Part 7 *|| Satnite

229 20 4
                                    

"Okay. Gimana kalau aku jadi pacar sementara kamu untuk malam ini?" Tanyanya yang masih ku dengar jelas.

#

Whatt?? Dia ngajak aku jadi pacar sementara? Sementara sih semetara, tapi bukankah pacar tetaplah pacar?

Waahhh... Mamaaa... ada yang tembak anak bungsumu ini maa....#maaflostcontrol.

*Backtostory*

"Ekhem.." aku berdeham mengisi keheningan yang tiba-tiba melanda. "Emang kita mau kemana?" Ehh.. apa yang tadi ku bilang?

"Hmm.. taman kompleks." Jawabnya.

Seketika pikiranku kembali ke kejadian beberapa jam lalu yang membuatku bergidik ngeri.

"Gak usah deh." Jawabku pada akhirnya.

"Gak ada penolakan. Sebentar jam 8 malam." Katanya lalu menghilang. Dasar hantu keras kepala.

Bersiap-siaplah Lisya, untuk menjadi pacar sementara hantu yang bernama Nick. Batinku.

-----

Sekarang aku telah siap dengan jeans hitam yang sudah melekat sempurna di bagian kakiku. Aku memakai dalaman hitam tak berlengan yang kulapisi dengan kemeja kotak-kotak hitam diluarnya.

Sebagai pelengkap aku memakai wristband warna merah dan kugeraikan rambutku begitu saja. Tak lupa aku juga memakai flatshoes warna putih.

Sekarang sudah jam 7.45. Dari pada nanti kelaparan, mending aku makan sekarang.

Aku turun keruang makan. Disana sudah ada mama dan papa -yang ku tebak baru saja pulang-, kakak ternyebelin sedunia alias kak Donald, dan kak Ann.

"Mat malam semuanya." Sapaku.

"Ehh ada anak gadis. Kamu mau kemana malam-malam begini." Katanya yang membuatku terdiam.

Gak mungkin aku jawab kencan, nanti pasti mereka curiga karena aku gak di jemput. Tapi lebih gak mungkin lagi kalau aku jawab kerja kelompok, emang ada ya kerja kelompok jam 8 malam?.

"Hmm.. ak..aku mau ke taman ko..komplek dulu." Jawabku terbata-bata.

"Untuk apa kamu pergi ke sana. Kalau sampai kejadi--hmppff.."
Karena tau arah pembicaraan kakakku ini, langsung saja ku bekap mulutnya.

'Kakak jangan kasi tau siapa pun tentang hal tadi, please...' bisikku setelah itu menatapnya dengan mata memohon beserta kedua tangan yang ku satukan di depan dada. Titik kelemahannya.

"Huftt.. baiklah." Katanya lalu memutar bola matanya. "Dan bisa kah untuk tidak memberikan tatapan menjijikanmu lagi." Katanya kesal.

"Hehee.. maafkan lah adik satu-satumu ini kakak ganteng." Kataku menggodanya.

"Permintaan maaf di terima adik cantik." Kata kak Donald membalas godaanku.

"Sudah-sudah.. ayo kita makan." Kata mama.

Ku lihat jam ternyata sudah jam 8 lebih 3 menit.

"Hmm.. kayaknya hari ini aku gak jadi makan bareng kalian deh.. masalahnya Lisya sudah telat. Ma, pa, dan kakak-kakakku. Aku deluan yaa." Kataku lalu menarik tas jinjingku yang berisi dompet dan handphone, setelah itu pergi keluar dan memilih untuk menunggu Nick di taman.

"Selamat malam tuan puteri." Kata Nick yang sudah duduk di sebelahku.

"Hmm.. Oh iya, kita disini mau ngapain?" Tanyaku bingung.

"Bagaimana kalau kita main 10 questions?" Balasnya dengan pertanyaan.

"Fine." Jawabku.

***

Ciahyo... akhirnya part 7 jadi juga. Makasih bagi semuanya yang masih ngikutin cerita ini.

Hmm.. aku mau kasi tau untuk yang bertanya dimana adegan mengerikannya. Karena ini cerita yang ada 'love-love'nya, aku kurangin adegan mengerikannya dan memilih untuk membuat adegan romantis yang aku jamin akhirnya bukan romantis tapi malah hancur.

Tenang aja, kayaknya adegan mengerikannya ada di part 15 keatas. Jadi yang mau tau adegan mengerikannya itu seperti apa, tetap tunggu kelanjutan ceritaku ini yaa...

Bye..

Love With Ghost || 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang