*Mevrilisya Pov
Dari siang tadi aku sudah duduk di pantai menunggu matahari tenggelam. Duduk di atas pasir putih sendirian.
Ya, sendirian. Emang mau ngeharapin siapa?
Aku teringat kejadian semalam. Ternyata aku masih belum bisa untuk melupakannya.
Dia Calvin Benthony. Dia adalah cinta pertamaku. Tapi pikiranku yang dulu salah. Dia memang cinta pertamaku namun bukan cinta sejatiku.
Lah.. kok jadi mellow sih??
"Hei.. kita ketemu lagi, teman." Sapa seseorang yang sudah ada disampingku bagaikan hantu. Tunggu, dia memang hantu, kan?
"Kok kamu disini? Ngapain?" Tanyaku.
"Temanin cewek cantik dong." Godanya sambil menaik turunkan alisnya.
"Kamu tau gak--" "Gak." Potongku cepat.
"Ish.. aku kan belum selesai ngomong." Katanya pura-pura ngambek.
"Ombak, kamu pernah dengar gak, kalau hantu bisa ngambek?" Tanyaku menatap lurus pada ombak.
Untung pantai ini tergolong sepi, kalau tidak aku sudah disangka gila berbicara pada hantu dan ombak.
"Kali ini beneran ya. Kamu pernah ketemu hantu lain selain aku?" Tanya Nick.
"Kamu bercanda, Nick? Aku bahkan sudah pernah bertemu hantu yang lebih ganteng dari kamu." Kataku.
"Yah.. ciri-cirinya gimana sampai kamu bisa bilang dia ganteng?" Tanyanya lagi.
"Dia putih, tinggi, mancung,
Tapi........" aku menggantung kalimatku.Dia tidak bertanya, namun raut wajahnya seakan meminta jawaban.
"sayang mukanya babak belur ketabrak truk. Hahhaha.."
Aku tertawa melihat dirinya begitu mudah di kerjain."Ahh.. kau tak bisa di ajak serius, Lis." Ah imutnya.
Wait.. sejak kapan aku bisa dekat dengan hantu? Bagaimana gak, manusia biasa aja aku hindari.
"Aku pulang dulu." Kataku pamit. Bahkan sebelum matahari terbenam.
Aku merasa aneh dengan diriku yang sekarang.
Aneh, sangat aneh.
-----
Mobil siapa itu?
Batinku melihat 2 mobil terparkir manis di halaman rumahku. Satunya milik papaku dan satunya....
Aku menyerahkan kunci mobilku ke satpam untuk di parkirkan.
Aku masuk kedalam rumahku dan melihat seseorang sedang tertawa lepas bersama kedua orang tuaku.
Dia kembali.
*Author Pov
Nick yang tadinya duduk bersama Lisya kembali merasa kesepian.
Dia tidak mempunyai teman. Dia hanya mempunyai satu teman, Lisya. Itu pun baru saja dimulai, tapi Lisya sudah menjauh lagi. Mendapatkan satu teman saja susah. Huh.. bagaimana dengan ribuan teman yang akan dicarinya?
Nick tidak sadar jika ada yang terus memperhatikannya dari kejauhan.
Orang itu tersenyum miris melihat nasib Nick dan dirinya.
Nick yang merasa diperhatikan menoleh ke belakang, ke samping kanan dan kiri namun tak menemukan apa-apa.
Siapa yang melihatku dari tadi? Kenapa terasa sangat familiar? Mengapa hari ini terasa aneh?
Batin Nick lalu melangkah menjauh.***
Holla.. maaf telat update. Olim kali ini dadakan banget. Hehe. Taulah anak-anak seusia aku. Tau Ben Platt kan? Itu di atas adalah Ben Platt yang jadi kakak Lisya. Dia salah satu personil pitch perfect.
Ini aja ya. Bye.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love With Ghost || 2
TerrorSekarang aku sadar mengapa kau selalu meminta kepada Tuhan agar diberikan waktu. Karena satu hal, kau ingin mengucapkan maaf kepada orang yang kau sayang. Ketika kata 'maaf' sudah berhenti menjadi sebuah alasan -NickLis. ----- Hay para readers terci...