Chapter 6

81 16 0
                                    

"Mommy!!!" Kyran berteriak ketika melihat patricia berjalan di terminal keluar bandara.

Kalian tau, kyran sangat merindukan ayah dan ibunya.

Patricia memeluk kyran dengan erat. Kyran juga melakukan hal yang sama terhadap patricia.

"Apa kabar kamu?" Tanya patricia.

"Baik mom. Mom sendiri?"

"Sama, clay dengan alexis menitipkan salam untukmu. Mereka sangat merindukanmu."

Siapapun yang mempunyai teman masa kecil dan kemudian berpisah, pastilah akan merasakan hal yang sama dengan yang dirasakan alexis, clay, ataupun kyran. Mereka adalah manusia yang sangat kyran sayangi selama ia masih di london. Walaupun pergaulan mereka sering keluar batas, tapi itu bukanlah penghalang untuk pertemanan mereka bertiga.

Kyran dan patricia masuk ke dalam mobil terlebih dahulu. Sedangkan zain dan axel sibuk memasukan koper kedalam bagasi.

Ish apa peduliku coba? Itukan memang tugas dari laki-laki!.

Dalam perjalanan pulang, kyran dan patricia heboh bercerita. Patricia terus saja menanyai kyran perihal axel dan kyranpun melakukan hal yang sama dengan membombardir patricia dengan seribu pertanyaan. Kyran tidak lupa menanyakan kabar neneknya di london. Kyran mengetahui dari patricia bahwa neneknya sekarang tinggal bersama aunty emma.

Ishh betapa aku merindukan perempuan tua cerewet dan modern itu. Aku jadi seperti ingin ke london. Astagah!

Ketika mereka tiba di rumah, kyran dan patricia berjalan masuk tanpa mempedulikan zain dan axel. Para lelaki hanya cemberut membawa koper. Bukankah tugas seorang perempuan ketika dari bepergian hanya tinggal jalan kan? Urusan barang bawaan itu adalah  tugas laki-laki.

Kyran melihat patricia memijat keningnya. Mungkin ia sedang kelelahan.

"Mom sakit?" Tanya kyran. 

Patricia menggeleng menggeleng menanggapi pertanyaan anak perempuannya.

"Lalu?" tanya kyran mendesak. Ia belum yakin dengan jawaban yang patricia berikan.

"Mom hanya butuh istirahat. Mom ke kamar dulu ya." kyran mengangguk menyetujui.

Setelah itu, kyran bersiap-siap untuk pergi menemui teman-temannya. Hari ini mereka sudah sepakat untuk membuat pisang goreng. Jangan ketawa karena makanan itu. Menurut kyran, tidak ada yang lucu dalam makan itu.

Pisang goreng begitu enak tau!

Kyran menaiki tangga menuju lantai dua. Kamarnya memang terletak di lantai dua. Kyran berniat berganti pakaian sebelum menemui mereka.

Ketika kyran membuka pintu jati yang menjadi tempat masuk kamarnya, ia langsung menuju lemari. Ia memilih memakai baju yang simple dan tidak ribet. Ia memakai celana jeans selutut dengan sepatu lukis. Begitu cocok, dan tentu saja sederhana nan indah.

Sesudah kyran mengganti pakaian, iapun turun dan meminta axel untuk mengantarnya ke tempat dimana kyran akan bertemu dengan teman-temannya.

Sebenarnya kyran ingin mengajak rizal, tetapi ia mengurungkan niat itu. Patricia sudah berada di rumah. Bisa-bisa kyran direbus.

Ketika sedang menyetir, axel sibuk melihat layar ponselnya. Sudah beberapa kali kyran menegur kakak lelakinya itu,  tapi tetap saja ia melakukannya. Sepertinya, orang yang berada diseberang teleponnya itu sangat penting.

Kelakuan axel itu benar-benar membut kyran  kesal. Bagaimana jika axel menabrak pembatas jalan atau mereka mereka menabrak pejalan kaki?

Ish amit-amit.

Begin Again [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang