Part 1*||Berteman

510 25 2
                                    

*Author Pov

"Siapa kamu?" Tanya Lisya kepada orang yang memanggilnya tadi.

"Tanyakan pada rumput bergoyang. Aku ini hantu. Ohh iya, namaku Nickholas." Jawab orang-- ralat, maksudnya hantu.

'Ohh Lisya pikun. Kamu ini mempunyai indra keenam.' Batin Lisya.

"Ohh iya kamu hantu." Kata Lisya sambil tertawa gugup.

One.

Two.

Three.

"Kamu ini hantu!!" Teriak Lisya sambil menunjuk hantu itu, tapi kan yang lain tak melihatnya. Jadi Lisya malah terlihat menunjuk salah satu guru.

Ini di sekolah. Ingat?

"Siapa yang hantu Lisya?" Tanya guru yang ditunjuk Lisya dengan muka marah.

"Umm. Tidak pak. Maaf."

Lisya pun berlalu dari hadapan guru itu setelah meminta maaf sebanyak-banyaknya.

"Lisya. Hey, nama kamu Lisya kan?" Tanya hantu tadi yang masih setia mengikuti Lisya.

"Iya." Jawab Lisya singkat sambil terus berjalan ke arah mobilnya.

"Lis, kita bisa gak jadi teman?" Pertanyaan tersebut pun keluar dari mulut hantu itu.

"Penting banget ya aku harus temanan sama kamu. Oh iya satu lagi, tolong ubah kata kita jadi aku-kamu aja. Eneg tau gak dengarnya."

Lisya gak seperti yang kalian bayangkan. Lisya memang sopan dan ramah. Tapi Lisya bukan orang yang murah senyum atau peduli, melainkan ia sebaliknya. Ia itu orangnya cuek dan senyum pun susah banget. Tenang.. dia itu gak sombong kok.

"Owwh.. jadi aku gak penting. Memang sih.. gak apalah. Tapi kalau ada masalah panggil namaku aja. Nickholas. Kalau perlu cukup panggil Nick. Aku pasti datang. Bye Lisya." Kata Nick dengan senyum lebarnya yang membuat lesum pipinya kelihatan dan matanya yang menyipit.

'Dia pikir aku bakal panggil dia supaya aku berhutang budi kepadanya dan aku mau berteman dengannya gitu? Gak akan.' Batin Lisya.

Hantu yang bernama Nick pun menghilang.

-----

*Mevrilisya Pov

Aku mengendarai mobilku menuju ke suatu tempat. Hmm.. tempatnya itu rumahku sih..

Coba kita mulai dari awal. Namaku Mevrilisya Brilliant Weaselton. Cukup panggil Lisya. Aku berumur 17 tahun. Bersekolah di sekolah SMA Nusa Bangsa. Aku mempunyai mama bernama Lanny Wijaya dan papa yang bernama Jonathan Weaselton. Nama dan mukaku sedikit kebarat-baratan karena ayahku orang luar negri. Cukup. Sekian dan terima kasih.

Sampailah aku dirumah. Home sweet home.

"Sore ma, pa." Kataku sambil mengecup pipi kedua orang tuaku yang sedang duduk di halaman belakang.

"Sore sayang." Jawab mama dan papa berbarengan.

"Aku naik dulu ya." Kataku yang hanya di jawab dengan anggukan kepala.

Setelah mengganti baju dengan baju rumah, aku pun mulai mengerjakan pr fisika yang soalnya rumitnya minta ampun.

'Tok..tok..tok'

Tiba-tiba kudengar ada yang mengetuk pintu kamarku.

Dengan malas aku pun bangkit dan mengintip keluar.

Gak ada orang kok.

Aku pun menutup pintu kamarku dan lanjut mengerjakan prku.

'Tok..tok..tok'

Ada yang mengetuk pintu kamarku lagi.

'Jika yang mengetuk kamarku adalah penghuni rumah ini seperti yang waktu itu. Aku akan menyumpah serapahi dia sepuas mungkin.' Batinku.

Saat aku membuka pintu kamarku...

Blamm...

Aku membanting pintu itu.

***

Siapa yaa?? Hahahahahahaa.. aku sengaja jadiin akhirnya ngegantung. Bagi readers yang pintar coba tebak siapa itu.



Love With Ghost || 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang