Bab 5 (Friday Night Party)

70 14 5
                                    

Setelah selesai mengerjakan tanggung jawabku mengerjakan pekerjaan rumah. Aku pun langsung mandi untuk nanti malam.

Aku sedang membuka lemariku, aku sungguh bingung ingin memakai baju apa. Baju yang kubawa dari Jakarta kan juga tidak terlalu banyak.

Saat sedang memilih-milih baju, tiba-tiba handphone ku berdering, kulihat di layar hpku tertulis nama Sarah. Dengan cepat kuambil hpku dari kasur dan ku geser tombol berwarna hijau.

"Hmm, kenapa?" Tanyaku sambil memilih baju dari dalam lemari.

"Gue udah di depan rumah lo ya, eh tepatnya rumah Carson" katanya dari balik suara.

"What?!? Gue aja belum ngapa-ngapain. Yaudah deh" kataku mematikan ponselku lalu melemparnya ke kasur lagi. Lalu aku bergegas mengganti pakaianku.

Setelah bermenit-menit menggangti-ganti pakaian, akhirnya pilihan terakhirku ku pakai. Aku memakai croptop bermotif garis-garis hitam dan jeans hitam dengan memakai sepatu converse putih.

Aku pun berpamitan dengan ibunya Carson, dan langsung keluar menemui Sarah yang sedaritadi menungguku.

"Lama ya?" Tanyaku yang membuat Sarah mengalihkan pandangannya ke arahku. Ia hanya mengangguk ragu.

"Ngeliatin apa sih lo?" Tanyaku sambil membuka pintu mobil.

"Kok Carson gaada?" Tanyanya sambil mengatur gigi mobilnya agar jalan.

"Dia mah belum pulang" jawabku sambil merapikan rambut.

"Daritadi pulang kampus?" Tanyanya lagi.

Aku hanya menganggukan pertanyaannya yang ga penting.

Setelah beberapa lama di perjalanan, akhirnya kita pun sampai di rumah Jessie.

Jessie tampak sibuk di dalam sana, aku dan Sarah pun masuk ke rumahnya. Daritadi yang kulihat Sarah hanya celingak-celinguk seperti sedang mencari seseorang. "Kenapa sih lo? Ayo ke Jessie!" Kataku sambil menarik lengan Sarah.

"Aye! Kalian dateng juga akhirnya" kata Jessie setelah melihat kita berdua. Aku pun tersenyum kepada Jessie, sedangkan Sarah terlihat bingung mencari seseorang.

"Kenapa sih lo?" Tanya Jessie kepada Sarah. Jessie menatapku dengan mata yang penuh pertanyaan, aku pun hanya menggeleng-geleng.

"Hmm, gue, hmm oiya gue mau pipis. Toiletnya dimana, Jess?" Kata Sarah ragu-ragu.

"Oh, toilet. Itu tuh di ujung" kata Jessie sambil menunjukkan tempatnya.

Lalu Sarah pun ke toilet, dan hanya tersisa aku dan Jessie. Jessie pun mengajakku duduk di salah satu kursi disana.

"Banyak juga ya yang dateng" kataku, dan Jessie hanya mengangguk.

"Eh, eh tapi Sarah kenapa sih?" Tanya Jessie penasaran.

"Oh, dia. Kayanya dia nyariin Carson deh. Dateng ga tuh anak?" Kataku sambil menghisap sedotan yang berisi sirup dingin yang sudah disediakan sedaritadi.

"Oh karna itu. Tapi sih daritadi gaada yang namanya Carson" kata Jessie sambil tertawa kecil.

"Hmm, tapi kalo..Finn?" Tanyaku sambil tersenyum genit kepada Jessie.

"Gatau deh. Tapi kalo dia mau dateng sih, silahkan aja" kata Jessie sambil mengangkat bahunya.

Tiba-tiba Sarah pun datang menghampiri kita, dengan wajah yang kecewa dibuat-buat.

Aku dan Jessie menatapnya aneh.

"Carson ga dateng ya, Jess?" Tanya Sarah kecewa.

"Kayanya sih gitu, Sar" jawab Jessie sambil menawarkan minuman kepada Sarah. Sarah pun menerimanya, dan meminumnya.

AupairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang