part 15

355 31 2
                                    

makasih buat kalian yg ngevote ceritaku, jd tambah semangat nulisnya. hehehe... jangan lpa comment dan votenya ya, karna itu jd semangat buat lanjutin ceritanya. maaf d part ini agak2 absurd gtu, yadah. selamat membaca ya!! ^_^

Luhan membukakan pintu mobilnya untuk min ji
"Silakan"
"Gomawo"
Luhan segera melajukan mobilnya membelah jalanan kota seoul, "sekarang jam 8.06, kita msh pnya waktu sekitar 1 setengah jam. Bagaimana kalau kita makan dlu, kita blm sarapan kan?.."ujar luhan yg tengah melihat jam tangan miliknya.

"Ne, baiklah"
"Kau mau makan apa?"
"Aku tdak tau"
"Kalau begtu, aku yg akan mnentukannya"

Luhan memasang earphone d telinganya, lalu mnlpn seseorang
"......"
"Ini aku, hyung"
"....."
"Aku mau pnjam dapur d kafe mu"
"....."
"Arra, gomawo"
"....."

Luhan menambah kecepatan mobilnya hingga 100km/jam, sebenarnya saat ini min ji agak takut. Min ji terus berdoa agar tdak terjadi apa2 pda mereka, 'kalau bgini aku lbh suka naik bus'batin min ji. 20 menit kemudian, Luhan memarkirkan mobilnya d halaman parkir sebuah kafe yg msh tutup.
'Knapa dia membawaku ke kafe yg msh tutup?'batin min ji

Min ji akan membuka pntu mobil, tapi suara luhan mengintrupsinya. Luhan mengambil sebuah kotak di kursi belakang mobil, lalu membukakan pintu mobil untuk min ji

Min ji tersenyum, "gomawo"
"Ne, kajja" luhan mengajak min ji masuk ke dalam kafe, lalu menuju dapur. Dia memakai celemek, setelah itu mengeluarkan beberapa bahan makan dr kulkas. Sedangkan min ji tengah duduk d bar dapur, "kau mau memasak?"
"Ne"

"Jadi kau bsa memasak"
"Ne.."
"Daebak!!"ujar min ji berbinar, "Jadi apa menunya?"sambungnya lg.

"Lihat saja nnt"
Luhan mulai memotong motong sayuran ala chef restoran bintang 5, setelah itu dia merebus daging ayam.
"Aku tau.. aku tau"teriak min ki, bagai anak kecil yg baru saja menemukan sesuatu.
"Apa?"tanya luhan
"Dakju"ujar min ji senang, " aku sudah lama tdk mkan dakju, senangnya!!" luhan mengangguk melihat yeoja di depannya sudah ceria kembali.

25 menit kemudian masakan luhan sudah selesai, min ji menatap dakju di hadapannya dg berbinar. "Selamat makan!!"seru min ji lantang, luhan tersenyum tipis melihat min ji.
"Ne.. berdoa dlu"
"Ah.. aku lpa, arra2..."

Setelah berdoa min ji langsung makan dg lahap, sedangkan luhan msh blm memakan dakju miliknya.
"Kenapa kau blm makan?"
"Melihatmu makan aku jd kenyang, kau mau tambah lagi?"

Luhan pov
Aku memperhatikan yeoja di depanku ini, dia benar2 memakan masakanku dg sangat lahap. Melihatnya saja aku sudah merasa kenyang. Dia mulai melihatku dan bertanya "Kenapa kau blm makan?"

Melihatmu makan aku jd kenyang, kau mau tambah lagi? Ambil saja punyaku

"Ani.... lebih baik kau cepat makan nnt kita telat"
Kalau begitu bantu aku menghabiskannya, "emmm... baiklah"

Apa kau sudah kenyang? Kulihat dia mengangguk sbg jwaban iya. Tunggu, ini untukmu. "Ini apa?"
Itu sepatu kets, aku tau kau risih memakai high heels itu

End pov

'Bagaimana dia tau?'batin min ji
"Kemarikan kakimu"kata luhan yg saat ini sdah berjongkok untuk memakaikan sepatu kets. "Tdak usah"
"Tidak apa2"
Luhan mulai memakaikan sepatu kets untuknya. "Gomawo"

Mereka melanjutkan perjalanan menuju kampus, begitu sampai d kampus. Beberapa mahasiswi melihat min ji tak suka

"Bukankah xi luhan itu tunangan Tifanny hwang? Mau apa yeoja jalang itu, apa dia mau merebut luhan"
"Kenapa dia dg yeoja jalang itu lg? Bkankah luhan tunangannya tifanny?"
"Menyebalkan skali wajah yeoja itu!"
"Apa dia menguna2 luhan?"
"Knapa mereka datang bersama? Tdk cocok sma sekali" Itulah pertanyaan2 para mahasiswi, semua hal itu di dengar luhan dan min ji.

My guardian angelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang