan mengambilnya"

***
Luhan memarkir mobilnya sembarangan, dia tidak perduli dengan orang yang menyumpah serapahinya. Dia menulikan pendengaranya, dan melangkah masuk dengan langkah besar ke dalam bangunan megah itu. Luhan melihat lift itu masih di lantai 8, masa bodo dia tak mau menunggu dan segera lari menuju tangga. Saat ini tujuannya adalah ruangan appanya di lantai 12, dia tak perduli berhadapan dengan ratusan anak tangga itu. Bahkan keringatnya membasahi kaos yang di pakainya.

"Tuan luhan" sapa sekretaris appanya, luhan tak membalas sapaan itu.
"Tuan, tunggu!!"cegah sekretaris itu saat luhan akan masuk

BRAKK!!!

"Appa!!!!" teriak luhan, matanya menyapu ruangan itu. Tapi tak menemukan yang di cari, tanganya terkepal erat. Tiba- tiba dia menghampiri sekretaris appanya
"Dimana dia!?" bentak luhan, yeoja itu terlihat ketakutan. Luhan memojokannya ke tembok, "aku tanya sekali lagi! Dimana dia?"tanyanya, suaranya berubah datar.

"T...tu..tuan sudah per..gi setengah jam yang lalu"jawabnya gugup

Luhan menghela nafasnya, lalu melepaskan cengkraman tanganya dari lengan yeoja itu. "Kemana dia?"
"Sa..saya tidak tahu, tapi tadi saya sedikit mendengar tentang villa di pohang"

Setelah mendapatkan jawaban luhan langsung berlari lagi, dia menuju mobilnya itu. Dia mengambil kunci mobil di sakunya, lalu segera mengemudikan mobilnya dengan kecepatan 120km/ jam saat ini tujuannya ke sana. Sebuah villa yang terletak di tengah hutan.
Luhan berkali- kali mengumpat,
'Sudah ku bilang jangan menyentuh yeojaku, tapi berani- beraninya dia!'batin luhan

***
"Hey!! Siapapun cepat buka pintunya!!"

Cklekk
Pintu besar itu terbuka, mata min ji langsung membulat.
"K..kau!? Kenapa aku di sini!? Aku mau pulang, apa urusanmu dengan ku?"tanya min ji takut- takut, melihat namja seram yang membawanya kesini. Dia adalah jay
"Kau harus makan dulu nona, tuanku ingin bertemu denganmu"ujarnya dengan smirk di wajahnya itu
"Ss..siapa? "
"Kau harus makan dulu!"
"Aku tidak lapar, bawa aku kepada tuanmu itu!!!"
"Yakin kau tidak lapar nona?"tanyanya meremehkan
"Ne!!!"
"Baik ikuti aku!"

Tok.. Tok...
"Tuan, yeoja ini ingin menemui anda"
"Masuk"
Pintu ruangan itu terbuka, min ji melihat orang itu duduk di kursi yang membelakanginya.

Tuan xi memutar kursi itu, min ji merasa gemetaran.
"Tuan xi" ujar min ji pelan, tuan xi tersenyum remeh.
"Aku mau langsung pada intinya, tinggalkan Luhan! Pergi dari negara ini, atau kedua orang tuamu dan kakakmu akan merasakan akibatnya"
"Tapi kenapa? Kami saling mencintai"
"Cinta katamu? Cinta saja tak cukup, dan jelas karna kau tidak pantas untuknya, ini tiket ke rusia pergi ke sana! "

"Bagaimana kalau aku tidak mau?"tanya min ji menantang
"Kau kira aku lemah? Kau salah! Aku akan melindungi mereka semua, dan juga hubunganku dengan anakmu."lanjut Min ji

'Apa yang baru saja ku bilang? Bagaimana aku melindungi semuanya, luhan aku harus bagaimana?'batin min ji, dia menggenggam cincin di jari manisnya.

Flashback
"Kau tau?"
"Tau apa? Kau belum mengatakannya padaku, bagaimana aku bisa tau" ujar min ji sambil mengerucutkan bibirnya.
"Aku mencintaimu, saat kau dalam keadaan koma rasanya separuh jiwaku ikut tidur bersamamu. Aku tidak bisa hidup tanpamu! Jangan pernah pergi dariku ya" ujar luhan, min ji memandangnya lalu mengangguk dan memeluk luhan.

"Shin min ji.."
"Ne?"
"Ayo kita menikah!!"
"Ne, aku mau"

Luhan menuntun Min ji kesuatu tempat, Min ji memakai gaun putih dan luhan juga memakai kemeja putih.

Dia membawa min ji ke sebuah gereja, di sana ada seorang pendeta. Mereka akan mengikat janji suci di sana, setelah mengucap janji suci namja itu mengambil sebuah kotak dari dalam saku celananya.

Cincin

Dia memasangkan cincin itu pada yeoja di depanya, "Maaf, pernikahan kita hanya seperti ini. Aku janji, kita akan merayakanya nanti saat di seoul. Kita akan mengundang keluargamu, kyuhyun hyung, irene, hye jin, suho hyung, dan eommaku"ujarnya sambil tersenyum, gereja itu di hias banyak bunga yang. Min ji tersenyum, bahkan Luhan juga membuatkan rangkaian bunga untuknya.

 Min ji tersenyum, bahkan Luhan juga membuatkan rangkaian bunga untuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Mobil Luhan melewati pohon- pohon besar, kini dia memasuki pekarangan sebuah villa. Dia mengambil tongkat baseball di bangku belakang, matanya berkilat marah.

3 orang anak buah, appanya. Menghadang dia, Luhan mengayunkan tongkat itu memukul kepala orang uang di lawanya, lalu menendangnya hingga terhuyun ke belakang. Orang itu jatuh pingsan

"Satu" ujar luhan menghitung, salah satu penjaga itu akan memukul luhan. Dia menghindar dari pukulan itu, lalu memberi pukulan bertubi- tubi tepat di perut penjaga.
"Dua"

"Tiga"

Luhan melawan semua anak buahnya, beberapa kali ia kena pukul. Di sudut bibirnya keluar darah, dia mengelap darah itu dengan tanganya. Kini yang ada di hadapanya adalah Jay,
'Bagaimana pun, aku akan berjuang dan melawanmu jay'batin luhan. Dia bersiap- siap memberi pukulan, tapi Jay dapat menahanya. Jay, namja itu memukuli luhan.

Luhan benar- benar berusaha bangun, meski kepalanya pening akibat tonjokan dari jay. Luhan mengambil tongkatnya yang terjatuh. Dia berniat mengelabihi Jay

Dan

Jay meringis akibat barang berharganya di tendang Luhan, dengan sigap Luhan memukul tengkuk Jay dengan tongkat.

***

Luhan berjalan membuka pintu di depanya, dia tidak melihat ada appanya. Tapi dia mendapati wanitanya itu tengah menangis, sesegukan di lantai.

"Min ji.." panggilnya lirih, sungguh Luhan tidak tega melihat wanita nya itu menangis dan sedih.

Min ji menoleh ke arah Luhan, "lu..han... " jawabnya lirih, pandanganya terlihat sangat pedih.
Luhan segera berjalan, dan memeluk yeoja itu. Dia memeluknya dengan erat, tangan Min ji menggantung di udara, antara membalas pelukan namja itu atau tidak.

Sungguh Min ji tengah bingung sekarang, akhirnya dia membalas pelukan Luhan dan menangis.

"Mianhae.." ujar luhan
"Mianhae.." ujarnya lagi, dia terus berkata maaf pada yeoja itu.

***

Kenapa Min ji nangis ya?
Kira- kira apa yang di omongin appanya Luhan dengan dia?
Tunggu post selanjutnya ya :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 20, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My guardian angelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang