part 17

322 36 0
                                    

Hari ke empat
"Annyeong... Hye jin menanyakanmu, katanya kapan kau akan tertawa dan menemaninya berpesta makanan"

"Secepatnya saat aku sembuh"
Luhan terpaku mendengar suara itu, hatinya bergemuruh.
'Apa ini hanya mimpi?' batinnya. Tiba2 saja yeoja yg tengah terbaring di ranjang itu,membuka matanya
"K...kau.. Sudah sadar?"tanya luhan
"Ne.. Kenapa hari ini tdak membawakan ku bunga"
Min ji menjawab lirih, namja d depanya seperti orang bdoh. Hanya menatapnya saja 'knp dia hanya memandangku saja? Memang apa yg salah?'

Jelas saja salah, kau koma 3 hari dan tiba2 mengagetkan namja d dpanmu itu!

"Mian, hari ini tdk membawakamu bunga. Apa ada yg sakit? Apa aku harus memanggil dokter? Katakan saja"tanya luhan khawatir,

" aku tdak apa2, tenang saja. Gomawo sudah menolongku"
"Ne, cheonma. Kau tau? aku sangat mengkhawatirkanmu"
Ujar luhan, menatap wajah yeoja d depannya. Yeoja itu tersenyum " ya, bahkan aku melihat kau meneteskan air matamu saat d gudang"

"Jinja?"
"Ne, aku mau bertanya, boleh?"
"Tentu saja"

-
-
-
-
"Jadi kapan aku bsa pulang?"
"Mwo? Kau msh sakit, seminggu lg bru plng!"
"Aaaaa... Aku tdak beteh, d sini membosankan"keluh min ji
" klau kau mau plng, ada syaratnya."ujar luhan, sambil menyeringai. Min ji yg melihat itu menyernyit heran, "apa?" tanyanya

"Cium aku" ujar luhan santai, "m..mwo!?" jawab min ji kaget, 'apa maksudnya? Ah kurasa pipiku memerah'batin min ji

Luhan terkekeh, "ya, jka kau mau plng! Maka kau harus menciumku!!"
"Ani!! Aku tdak mau, bibirku ini msh perawan tau :p. Dasar rusa, cari kesempatan dalam kesempitan!!" ujar min ji cepat

'Cium... Cium.. Di kira aku ga mau apa? Loh!? Knp fikiranku jd seperti ini!! Apa, karna tertimpa besi itu?'batin min ji
"Gwechana, kalau tdk mau. Tapi kau tetap d sini, selama sminggu.."balas luhan menyeringai
" tdak mau!!!"

Tokk...
Tok....
" masuk" jwb mereka berdua serempak, seketika itu jga pintu terbuka. Seorang wanita paruh baya masuk k dalam dg wajah d tekuk

"Yak...Xi luhan!!!! Benar2, knpa tdk blng menantuku masuk rmh sakit" sungutnya, wajah luhan dan min ji benar2 kaget "eo...eomma!!" ucap mereka berdua serempak
'Bagaimana eomma bsa tau? Ah, aku tau! Pasti ini kerjaan irene yg tdk bsa menutup mulutnya itu. Bnar2, anak itu!!"

"Bkan bgitu eomma.. Kami tdk mau eomma khwtir." jelas luhan, "iya kan sayang?" sambung luhan lagi,
"Ne, itu bnar eomma.."
"Arra... Arra.. Tapi tetap saja, klian menyebalkan! Bagaimana keadanmu sayang?"
"Aku sangat baik, eomma aku mau plng! Tpi anakmu itu, tdk memperbolehkanny. Dia malah memintaku menciumnya, baru aku blh plng"adu min ji seperti anak kecil, luhan langsung menatap horor min ji. Mendapatkan tatapn itu, min ji melet ke arah luhan.

" hah.. Apa2an itu, mengadu pada eomma!"
"Hahaha... Jinja? Yasudah, cium saja dia"ledek nyonya xi, luhan yg mendengarnya trsnyum menng.

" dengar itu!!"ledek luhan, min ji saat ini sedang merajuk akibat peristiwa 30 mnit yg lalu. Dia bnar2 merajuk, karna habis2an d ledek oleh eomma luhan.

"Jangan merajuk lagi, ayo mkan dlu!!"
"Tdak mau!! Aku mlas"
"Makan!!"
"Suapin!"
"Manja!"
"Itu kodratnya wanita :p"
"Ini aaa.."
Luhan menyuapi min ji, yeoja d depanya ini benar2 lucu dan menggemaskan.

"Kau mau kmna?" tanya min ji, sambil cemberut. Dia melihat luhan mendapat telpon dari seseorang, lalu bergegas akan pergi

"Aku ada urusan sbentar, aku segera kembali.." ujar luhan tergesa, min ji segera mengangguk

Luhan melangkahkan kakinya menuju parkiran, beberapa menit yg lalu ada panggilan masuk dr seseorang
"Yeobseo"
"........."
"Ya, saya luhan dan saya mengenalnya"
"....."
"Mwo?? Dia mabuk? Ya aku akan menjemputnya"
"....."

Luhan terburu2 melajukan mobilnya k sbuah club malam d gangnam. Bgitu smpai d sana, luhan mengedarkan pandangan mencari yeoja itu. Di sudut bar, yeoja itu benar2 sudah sangat mabuk. Ada beberapa pria yg mendekati dan merayunya,

'Kenapa aku selalu saja menjemput yeoja yg mabuk, menyebalkan'batin luhan

"Hey!! Jauhkan tanganmu darinya" teriak luhan pda seorang namja yg menyentuh yeoja itu. Namja itu menatap luhan sebal,
"Memangnya kau siapa?"
Bughh.... Namja itu melayangkan tonjokan tepat d rahang luhan, bibirnya mengeluarkan sedikit darah. Luhan membalas pukulan namja tadi, tepat d perutnya. Namja itu, klah telak dri luhan. Luhan segera menarik pergelangan tangan yeoja itu

"Aku akan mengantarmu plng, ayo!"
"Aku tdk mau, nnt appa akan marah padaku"
"Aku akan membawamu ke hotel, kajja!!" luhan membopong dia pergi

"Knapa kau mabuk?"
"Ini gara2 kau. Luhan, ayo kita menikah!!"
"Aku tdk mncintaimu tif"
"Apa yg harus ku lakukan agar kau mencintaiku? Harus kah aku melakukan ini!" ujar tifany marah, dia melepas kancing kemejanya. Saat ini mereka sudah di dalam mobil luhan, luhan tetap memandang lurus ke depan, wajahnya bnar2 datar

"Kancing kan lg kemejamu!!" teriak luhan, tifany kaget mendengar bentakan luhan. "Aku bukan namja yg sperti itu, kau wanita terhormat! Tdk seharusnya melakukan hal seperti ini!" ujar luhan ,tifany terpaku mendengarnya. Namja2 d luar sna menginginkan dirinya. oh tdak, lebih tepatnya tubuhnya. Luhan berbeda dari nmja lainya, 'kau membuatku semakin menyukaimu luhan, dan aku tdak akan menyerah bgtu saja'

Luhan mengantar tifany sampai d hotel, setelah itu dia segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit.

Cklek.... Luhan membuka pintu itu, "kau sudah kembali? Knapa lama sekali?" tnya min ji
"Maaf, ada masalah sedikit"
"Heumm.. Luhan... Ada apa dg wajahmu? Kau habis berkelahi?" tnya min ji kaget + khawatir

"Gwechana... Aku d pukul orng mabuk tadi" jelas luhan, yg sudah duduk d samping ranjang min ji. Min ji menggapai bibir luhan, "bibirmu berdarah, apa itu sakit?"
"Tidak, ketika kau pegang jd tdak sakit :)" ujar luhan sambil tersenyum, min ji langsung mengerucutkan bibirnya.

"Aku serius!" sungut min ji, "aku juga serius, kenapa blm tdur? Heum.."
"Aku tdak bsa tdur, temani aku!"
"Aku akan menemanimu tuan putri.. "
"Tdk blh pergi!"
"Ne"jawab luhan sambil mengenggam tangan min ji

"Min ji.. Kau mau pulang?" tanya luhan,
"Tentu saja aku mau!" jawab min ji cepat
"Baiklah, bsk kita pulang."
"Jinja!?" pekik min ji senang, jujur saja dia memang tdk betah d rmh sakit. Sangat membosankan, itulah yg ada d pikiran min ji.

Tbc

Haiii... Aku balik bawa part 17 nih, berhubung aku lg seneng dan mood buat nulis. Smoga ceritanya bagus ya, makasih yg udh ngevote. Jangan bosen2 buat ngevote ceritaku ya, gomawo...
Jgn lpa comen dan votenya ya ^_^

My guardian angelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang