part 7

383 25 3
                                    

Pukul 17.00 kst

"ya! tadi ketika ke kelas aku yg membawa buku2 mu ini, lalu sekarang aku jga? rasanya tanganku mau patah tau, d tambah dgn buku2ku ini."gerutu min ji.

"haruskah kau,  selalu mengeluh?"tanya luhan datar. “bagaimana aku tidak mengeluh, lihat saja buku2 yang kubawa ini…!!”

“ sudah ayo, cepat kita ke apartemenmu. Kita harus cepat mengerjakannya”ajak luhan dg dingin dan sedikit memaksa min ji. Min ji, hanya menjawab dg anggukan dan berjalan  menuju mobil luhan dg malas. Sebenarnya hari ini min ji sedang lemas, karena belum makan dari pagi. Dan sekarang mereka, menuju apartemen min ji. Sama sekali tak ada percakapan di antara mereka, hingga luhan membuka suaranya, ketika mendengar suara perut min ji. Kriuk… kriuk.. kriuk.. Sedang, min ji hanya menunduk menahan malu. Karna, sudah 2x perutnya bunyi saat berada di dekat luhan. “hey pendek, kau lapar? Knapa perutmu selalu bunyi saat bersamaku?” Tanya luhan, membuka pembicaraannya. Min ji hanya menghela nafasnya, luhan memberhentikan mobilnya tepat di depan sebuah supermarket.

“kenapa berhenti di sini?”

“kita beli bahan makanan dulu, aku tau kau lapar! Kajja! ” ajak luhan sambil membukakan pintu mobilnya untuk min ji

“arra… ” 

Mereka masuk ke dalam supermarket itu, tiba- tiba ada yang memanggil mereka..

“ Luhan hyung… ahjumma…!!” seru seorang anak kecil

Luhan dan min ji langsung menengok, dan serempak berseru “man se…”

“annyeong.. luhan hyung dan ahjumma.. kalian masih ingat aku?  Kalian berdua pacaran ya? ”sapa man se disertai pertanyaan2nya

“kami mengingatmu man se, dan satu lagi, dia bukanlah pacarku. Ada lagi! Knpa kau memanggilku ahjumma sedang dia hyung? Kau curang!” jawab min ji sambil protes.

“karna wajah hyung itu sangat imut, kalau ahjumma………………………………………………. “

“setuju man se, kalau panggilan ahjumma memang cocok untuknya” potong luhan

Min ji hanya menatap sinis luhan.. sedang luhan hanya tertawa.

Min ji pov

Hufft enak saja aku di bilang cocok di panggil ahjumma, tapi aku merasa ada yang lain dari luhan ktika tertawa dan senyum. Dia sangat tampan sperti malaikat. Tunggu.. tunggu kenapa aku jadi memikirkan luhan? Dan apa aku bilang? Dia tampan? Seperti malaikat? Ya tuhan kurasa aku sudah gila!!

Ahh… jujur saja aku sudah lapar sekali saat ini, ingin rasanya cepat sampai rumah.

“hy pendek!! Kenapa kau melamun?”

Aniyo, siapa yg melamun? Aku sedang memikirkan kita mau masak apa nanti.

Oh iya man se kamu kenapa ada di sini?

“Aku sedang belanja sama eomma dan appa”

Dimana eomma dan appamu man se?

“Di sana, eomma!! Appa!!”

Pov end

“annyeong, kalian yang waktu itu menolong anak kami, man se?”Tanya appanya man se

“ne ahjusshi!”

“oh iya, terima kasih ya! Man se bercerita saat dia bertemu kalian, dia bilang kalian sangat baik”

“cheonmaneyo ahjusshi, kami ikhlas membantu man se. dia anak kecil yang lucu”

“ya kalian benar, man se memang lucu. Oh iya maaf , kami harus pergi duluan ya”

“ohh.. ne, hati- hati ahjusshi, ahjumma dan man se”

My guardian angelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang