Ini adalah hari Senin, dan ini hari pertamaku masuk sekolah, tepatnya universitas.
Aku sudah bergegas setengah jam yang lalu, dan aku sudah siap untuk berangkat. Tetapi sebelum itu aku harus sarapan.
Tak lama kemudian aku turun, dan aku telah mendapati hostku dan Carson tengah duduk disana. Aku langsung bergegas duduk di bangku yang kosong. Wanita itu telah menyiapkan piringku. Ia mengambilkan bacon yang baru saja matang ke piringku dan telur mata sapi setengah matang, dan ia juga menuangkan susu hangat ke gelasku.
Setelah selesai sarapan, kami bergegas untuk berangkat. Saat Carson berdiri dari kursinya, Ibunya berkata dan membuat Carson terhenti. "Mulai hari ini kamu harus berbagi mobil dengan Nessya"
Carson terlihat terkejut begitu pula aku, dia terlihat tidak setuju. "What?! Ma??" Katanya ternganga.
"Kalau tidak mau, mobil itu akan Papa sita!" Kata Ayahnya sambil menseruput kopi.
"Ck!" Grutu Carson lalu menghentakkan kakinya keras-keras agar terdengar kemarahannya. Aku pun mengikutinya dari belakang dan duduk di jok depan di samping Carson.
Setelah setengah perjalanan, ia menghentikan mobilnya. Aku bingung kenapa ia menghentikan mobilnya, aku menatapnya dengan penuh pertanyaan, tetapi dia hanya memandang lurus kedepan. "Keluar" katanya dengan nada yang santai. Aku terkejut, benar-benar terkejut. "A-apa?" Kataku bingung.
"Keluar!" Bentaknya.
"Ta-tapi kan?" Kataku bingung.
"Ini udah deket, lo tinggal lurus aja juga udah nyampe" jelasnya.
Akhirnya aku keluar, dan membanting pintu mobil. Kulihat ia telah menjauh meninggalkanku. Lalu aku kembali berjalan dengan hati yang sangat kesal, dia bilang udah deket, ini lumayan jauh.
Setelah beberapa menit akhirnya aku sampai, aku hampir terlambat. Dan benar saja, aku telat. Saat aku memasuki kelasku, dosen lelaki tua itu menatapku.
"Hari pertama sudah telat. Saya tidak suka ada murid yang malas di kelas saya." Katanya menyindirku.
Aku hanya terdiam diambang pintu. Aku bingung atas pernyataan dosen itu, haruskah aku masuk atau keluar? Semua murid yang ada di kelas menatapku, kulihat Carson tersenyum tipis menandakan kemenangannya. Aku bersumpah aku benci senyum iblis itu.
"Untuk apa anda berdiri disana? Anda tidak mau belajar?" Katanya sedikit membentak kepadaku. Aku pun tergelojak dan duduk dibangku yang kosong.
***
Aku duduk dibangku kantin dengan teman sekelasku, Jessica dan Sarah, Jessica dari China dan Sarah dari Australia juga, tepatnya Melbourne.
Mereka makan bersamaku di kantin. Diam-diam Sarah memperhatikan Carson sedaritadi di kelas. Kurasa ia tertarik dengan Carson.Setelah selesai dari kantin, kita pergi ke loker kita masing-masing yang berada di koridor sekolah.
Saat aku hendak mengunci lokerku tiba-tiba saja Carson menumpahkan minumannya ke baju bagian belakangku. Aku sangat terkejut, dan memutar balikan tubuhku ke arahnya. Bajuku benar-benar basah.
"What the hell are you doing to me?" Kataku sedikit membentak.
"Ups..gue ga sengaja." Katanya sambil menyunggingkan bibirnya, lalu ia mengabaikanku dan pergi bersama teman-temannya meninggalkanku. Setelah itu Jessie dan Sarah menghampiriku. Ia membawaku ke toilet untuk mengganti baju, untungnya Jessie membawa salinan baju, jadi aku dapat memakai baju Jessie untuk sementara. Karena jika aku biarkan, bra ku benar-benar terlihat, karena hari ini aku memakai baju berwarna putih.
Setelah itu kami pergi ke kelas karena bel telah berdering sedaritadi.
***
Aku berjalan menelusuri koridor, setelah Mr. Jason memanggilku ke ruangannya, karena tadi aku tertidur di kelas. Kubuka lokerku, dan kuambil bajuku yang basah tadi, saat ingin kukunci lokerku tiba-tiba Carson menyenderkan tangannya ke pintu lokerku, yang membuat posisi kita sangat berdekan. Saat kulihat tangannya menyenderkan ke lokerku, aku langsung berbalik badan, dan mendapati dadanya tepat didepan wajahku, lalu aku mendangak agar dapat melihat wajah iblisnya.
"Mau pulang bareng ga?" Tanya sambil senyum-senyum ga jelas.
"Ya emang pulang sama siapa lagi gue?" Tanyaku, dan kembali membalikan badan, agar bisa mengunci lokerku lagi.
"Lama banget gue tungguin di parkiran." Sahutnya dan melipat tangannya.
"Ya tadi kan gue di panggil Mr. Jason" kataku sinis
"Lagian tidur. Yaudah yuk!" Katanya, dan meninggalkanku di lorong. Lalu aku mengikutinya dibelakangnya.
Kita pun sedang diperjalanan pulang, hanya radio yang mengisi mobil ini berasa hidup. Aku pun memulai perbincangan. "Gue kira lo bakal ninggal gue."
"Dasar tolol. Kalo gue ninggal lo, terus nyokap gue tau kalo gue ga pulang sama lo, nih mobil bakal disita." Katanya yang pandangannya masih tetap lurus ke jalanan.
Aku hanya meng-iyakan jawabannya yang pintar itu.
***
Duh duh Carson nakal banget sih sama Nessya :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Aupair
Teen FictionNessya akhirnya dapat berkuliah di salah satu kampus ternama di Australia. Ya, itu karena ia mengikuti program Aupair. Ia pun tinggal satu atap dengan lelaki yang menyebalkan di kampusnya. Dia adalah Carson Lewis, lelaki yang terkenal di kampusnya...