Chapter 3

116 19 2
                                    

Saatnya Istirahat Pertama...

Bel istirahat berbunyi. Sekarang Kyran tahu maksud dari Rahman. Ternyata kepala api itu-demi apapun! Ternyata guru itu memang kepala api. Awalnya Kyran tidak tahu kalau Mr. Musendi itu sangat galak. Ternyata dia lebih galak daripada Mr. Johan, gurunya di London.

Kyran bergidik ngeri mendapatkan guru galak seperti itu lagi, dan ini levelnya malah diatas Mr. Johan.

Semua murid telah keluar menuju kantin. Tinggal Kyran, Sasha, dan juga tiga orang lainnya yang belum Kyran kenal. Salah seorang dari tiga manusia itu berperawakan pendek dengan rambut hitam yang di biarkan tergerai. Salah seorang lagi tingginya sama seperti Kyran, keliatan pendiam tapi siapa tahu? Dan yang satunya lagi agak pendek tapi tidak lebih pendek dari anak yang pertama, matanya terlihat selalu sinis.

Ketiga murid itu menatap Kyran dan Sasha dengan tatapan aneh. Kyran jadi bingung dengan tatapan itu tapi ia tidak memikirkannya lebih lanjut. Namun akhirnya, Kyran bertanya pada shasha, "Sa, kamu ga ngerasa aneh, sih? Mereka natapin kita terus dari tadi. Kok aku jadi merinding ya?" 

"Siapa?"

"Itu cewe yang betiga."

"Oh itu?" ucap Sasha saat tahu siapa yang dimaksud Kyran. "Sebaiknya kita pergi aja. Jangan pernah cari gara-gara sama the queens of alfa. Bisa habis kita," sambungnya.

Apa Maksudnya dengan THE QUEENS OF ALFA? dan satu lagi, perasaan aku dan Sasha ga nyari masalah deh. Memangnya dia siapa? Kok Sasha takut banget? batin Kyran.

"Memangnya di-" ucapan Kyran terpotong dengan tarikan Sasha. Terpaksa Kyran memendam pertanyaannya dalam hati. Sepertinya Kyran juga akan tahu nanti. Sekarang yang lebih penting adalah mengisi perut yang sudah seperti ON THE ROAD AGAIN TOUR-nya One Direction.

Di koridor, Kyran dan Sasha bertemu dengan Rahman dan Rizal.

Duh cowok-cowok keceh cuy.

"Oits!! Kalian mau ke kantin?" tanya Rahman.

"Hooh" jawab Kyran.

"Yaelah. Hanuman mah lemot. Ini jam istirahat woy! Jelaslah mereka mau ke kantin." Rizal menimpali dengan candaan.

Karena Kyran besar di London, maka ia penasaran apa hanuman itu. Dalam pikirannya, Kyran membayangkan Hanuman adalah sebuah tokoh yang terkenal disini.

"Peak max njirr! Rahman woy bukan Hanuman. Dasar Isabella!"

"Mampus! Hahahahahah" Sasha tidak bisa menahan gelak tawanya.

Kyran menggelengkan kepalanya melihat Rahman dan Rizal bertengkar dan saling mengejek. Suasana yang jarang sekali Kyran dapatkan. Kekonyolan yang jauh berbeda dari remaja yang ada di London, tempatnya tinggal dulu. Di sana jarang ada remaja seperti mereka. Bahkan Clay dan Alexis, sahabat Kyran di London hampir setiap minggu ke klub malam dan jarang melakukan kekonyolan seperti ini. Di London, mungkin suasana seperti ini begitu mahal untuk terjadi dan dilakukan.

"Apa kalian masih mau bertengkar? Jadi ke kantin ga, sih? Laper tau!" ucap Kyran dan langsung pergi meninggalkan mereka.

Kyran terkikik geli melihat Sasha yang mengejarnya dengan susah payah. Selain karena tubuhnya yang lumayan tambun, juga karena rok yang Sasha kenakan. Sedangkan Rahman dan Rizal masih saja bertengkar, walau mereka juga mengikuti Sasha.

Kyran tiba-tiba berhenti tepat di samping taman. Ada suatu peristiwa yang menarik perhtiannya.

Astaga kejam sekali mereka.

The Queens Of Alfa yang Sasha bilang tadi terlihat sedang merundung seorang anak cowok berkulit putih. Agak pendek, mungkin seperti Imelda tapi masih lebih tinggi sedikit. Cowok itu terus menunduk dicemooh dengan kata-kata indah yang keluar dari mulut Imelda dan kelompoknya. Sekarang Kyran mengerti apa maksud Sasha pada waktu itu.

Begin Again [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang